PART 10. BERBAHAGIALAH!

3.5K 175 23
                                    

"Jadi apa kamu sudah menentukan siapa Pangeran yang ingin kamu jadikan sebagai Menantu?" tanya Kiki pada Debo. Saat ini mereka sedang ada dilantai atas mengamati para Pangeran Elder yang sedang berkumpul bersama di ruang santai yang ada dilantai satu.

"Tuan Muda Cakka cocok untuk Nona Febby. Mereka berdua sama-sama suka bela diri. Mereka akan menjadi pasangan yang saling melindungi." Kata Dayat memberikan saran sambil menunjuk Cakka yang sedang melatih gerakan bela dirinya.

"Bagaimana jika Suami Istri saling bertarung? Pasti mereka berdua akan membakar Rumah mereka sendiri." tanya Debo tidak setuju dengan usul Dayat. Kiki terkekeh mendengar ucapan Debo. Dayat kembali mengedarkan pandangannya.

"Kalau begitu bagaimana dengan Tuan Muda Alvin? Dia Pangeran tertampan di Keluarga Elder. Semua perempuan di Dunia ini pasti akan iri pada Putrimu" tanya Dayat sambil menunjuk Alvin yang sedang duduk membaca buku.

"Anakku bisa saja dikejar oleh perempuan-perempuan itu sampai mati. Aku keberatan." Jawab Debo sambil menatap Dayat dengan tatapan ingin membunuh.

"Oh. Rio." Kata Kiki saat melihat Rio yang baru saja datang dan bergabung di ruang santai dan menepuk pundak Alvin. Debo dan Dayat sedikit terkejut dengan usul Kiki. Serentak mereka berdua mengalihkan pandangan mereka pada Rio yang kini terlihat sedang berbincang dengan Alvin.

"Aku tidak tau yang lainnya. Tapi mereka berdua besar bersama dibawah pengawasanmu. Pasti ada rasa ketertarikan diantara mereka berdua." Lanjut Kiki. Debo tersenyum pelan.

"Yang satu sibuk belajar dan yang satu sibuk mencapai keinginannya. Mereka bahkan hampir tidak pernah bertemu." Kata Debo membuat Kiki tersenyum.

"Kalau kamu tidak menyukai salah satu dari mereka, kami harus bagaimana?" tanya Dayat putus asa.

"Ah. Tuan Muda Iel." Kata Dayat saat pandangannya berhenti pada Iel yang sedang membaca buku.

"Dia harus menikah lagi. Tapi sifatnya sangat berbeda dengan Nona Febby." Lanjut Dayat. Debo menatapnya tak percaya.

"Hei! Harusnya kamu menghitungnya dengan benar. Bagaimana bisa kamu melewatkan satu orang." Kata Debo yang membuat Kiki dan Dayat langsung mengalihkan pandangan mereka padanya. Dan serempak mereka mengalihkan pandangan mereka pada Ray yang sedang bermain game dengan tatapan terkejut dan tak percaya.

"Apa?" tanya Dayat tak yakin.

"Oh. Kamu serius?" tanya Kiki yang juga tak yakin dengan pilihan Debo yang memilih Ray. Debo tersenyum pelan mendengar pertanyaan Kiki.

_____

"Ify! Bergabunglah bersama kami disini!" panggil Cakka saat melihat Ify melintas didekat ruang yang mereka tempati saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ify! Bergabunglah bersama kami disini!" panggil Cakka saat melihat Ify melintas didekat ruang yang mereka tempati saat ini. Ify menghentikan langkahnya lalu tersenyum pada Cakka dan mengalihkan pandangannya menatap satu persatu orang yang ada diruangan itu.

Love The Elder PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang