That Night

1.7K 268 12
                                    

Plis kasih reward kek, vote aja gpp

kalo bisa komen juga. dibom juga boleh

ntar W kasih hadiah

cium jauh \gak ding/


fast update



BTW iKON OFFICIALY COMEBACK!!!!!!


BLiNG BLiNG~

Aduh suaranya Hanbin cempreng bingits :3






Sejam lebih Hanbin menunggu, akhirnya pria pemilik perusahaan produk perawatan kulit termaksyur di negaranya menampakkan diri.

Pria maskulin yang belum beristri itu keluar dari mobil mercedez dengan elegannnya. Berjalan menghampiri Hanbin dengan dikawal beberapa orangnya.

Hanbin berdiri dari duduknya.

"Flashdisk" pinta Jiyong tanpa basa-basi.

"Anda sangat tidak sabaran"

Jiyong memandang rendah Hanbin, "waktu adalah uang, baby. Jangan banyak bacot cepat serahkan!"

Hanbin mengeluarkan benda yang dimaksud dengan seringaian.

Saat tangan Jiyong sudah memegangnya Hanbin menahannya.

"Apa anda tidak ingin mengatakan sesuatu? Seperti, Apa kamu tidak melihat isinya?"

Jiyong mengernyitkan dahinya.

"Dengar anak muda! Aku tidak menyinggung tentang identitasmu kenapa aku harus menanyakan pertanyaan retorik seperti itu?"

Jiyong menarik flashdisk itu dengan kuat, tapi tetap ditahan oleh Hanbin.

"Seperti yang anda bilang barusan. Waktu adalah uang. Saya akan melepaskannya jika anda menjelaskan siapa itu Jane"

Jiyong menyeringai, "memangnya siapa dia? Apa urusannya denganku?"

Hanbin balik menyeringai bahkan dia selangkah maju mendekat. Menatap pria didedapannya sangat tajam.

"Sudahkah anda membaca e-mail yang sejam lalu saya kirim? Apa saya perlu mengirimnya ke pengelola pajak dan menyebarkannya ke seantero negeri?"

Jiyong memang menerimanya tapi dia sengaja tidak membukanya. Pikirnya sangat membuang waktu berharganya.

Jiyong adalah pria yang tak kenal takut. Dia bukan tipikal orang yang mudah dijatuhkan. Sekeras apapun lawannya menggertak dia tidak akan mudah lemah meski sudah tumbang.

"Lalu, apakah aku harus berlutut memohon dan membuka mulut tentang Jane?"

Hanbin menarik kuat tangannya, flashdisk kembali dalam genggamannya. Diapun melangkah mundur menjauhi Jiyong.

Dia menggoda Jiyong dengan memposisikan dirinya dipinggir sungai dengan flashdisk yang siap dilempar ke perairan.

"Kamu sendirian, tapi kamu punya banyak nyali juga"

"Siapa bilang aku sendirian?"

"Aku"

Jiyong tidak main-main dengan ucapannya. Bobby yang sedang mengintai di balik semak-semak sudah babak belur. Lalu drone dan beberapa kamera tersembunyi sudah dihancurkan.

Begin (Scary iKON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang