Setelah mengantarkan Raya pulang kerumahnya. Alan berdiam diri didalam mobilnya cukup lama.
Dan kini dia pun memutuskan untuk kerumah sohib satu satunya yakni Rama.
Kini Alan ingin menenangkan fikirannya atas pernyataan dari Raya. Sama sekali Alan tak pernah menyangka sahabatnya ini benar benar menyukai dirinya.
Selama ini Alan hanya menganggap Raya sebagai Adiknya sekaligus sahabatnya karna sejak kecil mereka sudah Alan.
" ikatan? Putusin? Itu mau lo Ray? Gue nggak sanggup." Ucap Alan lebih kepada diri sendiri.
Kini Alan sudah berada di kamar Rama.
Rama sendiri agak kaget melihat Alan dengan penampilan sangat kacau.
Rama memperhatikan Alan yang kini tengah diam duduk diatas kasurnya.
" lo nggak mau cerita bro?" Rama menepuk pundak sahabtnya dengan pelan.
" gue nggak pernah tau kalo dia cinta sama gue!" Alan mulai membuka mulutnya.
" selama ini gue kira dia ngelakuin semuanya karna iseng. Tapi pemikiran gue salah. Dia bilang dia cinta sama gue. Tapi sekarang dia malah minta buat jauhin dia!" Alan mengusap wajahnya dengan kasar lalu menundukan wajahnya dan menangkupnya dengan kedua telapak tangannya.
" Raya ? Gue udah sadar dari dulu kalo dia itu nggak iseng apalagi sejak Alisha dateng sorot matanya dia benci banget sama Alisha. Waktu gue nolongin lo yang ditendang fika. Sebenernya sebelumnya gue pergokin dia nangis sambil ngeliat satu arah yaitu lo. Dan lo sama Alisha sambil senyum senyum." Rama mengingat kembali kejadian demi kejadian.
" kenapa lo nggak pernah bilang sama gue?" Alan mengangkat kepalanya tak percaya dengan cerita Rama.
" sampe akhirnya Fika dateng dan nyamperin Raya yang lagi nangis dan nanya kenapa? Tapi Raya cuma jawab dia nggak papa dan dia mau balik lewat pintu belakang. Fika nurutin waktu Raya nyuruh Fika buat boongin lo Lan." Lanjut Rama yang ngebuat Alan menampakkan wajahnya yang bener bener kaget.
" waktu fika mulai jalan ke arah lo. Raya ngeliat gue dan ngapus air matanya.
Flasback on
" ray!" Rama menepuk punggung Raya setelah kepergian Fika.
" eh lo Ram." Raya menghapus sisa sisa air matanya.
" lo nangis kenapa? Lo sebenernya suka kan sama Alan ?" Tohok Rama yang membuat Raya sedikit ragu ragu.
" enggak ko. Lo apaan sih? " elak Raya dan mencoba pergi.
Tapi di tahan oleh Rama.
" pliss Ram gue pengen pulang. Lo tolongon aja Alan!" Mata Raya berkaca kaca meminta tolong kepada Rama.
" oke! Tapi kalo lo emang beneran suka sama Alan harusnya lo perjuangin bukan malah lo hindarin."
" nggak ada gunanya gue berjuang kalo akhirnya hatinya bukan buat gue. Dia cuma anggep gue sahabat." Terlihat wajah kecewa pada diri Raya.
" gue minta lo jaga Rahasia gue." Raya berlalu pergi menuju belakang sekolah .
Meninggalkan Rama yang melihat Alan sedang mengerang kesakitan. Serta langsung menolongnya!
Flashback off
" kenapa baru bilang sekarang?" Alan menarik kaos oblong Rama.
" elo juga nggak pernah nanya kan ?" Rama menaikan alisnya.
Alan melepaskan cengkeramannya pada Rama dan kembali lemah seperti awal.
" gue beneran nggak tau harus gimana!" Ucap Alan terdengan seperti frustasi.
