Satu

9.4K 473 5
                                    

Suasana SMA Garuda tampak sepi karena memang sudah jam pulang, bel sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Hanya ada beberapa siswa yang sedang piket atau duduk di taman untuk menyegarkan pikiran sejenak dan Pacaran. Lupakan kata yang terakhir, oke.

Di lain tempat sepasang kekasih sedang berjalan dikoridor sekolah yang mulai sepi. Sang cewek dengan wajah cemberut, berjalan sambil menghentakan kakinya.

"Reyyyy tungguin Acha ih" Acha dengan langkah tergesa mencoba untuk mengejar langkah cowok didepannya.

Melihat reaksi cowok didepannya, Acha menghela nafas dan menaikkan suaranya 1 oktaf "Reyyy! Dengerin Acha gak sih"

Cowok itu menghentikan langkahnya dan berbalik "Aku denger kok, gak usah teriak-teriak kaya anu" lalu cowok tersebut melanjutkan jalannya.

Mendengar ucapan pacarnya Acha langsung berlari mengejar cowok tersebut "Anu apa Rey? Ih rey udah tau yang gituan yah, ajarin Acha dong" ucap Acha sambil menarik-narik seragam sekolah Rey.

"Gak nyambung banget"

Acha langsung mencubit pinggang pacarnya tersebut "Siapa yang gak nyambung Rey sayang?"

Rey menunjuk tangan Acha yang masih mencubit pinggangnya. "Lepasin dulu, baru aku kasih tau"

Acha pun berfikir sejenak karna dia takut kalau itu hanya tipuan belaka Rey. "Janji ya, awas boong" lalu Acha melepaskan cubitannya.

Merasa ada kesempatan, Rey pun berlari meninggalkan Acha sambil tersenyum miring.

Acha menghentakan kakinya, nah tuh kan batinnya.

"Reyy curang ih" Acha berlari mengejar Rey sambil berteriak.

🍭🍭🍭

19:48

Acha membolak balikan novelnya, merasa tak bersemangat untuk membaca kumpulan novel novelnya tersebut. Enaknya ngapain yah pikir Acha dalam hati. Yaiyalah Cha dalam hati, yakali dalam kubur, rutuk Acha.

Rey

Teringat nama cowo tersebut, Acha langsung mengambil IPhone nya, lalu membuka aplikasi LINE dan segera mengirimkan pesan kepada pacar tercintanya, Rey.

Acha : Rey sayang

1 menit...
2 menit...
3 menit...

Merasa pesannya tidak akan dibalas oleh sang pujaan hati, Acha melempar hpnya sembarang. Acha mengambil boneka panda kesayangannya lalu mencubit pipi boneka tersebut.

"Mochi, bete Acha tuh" Acha menghela nafas. "Mochi kok diem, kan Acha jadi takut" yang ada kalo Mochi bicara lu bisa mati kejutan, dasar Acha bego, batinnya.

Ting..

Merasa IPhone nya berbunyi, secepat kilat Acha mengambilnya dan melihat notifikasi handphonenya tersebut. Melihat nama Rey terpampang jelas, Acha pun bersorak gembira.

Rey : Y?

What the?!!

Acha terbelalak melihat balasan dari pacarnya tersebut, sebenarnya dia sudah biasa, tetapi karna mood yang ga mendukung, Acha menjadi kesel juga. "Kampret ih!" lalu Acha pun mengetikkan balasan untuk Rey.

Acha : Rey Acha tuh lagi ga mood:(

Tak sampai satu menit, Rey sudah membalas pesannya.

Tumben banget, ucap Acha dalam hati.

Rey : G ad nnya dh kynya;)

Bener bener nih cowok, jago banget buat Acha naik darah.

Acha : Rey Acha serius ih:(

Rey : Masa?

Acha : Iya rey, serius Acha tuh:')

Rey : Bodo

Acha terdiam melihat balasan dari pacarnya tersebut, fix mood Acha bener- bener ancur. Merasa kesal tingkat raja dengan pacarnya, Acha segera menelfon pacarnya tersebut. Oh ya, kenapa tidak tingkat dewa? Karena menurut Acha dewa itu terlalu tinggi, dan Acha tidak suka mengkhayal terlalu tinggi. Nanti kalo jatuh, katanya sakit.

Telepon tersambung....

"Halo? " Acha mulai membuka suara.

Tidak ada balasan dari orang di sebrang sana, hening.

"Halo Rey?" Acha kembali bersuara.

Berasa ngomong sama tembok, Katanya dalam hati.

"Maaf nomor yang anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi" ucap Rey menirukan gaya bicara operator kartu.

"Rey ih, serius sekali aja bisa gak sih" sepertinya Acha mulai kehabisan kesabaran.

Rey terkekeh "Gak mau"

"Rey nyebelin, Acha gak suka" Lalu Acha memutuskan telepon secara sepihak.

Rey tidak risau akan hal tersebut, karna dia tau sifat pacarnya. Paling bentar lagi nelpon balik. Mana bisa seorang Acha ngambek terlalu lama, apalagi sama pujaan hatinya.

Tidak sampai 5 menit, telepon Rey kembali bergetar,

Acha is calling...

Rey tersenyum, lalu mengangkat telepon tersebut.

"Rey ih, Acha gak bisa marah sama Rey. Rey pakai apaansih sampi buat Acha jadi gini, sayang banget sama Rey" Rey terkekeh, Cewek ini... Batinnya.

Rey suka mengganggu Acha

Rey suka menjahili Acha

Rey suka membuat Acha ngambek

Rey suka saat Acha mengomel padanya

Rey suka membuat Acha kesal

Tapi, Rey gak akan membuat dirinya kehilangan Acha.

🍭🍭🍭

Sekian dulu yah, semoga suka.

Jangan lp vote+coment ❤️

Are We Couple Goals? [SLOWUPDATE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang