Kevin memarkirkan motor ninja merahnya di parkiran Rumah makan yang sudah satu tahun tarakhir ini ia kelolah. Gyoki Restaurant, adalah rumah makan tulang-nya yang menyanyikan beraneka ragam masakan tradisional, sangat Nusantara sekali. Bermacam-macam minuman dengan olahan buah pun ada, mau yang manis, asam, tersedia.
Waktu luangnya selalu ia habiskan dengan mengembangkan Rumah makan itu--terlepas dari kuliah dan mengantar jemput Sasa, dimulai dengan mencari resep yang cocok, koky yang handal kemudian memilih dekorasi yang sesuai dengan ruangan-ruangan yang ada di rumah makan itu. Sebelum dalam pengawasan Kevin, Gyoki Restaurant tidak selaris sekarang. Banyak perubahan-perubahan yang keluar dari otak briliannya itu hingga membuat Gyiki Restaurant dikenal banyak orang. Selain memiliki menu-menu andalan yang kelezatannya tidak perlu diragukan lagi, Kevin juga mampu memberi pelayanan yang baik bagi semua pelanggannya.
Setiap pelayan yang bekerja dengannya dipastikan berpenampilan sopan, supel dan ramah. Kevin tidak mentolerir wajah cuek pelayannya saat menyambut tamu. Dia pun tidak mengijinkan para pelayannya berpakaian sexy. Rumah makan yang bagus bukan dilihat dari seberapa sexy weitres-nya, melainkan seberapa lezat hidangan dan sebaik apa penyambutan terhadap pelanggannya.
Diusianya yang masih 21 tahun, Kevin sudah terbilang berhasil meng-handle semua yang Gyoki Restaurant butuhkan. Kevin pun terkenal dengan sikapnya yang tegas namun bersahabat dengan semua pekerjanya, tak ada yang tidak memuji keluwesan laki-laki itu. Kevin punya impian menjadikan rumah makan itu menjadi miliknya, tentunya menjadi milik Sasa juga setelah mereka menikah. Ia meringis saat mengingat lamarannya yang tidak pernah ditanggapi serius oleh kekasihnya itu, kadang ia berpikir apakah Sasa tidak serius dengan hubungan mereka ini?
Berulang kali dia menyuarakan keinginannya untuk bertemu dengan orang tua Sasa yang kemudian ditentang kekasignya itu dengan berbagai alasan. Kevin tidak tahu apa yang disembunyikan pacarnya tersebut, namun ia tak bisa melakukan apa pun kalau Sasa sudah berbicara. Di depan wanita itu, Kevin bagai kerbau yang dicocok hidungnya, selalu menurut.
"Pagi kak," sapa seorang gadis, dia Wulan, salah satu orang yang bertugas bersih-bersih di rumah makan itu.
Dan satu lagi, Kevin tidak mau di panggil dengan embel-embek 'pak' di depan depannya. Ia lebih suka di panggil kak atau Mas, rasanya jadi lebih dekat kan? Kalau dipanggil pak, kesannya dia sudah tua.
"Pagi," Kevin membalas seraya tersenyum. Kevin itu murah senyum, karena itulah semua orang menyukainya.
Di kampus pun ia selalu ramah pada semua orang, senyum pada semua perempuan yang menyapanya--kalau yang satu ini banyak sekali yang modus padanya, tanpa maksud apa-apa. Karena hal itulah banyak yang salah paham dengan senyumannya, mereka tidak tahu kalau hatinya sepenuhnya sudah milik Sasa.
Kevin melangkahkan kakinya memasuki restoran, tadi seusai mengantar pacarnya Kevin langsung ke sini. Sekarang masih pagi dan sudah tampak kesibukan di dalam restoran. Beberapa kursi sudah tampak berisi dengan orang-orang yang sedang sarapan.
"Tolong suruh Reny menemui saya, Rud," gumamnya pada Rudy, salah satu office boy.
Rudy mengangguk kemudian melakukan seperti yang diperintahkan bosnya.--------------------
"Penjulan kita bagus, Vin," Reny bersuara dari kursinya yang berada di depan Kevin, perempuan 20 tahun itu menunjukkan grafik hasil keuntungan gyoki Restoran selama sebulan ini, "Menu terakhir yang kamu usulkan juga lumayan peminatnya."
Reny adalah wakilnya, kalau ia sedang tidak berada di restoran, perempuan itu yang menangani semuanya sekaligus menjadi orang yang mengurus pembukuannya. Reny masih kuliah, namun ia mengambil kelas malam agar waktu kuliahnya tidak bentrok dengan jam kerjanya di Restoran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Boyfriend (Play Store)
RomanceNovel dewasa 20++ Beberapa part dalam mode private, silahkan follow terlebih dahulu... __________________________________ __________________________________ Usia tidak menjadi masalah ketika cinta telah memanggil, cinta tak memilih. Sasa jatuh cinta...