Part 4

53 3 0
                                    

"Oh iya Zee tadi mau nanya kan? nanya apa?" Ucap Zayn memulai percakapan

"Gajadi" jawabku seadanya

Tadinya aku ingin menanyakan tentang pekerjaan keluarga Styles tapi karena dipotong oleh kedatangan ibunya Harry jadi aku tidak berniat untuk menanyakannya lagi.

AUTHOR POV

Zayn dan Zeeona sama sekali tidak berbicara mereka hanya menatap seisi rumah sakit yang mendominasi warna putih itu.

"Zee aku lapar jadi aku mau pergi ke kantin untuk membeli makanan, apa kau ingin menitip atau ikut denganku?" Ucap Zayn

"Mungkin aku disini saja Zayn takutnya Mrs. Styles menayakan kejadian kenapa Harry bisa seperti ini" jelas Zeeona

ZEEONA POV

Aku dan Zayn sama sekali tidak berbicara, kami hanya larut dalam kesunyian karena kami tidak tau apa yang harus kami bicarakan. Tetapi tidak tau kenapa perasaanku saat ini sangatlah senang dan nyaman saat berada di dekat Zayn walaupun hanya dalam keadaan diam. nyaman bukan dalam hal cinta tetapi nyaman dalam hal kasih sayang, kasih sayang antara seorang adik dan kakak.

Aku bingung kenapa mempunyai rasa nyaman seperti itu karena tidak sepantasnya aku merasa nyaman terhadap Zayn dengan hal kasih sayang antara seorang adik dan kakak sedangkan aku hanya 2 bersaudara aku dan Bang Dion. Hanya itu.

"Zee aku lapar jadi aku mau ke kantin untuk membeli makanan, apa kau ingin menitip atau ikut denganku?" Tanya Zayn yang membuyarkan semua pikiranku.

"Mungkin aku disini saja Zayn takutnya Mrs Styles menanyakan kejadian kenapa Harry bisa jadi seperti ini" jelasku

"Yaudah, kamu mau mesen apa?" tanya Zayn

aku menatap mata Hazelnya "Samain aja" jawabku, aku bingung mau jawab apa karena kau tidak tau menu yang ada di kantin Rumah sakit ini.

"Okay" jawabnya lalu pergi menjauh dariku.

Akupun kembali memainkan handphone ku, saat aku ingin memasangkan headshet ke telinga tiba tiba keluarlah ibunya Harry yang disusul oleh Harry.

"H-H-HARRY?" tanyaku bingung

"Zeeona? ko kamu bisa disini?" tanya Harry dengan muka bingung juga.

"Aku yang tadi bawa kamu kesini sama Zayn tapi sekarang Zayn lagi ke kantin untuk membeli makanan" jawabku masih bingung, kenapa dia udah keluar dari ruangannya padahal tadi dia pingsan tanpa ada penyebab.

"Oh jadi kamu sama Zayn yang bawa aku kesini maaf sudah merepotkanmu" jawab Harry mendekat kearahku.

"I-Iya, tapi ko kamu ud--" Ucapku yang dipotong dengan Mrs.Styles

"Zee makasih ya sudah bawa Harry kesini" ucap Mrs Styles yang mendekat kearahku dan langsung memelukku.

"I-iya tante sama sama" jawabku gugup. Bisa kulihat Harry tersenyum kearahku, akupun tersenyum balik kearahnya.

"Yaudah kalau seperti itu, tante harus pergi karena tante masih banyak kerjaan di kantor, tante harap kamu bisa berteman baik dengan Harry" Ucap Mrs. Styles ramah

"Ya tante tentu" jawabku dengan ramah pula.

"Sayang, mum pergi dulu jangan terlalu banyak beraktivitas dan jaga kondisi kesehatanmu mungkin mum akan pulang tengah malam karena banyak sekali pekerjaan yang belum mum kerjakan" ucapnya terhadap Harry yang langsung memeluknya dan langsung dibalas pula oleh Harry.

Aku jadi teringat dimana mamah pergi dan pulang malam saat itu, aku menangis berjam jam karena mamah belum juga pulang dan akhirnya Bang Dion menelfon mamah untuk menyanyikan lagu yang biasa mamah nyanyikan sebagai pengantar tidurku.

"Zee tante pulang dulu ya, nice to meet you" ucap Mrs Styles ramah dan memelukku lagi.

"Iya tante, nice to meet you too" jawabku yang membalas pelukannya kembali.

Mrs. Styles pun meninggalkan kami berdua disana.

Kami hanya terdiam tanpa ada suara yang keluar dari kami berdua.

"Zee? Apakah Zayn tadi sudah lama pergi ke kantinnya?" Tanya Harry

"Ya mungkin"Jawabku seadanya karena aku lupa kapan Zayn pergi ke kantin lebih tepatnya pukul berapa.

"Oh, kurasa kita harus menyusulnya karena aku juga sangat lapar" ucap Harry terkekeh

"Oh jadi kau lapar, kenapa ga bilang daritadi jadi kan kita ga perlu diam disini yang tidak tau tujuannya apa" ucapku terkekeh pula.

"Kukira kau ingin menunggu Zayn disini jadinya aku takut untuk berbicaranya" jawabnya dengan senyum yang terukir dan tangan yang menggaruk garuk kepalanya.

"Ya tadi aku memang ingin menunggu Zayn disini karena menurutku membeli makanan tidak sampai 2 jam tapi karena aku sangat bosan jadinya mau ga mau aku ikut" jawabku yang menampilkan senyum gigiku.

"Yaudah kalau begitu, Ayo" ucap Harry menarik tanganku dan berjalan menjauh dari ruangan yang Harry tadi.

Aku hanya menatap tanganku yang sedari tadi di genggam oleh tangan Harry. Aku takut untuk melepaskannya duluan dan kurasa aku nyaman dengan genggamannya.

 Aku takut untuk melepaskannya duluan dan kurasa aku nyaman dengan genggamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HARRY POV

Aku masih menggenggam tangan Zeeona dengan erat, aku tidak tau kenapa aku sangat tidak ingin melepaskan genggamanku ini walaupun aku tau Zeeona sangat bingung kenapa aku menggenggamnya sangat erat dan lama sampai kami tiba di kantin dan melihat Zayn yang sedang berbicara dengan seorang perempuan blonde yang aku tidak tau jelas itu siapa.

Hayo siapa yak cewenya? Ealoo bingung xixi
Oiya caol pen bilang thanks buat yang udah baca ceritanya caol apalagi nge Voments dengan kalian ngelakuin ini tu bikin caol tambah semangat buat bikin partnya
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak setelah membaca ya gengs!:v

sekali lagi thanks.
Cium penuh caol:*Xx

MEMORIES (H.S)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang