malam itu tanpa helai dan beku
ditambah lagi tiupan nakalmu dijenjangku
menghantarkan dosa disekujur tubuh
ditengah malam aku memilikimunamun benda itu memecahkan kesunyian
tertuju padamu dari milikmu
memangnya siapa lagi?
lalu kau membungkamku dan menjawabingin rasanya berteriak
atau menghancurkan benda laknat beserta pemanggilnya
tapi aku akan dihina
ah, bukankah aku sudah hina?diakhirinya telepon dan juga bungkaman
dengan lekas kau rapi-rapi lalu mengecup
aku hanya menyaksikan langkah kakimu meninggalkan tempat
harap-harap kau berpalingsalahkah aku mengharapkanmu?
jahatkah aku mengharapkanmu?
persetan dengan orang-orang dan lidah ular mereka
aku akan terus mendosa dan berharap