Way

1.9K 171 5
                                    

Ini bukan keinginan Taehyung. Sungguh!

Dia tidak sengaja.

"Brengsek!" umpat Sehun saat melihat sudut bibir Aekyung sedikit membiru. Taehyung tak berdaya. Ini semua salahnya.

Untuk mendekati Aekyung pun Taehyung tidak mempunyai rasa percaya diri. Bagaimana ini?

Bugh

Sehun menghadiahi Taehyung dengan satu pukulan yang cukup keras. Taehyung terhuyung kebelakang. Dirinya tak melawan sama sekali.

"Hentikan! jebal...." pekik Aekyung masih bertumpu di tanah saat melihat Sehun ingin menghajar Taehyung untuk yang kedua kalinya.

Taehyung tetap tak bergerak. Sehun mendekati Aekyung lalu membantunya berdiri.

Jujur Aekyung tidak marah soal pukulan tak sengaja Taehyung berikan padanya. Dia sangat khawatir dengan kondisi Taehyung saat ini. Ingin rasanya ia menyeka darah segar yang ada di sudut bibir Taehyung. Mengompresnya. Tapi, Aekyung tentu masih marah soal kejadian tadi pagi. Sangat. Kemarahan mengalahkan segala dalam dirinya.

Sepeninggal Aekyung, Taehyung masih bersimpuh di tanah. Dia mengangkat tangan kanannya.

"Sialan! Bajingan kau Kim Taehyung!" umpatnya kepada dirinya sendiri. Berkali-kali dia meninju aspal jalanan. Ia sengaja. Dia melukai tangannya sendiri sebagai bentuk penyesalannya.

Dan lihatlah sekarang, Aekyung bersama pria lain. Bukan dia. Tapi Sehun.

-----

Hari sudah berganti. Bukan hanya sehari, namun tiga hari. Tapi potongan-potongan kejadian waktu itu masih teringat jelas dimata Aekyung.

Hatinya sakit mengingat pesan yang ia terima beberapa hari yang lalu. Tapi jujur, dirinya lebih sakit saat melihat Taehyung terjerembab ke aspal dengan muka lebam dengan darah di setiap sudut wajahnya.

Ia tak tega.

Ia bingung, kenapa Taehyung tak menemuinya. Malu untuk diakui, namun Aekyung rindu dengan Taehyung. Ia tahu betul dengan sikap Taehyung, dia pasti akan memborbardirnya dengan kata maaf. Tapi kemana dia?

"Kyungie, kenapa kau melamun? Kau tidak bekerja, eo?" Aekyung sadar dan langsung menatap kakak iparnya itu.

"Sebentar lagi aku berangkat, Sehun juga akan datang agak siang."

Seohyun berfikir sejenak, mengingat memori akan sesuatu. Lama ia berpikir sampai Aekyung menegurnya. Namun tak ditanggapi oleh Seohyun. Merasa di acuhkan Aekyung pun bangkit berniat berangkat kerja.

"Jhakkaman, yang kau bilang bos mu itu, apa dia mengenal...Irene?"

----

Hatinya tertohok. Sakit mengetahui kenyataan bodoh ini. Sakali lagi dia merasa menjadi wanita terbodoh di dunia ini.

Aekyung tak menyangka bahwa atasannya tega melakukan hal ini.

Sebelumnya Aekyung tidak percaya dengan apa yang Seohyun katakan padanya beberapa jam yang lalu.

Namun pernyataan Seohyun seakan bergentayangan di kepalanya. Ia putuskan datang lebih awal ke --tempat kerjanya-- rumah sakit.

Belum sempat menyanyakan segalanya. Dirinya sudah tau kebenarannya.

Sehun dan wanita picik itu berada di ruangan Sehun. Sedikit percakapan yang Aekyung tangkap dari percakapan mereka.

Rencana kita sedikit lagi berhasil. Aekyung dan Taehyung pasti akan segera berpisah. Setelah itu mari kita mainkan peran kita masing-masing.

My 4d;kth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang