PART 14. DIALAH SANG PEWARIS

4.1K 221 58
                                        

Ray sedang membuka laptopnya dan melihat-lihat apa yang bisa dia lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ray sedang membuka laptopnya dan melihat-lihat apa yang bisa dia lakukan. Kemarin Kakeknya menawarinya untuk bekerja disalah satu Perusahaan Elder karena bagaimanapun juga dia sudah punya tanggung jawab sekarang. Kuliah sambil bekerja seharusnya bukan hal sulit karena Cakka juga melakukan hal yang serupa. Febby juga melakukan hal yang sama. Dia bekerja di Perusahaan keamanan milik Elder Corp. Mana mungkin Ray terus bergantung pada Febby. Bagaimanapun juga dia adalah laki-laki.

Febby tersenyum senang saat memasuki kamarnya bersama Ray. Mereka sudah pindah ke Rumah mereka sendiri setelah menikah. Dan sampai saat ini Febby belum percaya jika dia dan Ray sudah menjadi sepasang Suami Istri. Febby masih terus menatap Ray sambil tersenyum.

"Jangan menatapku seperti itu!" kata Ray tanpa menatap Febby. Febby menundukkan kepalanya lalu melangkahkan kakinya mendekati Ray.

"Apa ada yang bisa aku bantu?" tanya Febby.

"Tidak perlu!" jawab Ray acuh. Febby tidak akan menyerah sampai disitu. Febby memajukan wajahnya untuk melihat apa yang sedang dilihat oleh Ray.

"Biar aku lihat apa yang sedang kamu lakukan." Kata Febby.

"Eh." Ucap Ray terkejut dengan gerakan Febby yang mendadak. Ray sedikit memundurkan tubuhnya memberi jarak. Dengan jarak seperti ini Ray bisa mencium wangi tubuh dan rambut Febby. Membuatnya menelan ludahnya dengan susah payah.

"Kamu yakin tidak ada yang bisa kulakukan?" tanya Febby yang langsung memutar kepalanya menatap Ray. Dan lagi-lagi itu membuat Ray terkejut. Jarak mereka kini tak sampai 3cm. Mereka berdua terdiam dan saling menyelami dalam tatapan itu.

Suara ketukan pintulah yang membuat mereka tersadar lalu saling memundurkan tubuh mereka membuat jarak. Mereka mengatur napas mereka masing-masing.

"Siapa?" teriak Ray yang sudah lebih tenang.

"Saya Tuan Muda." Itu suara Asisten Rumah tangga di Rumah itu. Ray beranjak dari ranjang lalu melangkahkan kakinya kearah pintu kamar dan membukanya.

"Ada apa Bi?" tanya Ray.

"Ada kabar dari Rumah utama jika Tuan Muda Rio dan Nona Ify kecelakaan dan saat ini dirawat di Rumah Sakit." jawab Bibi itu yang tentu saja membuat Ray terkejut.

"Apa? Kalau begitu aku akan segera ke Rumah Sakit." kata Ray lalu melangkah kembali kedalam kamar untuk mengambil kunci mobilnya dan langsung pergi meninggalkan Febby tanpa sepatah katapun. Febby menatap kepergian Ray dengan tatapan sedih.

_____

_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love The Elder PrincesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang