Aku cepat up datenya, kan??
Biar cepat tamat dan biar dihapus, hahaha #ketawa setan.Happy reading semoga suka.
Author Pov
------------------Kevin membuka pintu mobil untuk Sasa, kemudian dengan gentle mengulurkan tangan untuk membantu kekasihnya itu turun dari mobil---mobil yang sama saat menjemput Sasa beberapa minggu kemarin, mobil tulang-nya yang malam ini kembali dia pinjam. Tidak mungkin dia membawa Sasa menggunakan motor besarnya, itu sangat tidak lucu sekali. Meskipun Kevin sangat mencintai motor hitamnya itu, tapi dia masih lebih mencintai Sasa.
Sasa terkekeh, sangat jarang Kevin berperilaku seperti sekarang. Dengan setelan dan rambut yang rapi serta dengan tangan terulur seperti itu membuatnya merasa asing dan...lucu. Bukannya bermaksud buruk, hanya saja Kevin yang ada malam ini tidak seperti Kevin pada lain-lain hari.
Alis Kevin terangkat naik melihat Sasa terkekeh, dia menggenggam tangan lembut itu ketika menyambut tangannya yang besar. ''Apakah ada yang lucu?" tanyanya dengan nada rendah. Dia tidak mau memancing semakin banyak perhatian pada mereka, karena sekarang sudah ada beberapa pasang mata yang melirik adegan mesra mereka.
"Tidak," ujar Sasa, masih dengan senyuman manis di bibir merekahnya, dia melingkarkan lengannya pada lengan Kevin. "Hanya saja, malam ini kau sangat manis."
"Aku senang kau menganggapku manis."
***
Pernikahan itu diadakan di sebuah hotel berbintang yang telah didekor penuh nuansa pernikahan. Bunga-bunga dengan warna lembut mendominasi ruangan tersebut, lengkap dengan alunan musik pelan yang disenandungkan salah satu penyanyi ibukota yang bersuara merdu.
Kevin dan Sasa berjalan berdampingan, keduanya tampak serasi dan seperti tak ada yang kurang diantara mereka.
Langkah anggun Sasa terhenti, begitu pun Kevin ketika seseorang menyapa mereka.
"Kevin?" Pria tampan dengan setelan abu-abu berdiri di depan mereka, menatap keduanya dengan pandangan tak percaya. ''Lo Sasa, Kan? Gue nggak percaya kalian masih bersama. Apa kabar sekarang? Kalian sudah menikah?"
"Hei, pertanyaanmu banyak sekali." Kevin mendengus, dia menatap tajam pada pandangan jail teman di depannya.
"Lo tinggal jawab aja kali," ujarnya mendumel. "Kalau nggak," mata jailnya menatap Sasa seraya tersenyum menggoda. "Biar cewe lo yang jawab."
Sasa hanya tersenyum karena tidak tahu harus berbuat apa. Pria di depannya jelas mengenalinya, tapi dia sedikit lupa, hanya namanya saja yang terasa familiar diingatannya.
"Nggak usah modus lo! Gue sehat kaya yang lo lihat sendiri," cecar Kevin.
Sammy nyengir-nyengir. "Santai bro! Gue heran, kenapa cewe kaya Sasa betah sama lo. Mendingan juga gue, uda ganteng, baik, penyabar, perhatian, bla-bla-bla...."
Kevin tak lagi mendengarkan kenarsisan Sammy saat matanya menemukan beberapa temannya yang lain sedang berkumpul beberapa meter di depannya. Merangkul pinggang Sasa, Kevin membawanya berjalan mendekat pada teman-temannya.
Merasa diacuhkan, Sammy melengos dengan kesal. Dengan bibir cemberut dia mengikuti Kevin sambil sesekali mengoceh pada sahabatnya itu.
Sasa mengikuti Kevin dengan langkah anggun dan percaya dirinya, meskipun dia tak mengenal satu pun orang yang ada di ruangan ini dia tidak menjadi gugup. Dari dulu, dari masa SMA-nya, Sasa dikenal sebagai perempuan dengan tingkat percaya diri yang tinggi.
Biar pun dia tak seseksi model-model terkenal yang berada di majalah-majalah fashion ternama, tapi Sasa merasa dirinya cantik. Kalau bukan kita yang memuji diri sendiri, siapa lagi? Kalau menunggu pujian dari orang lain, keburu pingsan nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Boyfriend (Play Store)
RomanceNovel dewasa 20++ Beberapa part dalam mode private, silahkan follow terlebih dahulu... __________________________________ __________________________________ Usia tidak menjadi masalah ketika cinta telah memanggil, cinta tak memilih. Sasa jatuh cinta...