Chapter 8

268 29 0
                                    

Walaupun Taehyung sebenarnya tidak ingin menemui Wheein, tapi ntah kenapa hatinya tergerak untuk menuju perpus, dia penasaran dengan apalagi yang akan dikatakan wheein padanya.

Taehyung sudah sampai di dalam perpus yang terlihat sepi dan melihat wheein yang sudah menunggunya di meja yang berada di pojok, agar tak terdengar oleh orang lain. Ia pun memberanikan diri untuk menghampiri wheein.

"Ada apalagi wheEin-shi?" tanyanya datar.

"oh, kau sudah datang, duduklah dulu, baru kita bicara" jawab wheein.

Taehyung pun mengikuti perintah wheein dan segera duduk di hadapannya.

"Taehyung-ah, aku tau kau pasti membenciku karena perlakuan burukku padamu, tapi asal kau tau, aku bersikap seperti itu hanya agar kau kembali mengingatku" ucap wheein perlahan.

Taehyung hanya diam mendengar perkataan wheein, dan mulai membuka suaranya.

"hemm, jadi benar apa yang kau katakan bahwa kau dulu adalah sahabatku?" Jawab Tae.

"Tentu saja, untuk apa aku berbohong padamu, kau tau aku hampir gila ketika aku melihatmu terbaring koma di rumah sakit 2 tahun yang lalu dan hatiku sangat hancur ketika tau kau terkena amnesia" mata wheein mulai berkaca-kaca.

"Hem, kau tau tentang kecelakaan yang menimpaku dulu?" Tanya tae penasaran.

"Iyaa, bahkan waktu itu aku terus menangis sepanjang malam di depan ruanganmu, kau bisa tanyakan pada ibumu, jika kau tidak percaya kata-kataku" Jelas Wheiin.

"Aku terus menyalahkan diriku sendiri atas apa yang terjadi denganmu malam itu" sambung wheein dan kini air matanya mulai jatuh.

"Kenapa dirimu yang salah? Bukan kau kan yang menabrakku?" Ucap tae tajam.

"Bukan, hanya saja, malam itu kau menyatakan perasaanmu padaku dan aku menolakmu, aku menyesal melihatmu yang pergi begitu saja karena merasa kecewa. Setelah pulang dari rumahku itulah kau mengalami kecelakaan, makanya aku terus merasa bersalah padamu" wheein masih terus menangis.

"Apa kau bilang, aku menyukaimu? Itu tidak mungkin"

"Iya, itu yang kau katakan padaku malam itu, jujur aku juga sangat menyukaimu, tapi aku tidak bisa menerimamu karena kau sahabatku, maafkan aku kim taehyung" Jawab Wheein yang menunduk sembari menangis.

Taehyung benar-benar terkejut dengan semua penjelasan wheiin padanya. Dia hanya diam tak percaya.

Otaknya berusaha terus mengingat wheein, tapi tidak berhasil. Dia tidak tega melihat wheein yang terus menangis seperti itu.  Akhirnya ia mengeluarkan sapu tangan kecil dari balik sakunya dan segera mengarahkannya ke wajah wheiin.

"Sudahlah, berhenti menangis" Ucap taehyung sembari terus mengahpus air mata di pipi  wheein.

"aku mengerti sekarang, jika semua yang kau katakan itu memang benar, maafkan aku yang belum bisa mengingatmu hingga saat ini.

Tapi, untuk sementara waktu biarkan aku berpikir untuk mengembalikan ingatanku tentangmu. Jadi aku mohon biarlah kita tetap bersikap seperti biasanya, kau mengerti?" Ucap Taehyung menatap mata wheein.

"Taehyung-ah.." Wheein pun hanya bisa terharu mendengar jawaban taehyung. Setidaknya usahanya selama ini sudah mulai kelihatan hasilnya.

Lama mereka berdua terdiam sesaat, Tae menunggu Wheein yang masih terisak-isak. Ketika keadaan wanita itu sudah mulai sedikit tenang. Taehyung mulai berbicara.

"Sepertinya kau sudah baikan, kalau begitu aku permisi pulang duluan ya, kau tidak apa-apa kan pulang sendiri?" Pamit taehyung.

"Em, tidak apa-apa kok, pulanglah"

Mendengar itu taehyung segera beranjak dari kursinya dan hendak pergi, namun sekejap tangannya di tahan oleh wheein.

"Taehyung-ah, terima kasih" Ucap wheiin tersenyum tipis.

Taehyung hanya membalas dengan anggukan sembari tersenyum membalas wheein. Dia pun segera pamit dan langsung pergi meninggalkan perpustakaan itu.

Tak lama wheein juga menyusul tae keluar untuk pulang.

Sesaat mereka berdua sudah pergi. Terlihat sosok yang muncul dari balik rak buku perpustakaan. Sosok itu masih menunjukkan ekpresi wajah yang shock. Tampak ia sangat terkejut mendengar semua obrolan Taehyung dan Wheein tadi.

I Miss You  (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang