PART 2. MENARIKKU TANPA KUSADARI

5K 205 18
                                    

Saat ini semua Pangeran Elder minus Rio sedang duduk bersama disofa ruang santai di Rumah Iel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini semua Pangeran Elder minus Rio sedang duduk bersama disofa ruang santai di Rumah Iel. Terlihat Shilla juga ada diantara mereka. Shilla melihat kearah pintu lalu kembali mengalihkan pandangannya pada Saudara-saudaranya.

"Sepertinya Kak Rio tidak akan datang." Kata Shilla memecahkan keheningan yang yang menyelimuti ruangan itu.

"Kak Shilla. Kak Shilla tau tadi malam aku bertemu dengannya, dia sama sekali tidak berpedulikanku. Bahkan saat dia melewatiku aku merasakan hawa dingin disekelilingnya." Kata Ray sambil bergidik. Shilla tersenyum tipis.

"Jangan berkata seperti itu!" kata Shilla lembut.

"Aku boleh saja Adik kandungnya. Tapi kami tidak pernah berkomunikasi. Kalaupun bertemu dia tidak pernah menyapaku." Kata Cakka sambil berpikir dengan ucapannya.

"Dia memang paling bisa membuat suasana hati orang jadi buruk." Kata Elang sambil tersenyum remeh. Terdengar suara pintu dibuka dari luar. Semua mata mengalihkan pandangan mereka menatap pintu. Dan terlihat Rio memasuki ruangan itu. Mereka langsung berdiri kecuali Elang dan Iel yang hanya menatapnya.

Rio melangkahkan kakinya memasuki ruangan itu. Dia menatap Saudaranya yang kini menatapnya satu persatu. Dia melangkahkan kakinya lalu duduk disalah satu kursi.

"Kak Rio sudah datang." Kata Alvin sambil tersenyum. Rio mengalihkan pandangannya sebentar kearah Alvin lalu kembali menatap Saudaranya yang lain. Cakka dan Ray langsung kembali ketempat duduk mereka. Alvin dan Shilla juga kembali duduk.

"Kamu terlambat rupanya." Kata Iel memecahkan kehenigan.

"Hm" jawab Rio berdehem.

"Kami sudah lama nggak dengar kabar Kak Rio. Kami baru berencana untuk mengirim seseorang ke London. Kenapa Kak Rio tidak pernah memberi kabar pada kami?" tanya Shilla sambil tersenyum.

"Bukankah aku sudah disini?" tanya Rio datar.

"Kakak harus tinggal disini bersama kami selama Kakak di Indonesia. Aku ingin mendengar cerita Kakak selama di London." Tawar Shilla.

"Ya. Lebih baik kamu tinggal disini daripada di Rumah Utama." Kata Iel setuju.

"Iel. Tidak usah terlalu keras untuk berusaha membujuknya. Percuma karena dia tidak akan mendengarmu." Kata Elang tak setuju dengan ide Iel dan Shilla. Semua yang ada disana meneguk ludahnya karena takut aka nada pertumpahan darah setelah ini.

"Ah.. bagaimana ya? Aku rasa itu bukan ide yang buruk." Kata Rio sambil menatap tajam kearah Elang dan tersenyum remeh. Elang terlihat sangat tidak suka dengan ucapan dan tatapan Rio.

"Nona Shilla. Minumannya telah siap." Teriak seorang Asisten Rumah Tangga dari luar ruangan itu. Lalu terlihat beberapa orang masuk sambil membawa nampan berisi minuman dan makanan. Terlihat disana juga ada Agni yang membawa sebuah nampan. Ify terlihat mengintip dari balik pintu. Ragu apakah dia akan ikut masuk. Tadi Shilla juga menyuruhnya untuk membantu mengeluarkan minuman.

Love The Elder PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang