Chapter 6

10.7K 640 4
                                    

Vote ya sebelumnya.

" Sialan! " umpatku saat melihat tumpukan kertas baru menghiasi meja kerjaku.

" Ada apa, Sherlin? " tanya Agnes. Aku lalu menunjuk mejaku dengan tampang kesal.

" Ayolah, itu sedikit kan? " ujar Agnes.

Memang sedikit tapi, " Ini sudah dua minggu, Agnes. Dan selama dua minggu ini aku lembur. " aku menghela nafas panjang. " Dasar bos gila! " jeritku.

Ting! Ponselku berbunyi.

To: Sherlina kusuma

Aku mendengarmu. Dan kerjakan laporan itu sekarang. Atau kubuat kau menyesal telah hidup dibumi ini.

Bigboss

Gila! Dia dukun. Aku yakin dia dukun. Setahuku ruangan dia berada dilantai atas, dilantai 30. Sedangkan aku berada dilantai 15. Telinganya tajam sekali, atau suaraku yang kelewat keras sampai menembus 15 lantai.

Oke fine, aku akan balas dendam padamu bos sableng yang misterius.

Aku segera mengebut pekerjaanku. Dan tak sampai lembur, pekerjaanku selesai.

Sebelum pulang, aku menuliskan pesan di note kecil yang kutaruh diatas laporanku yang pasti akan diambil bosku itu.

Isinya sih sopan. Sopan banget malah.

Dear bosku tercinta.

Demi kenyamanan bersama. Boleh saja jika kau memberikanku pekerjaan terus menerus. Tapi aku ingin gajiku naik kembali seperti bulan pertama.

From : Sherlina yang cantik.

Cara meminta kenaikan gaji yang sangat sopan. Aku pintar juga.

>>><<<

" Sher, bisa minta waktu sebentar? " pinta Jordan, managerku.

Aku mengangguk lalu dia berjalan mendekatiku dan duduk disamping meja kerjaku.

" Ini," Jordan menyodorkan beberapa lembar kertas padaku. Aku melihat dan membaca tulisan di kertas itu. " Itu daftar orang yang harus kau dekati."

Aku mengernyit bingung, " Dekati apa? "

Jordan menghela nafas, " Oh ayolah Sherlina, jangan pura-pura bodoh, Okay. Ini perintah bos, aku hanya disuruh menyampaikan daftar ini saja. " Jordan menepuk pundakku pelan. " Dan bos bilang dia akan mengirimu email untuk detailnya. "

Setelah berkata panjang lebar Jordan lalu meninggalkanku.

Apa-apaan ini. Pekerjaan apa ini. Setelah terbebas dari kasus disekolah, aku harus ditugaskan lagi. Oh ya Tuhan berikanlah pencerahan untuk bosku itu agar memecatku.

Aku meninggalkan note ingin naik gaji bukan untuk bekerja seperti ini lagi. Tapi untuk membuat laporan sial itu lagi.

Aku membaca dengan detail tulisan dikertas itu.

Kupikir aku harus menyamar menjadi anak kuliahan.

Ting! Bos sablengku sepertinya sudah mengirimkan email.

To : Sherlina kusuma

Menyamarlah menjadi anak kuliahan. Universitasmu sudah diurus dan kau mulai kuliah besok.

Ikuti intruksi dari Jordan. Kali ini kau akan ditemani oleh Anita.

Bigboss

Anita? Wew, syukurlah aku tak sendiri.

" Kita akan kuliah lagi besok. Waw, aku tak sabar. " ujar Anita saat dia lewat meja kerjaku.

" Kenapa kau harus ikut? Bagaimana dengan pekerjaanmu? " tanyaku.

Anita terlihat berpikir sebentar, lalu mengangkat bahunya.

" Tak tau. Tapi aku akan diliburkan sepertimu. "

Anita hendak melenggang pergi tapi dengan cepat aku menahannya.

" Apa kau pernah melakukan ini sebelumnya? " tanyaku dengan tangan yang menggenggam tangannya.

" Bagaimana jika kita makan siang bersama nanti? " Anita mengedipkan sebelah matanya seolah memberikanku pesan tersirat.

>>><<<

Saat makan siang, Anita mengajaku makan disalah satu cafe yang terletak agak jauh dari kantor. Aku tak tau kenapa, padahal ada banyak cafe bagus disekitar kantor.

Setelah mendapatkan tempat duduk paling ujung dan paling pojok kami pun memesan makanan dan minuman.

Anita tak mengucapkan apapun disela-sela makan kami. Dia sangat khusyuk memakan makanannya. Dan fokus matanya pun hanya pada hidangan didepannya.

" Jadi? Apa? " tanya Anita saat dia sudah selesai.

" Apa? Apa maksudmu? "

" Tadi kau ingin bicara apa? "

Aku membetulkan posisi dudukku menjadi tegap dan memandang lurus Anita, persis seperti pria yang akan menyatakan cinta.

" Aku tadi bertanya, apa kau pernah disuruh melakukan pekerjaan seperti ini? " tanyaku pelan.

Anita mengangguk, " Yah, dulu aku pernah bertemu seseorang. Dan dia menyuruhku melakukan sesuatu. Tapi itu jauh sebelum aku bekerja di Bharata corp. Kau tau kantor tempat kita sebenarnya lebih dari perusahaan property biasa. Mereka juga bergerak dibidang lain. Tapi kita tak akan membahas itu. " Anita berdehem sebentar lalu melanjutkan kembali.

" Dulu aku tak bekerja disana. Aku berada disalah satu cabangnya. Dan saat itu managerku menawariku suatu pekerjaan dengan bayaran yang menarik. Aku menyetujuinnya. Dan pekerjaan itu adalah__" Anita memberikan jeda yang membuatku semakin penasaran.

" Kau yakin mau mendengarnya? " tanyanya yang membuatku sedikit geregetan.

Aku dengan semangat 45 mengangguk cepat. Dan mendesaknya untuk melanjutkan ceritanya.

Anita menghela nafas panjang, " Aku diminta menjadi one night stand untuk salah satu pria. "

One night stand?

Aku merasa bersalah karena mendesak Anita menceritakan itu. Pasti sangat memalukan baginya.

" Kau tak perlu melanjutkannya, Anita. Aku tak enak padamu. "

Anita tersenyum penuh arti. Dan kembali melanjutkan ceritanya.

" Tak apa, itu tak terlalu memalukan. Dan kau tau siapa pria itu? " tanya Anita.

Aku menggeleng, dalam pikiranku mungkin seorang pria tua yang kaya raya. Tapi pikiran itu langsung kutepis pergi saat melihat Anita senyum-senyum sendiri.

" Dia adalah manager. Jordan Aileen. Dan orang yang menyuruhnya adalah suruhan tuan Bharata. Dia menyuruhku karena Jordan dan aku adalah teman kecil. Dia sepertinya mencurigai Jordan sebagai manager, dan menyuruhku merayunya. Dan saat dia mabuk, aku lalu bertanya seputar pekerjaannya. Tapi kecurigaan bigboss tak terbukti. Dia lalu akhirnya mempercayai Jordan sebagai manager dan kaki tangannya."

" Kenapa dia tak menanyakan langsung atau menyuruh orangnya saja. Malah menyuruhmu. "

Anita tertawa, " Jika kau sudah dekat dengannya, kau pasti tau sifatnya. Dia itu lelaki dingin dan kaku. Dan tak mau akrab dengan orang lain. Bahkan bigboss yang notabene atasannya saja pernah diacuhkan olehnya. "

" Lalu kenapa kau bisa pindah kekantor pusat? Dan kapan kau bertemu dengan bigboss? Lalu berapa bayaranmu kala itu? " tanyaku bererntet.

" Aku pindah saat bigboss menyatakan tugasku selesai menjadi one night stand.  Bayaranku lumayan. Dan aku bertemu bigboss saat beliau menyuruhku menjadi asisten Jordan. "

Huft aku puas setelah Anita menceritakan itu. Sebenarnya ada yang ingin sekali kutanyakan pada Anita.

Yaitu tentang dia yang menyesal bertemu dengan bigboss.

Tapi pelan-pelan saja. Aku tak ingin terlalu terburu-buru.

Tbc

Vote dan comment ya sesudahnya.

 My Mysterious Boss Is My Love At The First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang