Pov Raya
" kok bisa sih sampe berdarah gini ?" Mamah mengobati luka dijidatku .
" maaf tante ini gara gara aku nyetirnya nggak ati ati." Alan merasa bersalah dan menjelaskan semua kepada mamanya Raya.
" nggak mungkin. Ray kamu tadi pake sabuk pengaman nggak ?" Kini mamah aya mulai melotot.
" hehehe lupa mah." Tanganku langsung mengacungkan tanda peace.
" dasar." Mamah aya menekan bagian luka dijida yang akhirnya membuat Raya menjerit kesakitan.
" mamah sakit tau." Kini aku mengelus elus luka yang sudah diobati.
" anak taekwondo giliran kena tendang nggak sakit cuma luka sedikit doang aja teriak teriak." Mamah mulai merapikan kotak obat.
" udah ah abis ini makan ya !" Mamah menuju ke dapur.
Sekarang hanya tinggal aku dan Alan. Jujur aja aku ngerasa nggak enak banget. Kesannya aku tuh lancang banget.
" lan maaf ya tadi heeehehe lo lupain aja anggep tadi gue salah ngomong." Gue memamerkan gigi putih gue dengan tulus
" gue yang minta maaf udah bikin lo ampe luka gitu. Maaf ya ray." Alan menyentuh luka dijidat gue.
" hehehe kan gue anak taekwondo kata mamah jadi gue nggak akan cengeng cuma karna luka segini doang. Tapi yang tadi masih boleh nggak?" Gue pun bercanda lagi.
Alan hanya mengacak acak rambut gue.
Tiba tiba wajah dia ngedeket ke wajah gue. Haduh hayati udah siap kok merasakan bibir manis Alan.Cup
Yah ternyata Alan nyium luka gue doang. Diriku kecewa.
" cepet sembuh ya Raya . Selamat malam." Alan beranjak dari sofa dan pulang.
" hayati kecewa bang." Ucapku lirih.
" loh Alan mana ? Nggak makan bareng ?" Tanya mamah yang tiba tiba nongol membawa serokan.
" udah pulang."
" yaudah deh. Yuk makan !" Ajak mama.
***
Suasana kantin sekarang lumayan agak rame. Dan lumayan para guru ada rapat dadakan jadi hari ini sejak pelajaran ke dua free banget nggak ada guru masuk.
" alan kemana?" Terpaksa gue nanya ke Rama karna yang ada cuma dia.
Rama malah menengok kanan kiri.
" lo nanya ke gue ?"
" bukan gue nanya ke bakso yang lo makan." Gue memutar bola mata males.
" hahaha krik krik krik." Ini suara fika. " becanda Ray yaelah."
" bercanda ya ?" Kini gue udah ngacak acak rambut fika.
" ah Ray rambut gue berantakan banget tau. Rese lo." Kini fika mengeluarkan kaca dan sisir 2dari kantong bajunya.
" tadi ada anak baru, dan karna kebetulan Alan itu wakil ketua soalnya Rian nggak masuk dia yang ngajak tuh anak baru buat tau sekolah ini. Eh itu Alan. WOY LAN." Rama melambaikan tangan ke arah Alan.
Dan dia Alan bareng sama cewe cantik banget tingginya sepantaran Alan 165anlah . Putih rambut panjang digerai.
" hei." Alan menyapa kita semua.
" hai pangeran." Ucap fika centil.
" boleh nggak alisha duduk bareng kita dia belom punya temen jadi kasian kalo makan sendiri." Jelas alan dan menyuruh temennya ikutan duduk disamping Alan .
