Clue

1.6K 234 11
                                    

Sebulan telah berlalu. Kecelakaan yang menimpa Rose telah terlupakan. Si penabrak telah bertanggung jawab dan menanggung semua biaya perawatan Rose. Untungnya Rose yang memiliki otot kawat balung tok, eh, balung besi bisa sembuh dengan cepat. Dia hanya memerlukan sebuah kruk untuk beberapa minggu sampai kakinya bisa berjalan dengan normal kembali.

Rose juga tidak menyianyiakan kesempatan tubuhnya yang sedang lemah untuk mencuri perhatian dari June. Setiap hari merengek meminta sesuatu padanya. Entah itu meminta disuapi meskipun tangannya baik-baik saja ataupun hal kenak-kanakan seperti membacakan dongeng sebelum tidur.

"June-yaaa~"

June merasa jengah dengan panggilan yang terus terngiang setiap kali dia baru selangkah keluar dari pintu kamar Rose.

"Apa lagi? Aku akan dimarahi bibi Song kalau aku terus-terusan di kamarmu dan tidak membantu restorannya"

Dengan cepat Rose memasang raut kucing memelasnya.

"Berhentilah melakukannya. Sudah tidak mempan lagi padaku" tukasnya lalu membanting pintu.

June terus menutup telinganya meskipun Rose meneriaki namanya.

"June yaaaa....uhuk...uhuk..."

Kedatangan Jisoo dikamarnya membuatnya tersedak.

Raut wajah Jisoo sangat serius.

"A-ada apa, unnie?"

Dua tahun telah berlalu, dua tahun pula Jisoo hanya memasang wajah muramnya. Tapi sekarang ini, tampang yang hanya bisa dilihat oleh target mereka saat itu kembali lagi. Rose tentu saja takut. Tiba-tiba saja Jisoo datang padanya.

Tangan Jisoo menempel pada dahi Rose. Rose sendiri reflek menggeser tubuhnya menghindar.

Sikap Jisoo kembali berubah. Dia tidak lagi menatap Rose. Gadis itu duduk bersila sambil memunggungi yang sakit.

"Aku melihatnya"

Ucapan Jisoo yang lirih membuat tubuh Rose terdorong mendekat. "Ya?"

"Aku melihat Jennie"

"Woaah! Daebak! Akhirnya unnie berbicara"

Tanpa mengambil kruknya Rose berlari keluar dari kamar dengan terpincang-pincang.

"Jisoo unnie bisa bicara. Hei! Jisoo unnie sudah bisa bicara!"

Krik...krik...

Tak ada yang menanggapi teriakan Rose. Rose melirik jam dinding di depannya.

"Tak ada yang merespon. Mereka tidak ada di rumah. Hanya ada kita berdua di sini" bisik Jisoo tiba-tiba hingga membuat Rose seidikit mterhenyak dari tempatnya.

"Ya, aku lupa kalau mereka pergi kuliah dan membantu restoran Song"

Jisoo kembali duduk di tempatnya disusul Rose yang berjalan tertatih-tatih.

"By the way, unnie melihat siapa?"

Jisoo mendelik.

Rose memutar kembali memorinya semenit yang lalu. "Ah...Jennie?"

Jisoo mengangguk sedangkan Rose girang karena dia baru mengingat ucapan Jisoo tadi.

"Jennie? Apa yang unnie maksud Jennie unnie?"

Jisoo kembali hanya mengangguk.

"Ceritakan kapan, dimana, dan bagaimana?"

Jisoo menggeleng.

Begin (Scary iKON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang