"KITA BREAK AJA" Terdengar helaan nafas setelah mengucapkan itu.
"Kenapa?"
"Aku mau focus sekolah aja,tugas aku banyak yang terbengkalai"
Sambungan telfon itu dimatikan sepihak oleh pemuda yang sekarang sudah berstatus menjadi mantan kekasih.
Aku YOFANA PRILLYNABILA seorang pelajar SMA yang beranjak kelas 3,yang hanya seorang gadis remaja penuh dengan angan kebahagiaan dan terjatuh seketika jika tak sesuai ekspektasi.
Seperti sekarang aku tak percaya akan apa yang terjadi,cowok yang akhir akhir ini ku rindukan ternyata membuat pernyataan yang membuat dadaku nyeri dan sesak seketika.Memang akhir akhir ini kita jarang sekali berkomunikasi dikarenakan sibuk kegiatan dan tugas sekolah masing masing,tapi lebih tepatnya dia cowok yang sekarang menjadi mantan kekasihku itu sibuk dengan dunianya entah apa itu.
Dia DITO VALEN sama sama seorang pelajar sepertiku dan bersekolah ditempat yang sama.Dito adalah cowok yang terkenal banyak penggemar,dulu semenjak satu sekolahan tahu aku berpacaran dengannya banyak sekali masalah yang terjadi mulai dari cewek cewek yang suka menyebar gossip dan menjelek jelekkan dia.Dan orangtuaku yang awalnya sudah tidak setuju aku berpacaran dengan Dito lebih tepatnya Mamaku.Katanya Dito itu nggak baik buat aku,dia selalu bikin aku sakit hati yang mungkin disengaja.Memang benar yang dibilang Mamaku,setiap kali aku ada masalah dengan Dito beliau paling tahu karena terlihat dari rautwajahku dan keseharianku ketika bertengkar dengan Dito.
Seperti sekarang ini puncaknya masalah itu dan berakhirnya hubunganku dengan Dito,demi apapun sakit banget Ya Allah...
Aku menangis tersedu dikamar,menggigit guling kesayanganku untuk menekan tangis ini agar tak terlalu keras.Aku mendekap erat guling dan menangis sejadi jadinya.Ya Allah ..sebegini sakitnya hati yang sejujurnya butuh kehangatan.Aku terus menangis mengenang semua memoriku bersama Dito cowok yang sampai sekarang masih ku cintai.Dito bagiku adalah laki laki yang romantic,selalu membuatku tersenyum dan yang terpenting dia sangat suka music sama sepertiku.Setiap kali kita berduaan selalu dan tak pernah lupa berduet nyanyi menyanyikan lagu romantis dengan dia yang memetik gitar dan aku yang menyanyi.
Cklek ...
Lamunanku buyar ketika pintu kamarku terbuka,dan aku masih tak bergeming dengan posisi yang sama menutupi wajahku dengan guling.
Mama,wanita yang melahirkanku kini tepat berada disamping ranjang dan mengelus lenganku.Aku tidak sanggup jika wajahku ini bertatapan dengan Mamaku.Aku yakin Mama pasti akan marah padaku dan mungkin kecewa padaku.
"Kenapa sayang?" Mamaku bersuara dengan masih mengelus lenganku.
Aku makin tak berani menatap mama dan semakin memeluk erat guling kesayanganku itu.
"Ada masalah sama Dito lagi?"Tanya sang mama membuatku makin terisak
Iya Mah,lebih tepatnya hubunganku berakhir dengan laki laki itu..Maafkan aku Mah,batinku berteriak hebat dan tubuhku bergetar menahan tangis.
"Mau cerita sama Mamah?"Aku terus didesak mama,supaya untuk bertukar cerita
Mamah mengambil gulingku dengan paksa dan terpampanglah wajahku yang sembab dengan hidung memerah.Airmataku semakin menetes deras kala mama menatapku sendu berkaca kaca.
"Maafin Prilly Mah..."Aku bergerak memeluk erat mama meluapkan segala isi hatiku melalui tindakan ini.
Mama hanya membalas pelukanku dan mengelus punggungku untuk menenangkan.Aku menangis terisak dipelukan Mama,merutuki kebodohanku yang masih saja mencintai cowok nggak tau diri seperti Dito.
"Mah...." Aku ingin berucap dan menceritakan semuanya tapi mulutku sepertinya tak mau dan hatiku tidak kuat lagi dengan sakit hati yang kurasa.
"Mah.. sakitt banget"Aku berucap dengan menggigit keras bibirku menahan segala sakit lahir dan batinku.
"Kamu demam,Nak ?" Mamah bertanya dengan masih memelukku tapi aku menggeleng
"Terus kenapa?"Kini Mamah melepaskan pelukannya dan menatap wajah sembabku yang makin berantakan
"Sakit banget Mah...hiks hiks"Aku berucap masih menangis dan tangisanku kini makin deras
Mama mengelus lembut wajahku dan perlahan membersihkan airmata yang terus mengalir di pipiku.
"Mana yang sakit sayang?"Mama begitu sabar menunggu jawabanku,dan itu membuatku semakin tidak tega
"Sini Mahh.."Aku menunjuk dadaku dan meremas kaosku erat,menghentak hentak dadaku dan menangis tertahan.
Mama lagi lagi mendekapku,kini dekapannya sangat erat dan aku merasakan bahu mama bergetar.Sepertinya Mama pun sedih dan menangis,ini yang ku takutkan Mama ikut menanggung kesedihanku.
"Mamah jangan nangiss...."Aku tak kuat lagi berbicara,hanya bisa membalas pelukan Mamah lebih erat
Mamah menyusut hidungnya ketika kami sudah saling berhadapan,dan aku siap tidak siap harus menceritakan semuanya pada Mama.
"Dito..."
"Aku sama Dito baru putus Maah,dan dia yang minta"
Entah kenapa airmataku kembali menetes mengingat kejadian tadi,Mama memegang erat tanganku untuk menguatkan hatiku.
"Syukurlahh...." Jawaban Mama membuatku mendongak cepat dan memandang mama tak percaya.
Senyuman lembut Mama membuat hatiku sedikit menghangat dan tenang
"Mamah,nggak marah ?"tanyaku menatap mata mama yang tak memancarkan kekecewaan
"Kenapa harus marah sayang?"Mamah berucap dengan menyingkirkan anak rambut yang ada diwajahku.
"Mamah justru seneng,kamu udah terlepas dari dia..Jujur mamah sebenernya masih nggak rela dulu kamu masih mertahanin dia yang setiap hari berlaku seenaknya sama kamu"Mamah menjelaskan perlahan dengan membawaku kepangkuannya.
"Maafin Prilly Mah udah nggak nurut sama Mamah"Kini posisiku sudah bersandar di dada Mamah
"Penyesalan emang datengnya akhir sayang" Mamah mengelus lembut dan menciumi pucuk kepalaku.
"Dia tadi ngomong langsung atau lewat telfon?"Tanya Mamah kini menunduk menatapku
"Telfon Mah,barusan.."Singkatku menjelaskan
"Hhh..apaan nggak gentle banget jadi cowok"Mamah mencibir yang membuatku ingin tertawa
"Terus,,terus dia bilang apa sama anak mamah ini?"Mamaku semakin kepo dengan pernyataan putus Dito.
"Dia bilang katanya kita break dulu,mau focus sekolah"Ucapku membuat Mamah menegakkan tubuhku
"APA APAAN NGOMONG BREAK,NGGAK..NGGAK BISA BREAK BERARTI YAA PUTUS NGGAK ADA KATA BALIKAN..MAMAH NGGAK SETUJU" Mamahku berteriak sedikit keras mendengar ucapanku tadi dan matanya menyalang emosi dengan pernyataan Dito yang kusampaikan.
Mama kalau sudah berucap seperti itu berarti tidak bisa dibantah dan itu membuatku takut.Huhh...aku yakin pasti sekarang akan berceramah sepanjang malam mengingat ini memang jam 9 malam.
"Prilly ngikut aja apa kata Mamah,.."Suaraku sedikit menciut,takut Mamah meluapkan emosinya lagi.
"Ya udahlah,focus sekolah aja dulu sebentar lagi kan kamu mau kelas 3 pasti banyak tugas" Tuhkan bener Mamah mulai ceramah dan aku hanya mengangguk patuh
"Ya udah jangan nangis lagi,besok kamu masih sekolahkan.."Aku hanyaa mengangguk dan berpindah tidur dipaha sang mamah.
"Jangan sampai besok mata kamu kayak panda bengkak,nggak malu diliatin temen temen sekolah"Dari nada bicaranya Mamah terus saja memojokkanku.
"Dan satu lagi jangan sampe kalo nanti Dito liat, dia malah seneng karena ngrasa udah bikin kamu bergantung sama dia dan nggak bisa putus sama dia..."Kan aku bilang juga apa,mamaku ini cerewet sekali tapi ada benarnya juga wejangan yang dikasih padaku malam ini.
Sedikit memberi semangat kalau aku tak harus bersedih karena cowok nggak tau diri itu,aku yakin masih banyak yang masih menyukaiku dan ingin berteman denganku tanpa embel embel cowok popular itu.
Kini aku beranjak tidur memposisikan tempat ternyaman dengan ditemani sang Mama.Semoga esok pagi hari bahagia,itulah doaku malam ini sebelum mataku terpejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG CINTA
FanfictionREAL LIFE !! CAST AKU GANTI ALY PRILLY CERITA ASLI SESEORANG baca aja !!!