Begin (Scary iKON)

Crazy

Aksi Jennie - atau yang kini sudah beralih nama menjadi Jane – menarik perhatian para pengunjung kafe disekitar. Para pengawal suruhan K-Beauty yang memang bertugas menjaga Jane tidak lagi menargetkan Donghyuk. Mereka beralih mengejar Jane yang berlari keluar.

Aksi kejar-kejaran yang sedikit merepotkan orang-orang tidak berdosa disekitar mereka membuat ingatan masa lalu Jane terngiang kembali. Aksinya yang mengenakan baju serba hitam dengan topeng pink bersama tiga temananya yang lain dengan julukan Blackpink.

Sesekali dia menengok ke belakang, tersenyum remeh pada pengawal bertubuh kekar yang bersusah payah mengejarnya.

Jane sangat senang meski dua tahun berlalu tubuhnya tidak berubah sama sekali. Kelincahan dan kecepatan tubuhnya masih berfungsi dengan baik.

Namun kegembiraan itu tidak berlangsung lama. Tiba-tiba saja lehernya terhunus jarum dan membuat pandangannya kabur, tubuhnya mulai kehilangan keseimbangan hingga akhirnya ambruk ke tanah. Yang bisa dia rasakan adalah seseorang mendekatinya lalu berbisik, "saatnya pulang, sayang"

-

"Kamu baik-baik saja?" tanya seorang pemuda dengan topi khas berbandul cincin dibagian kap.

Yang ditanya tidak bisa berkutik. Tubuhnya terikat, infus juga tertanam dilengannya.

"Kenapa aku diikat? Aku kan tidak..."

Kalimat yang sengaja digantung itu dilanjutkan oleh pemuda itu.

"Tentu saja kamu tidak gila. Hanya saja kelakuanmu sangat menggila. Aku tidak bisa membiarkan kamu pergi jauh. Kamu masih butuh perawatan sayang"

Si gadis hanya mengernyitkan dahinya. Dia tidak bisa mencerna kenapa dia sangat beruntung dipanggil 'sayang' oleh pemuda yang parasnya sangat menawan itu.

"Apa aku melakukan kesalahan?"

Sudut bibir pemuda itu tertarik ke dalam. Seringaian yang tidak bisa dibaca oleh Jane yang kembali dalam mode polos.

Pemuda itu pergi tanpa menggubris pertanyaan Jane. Membawa keluar nampan yang berisi peralatan medis dan obat yang tak pernah absen dikonsumsi oleh Jane setiap bulannya.

Jane yang ditinggal sendiri di dalam kamar tentu merasa bosan. Dia terbangun dengan memori kosong. Tak bisa mengingat kejadian sebelum-sebelumnya. Seakan dia terlahir kembali di dunia.

Karena sudah terlanjur seperti ini, mau tidak mau dia harus menghidupkan rasa penasarannya. Yang pertama dia harus bisa lepas dari ikatan.

Entah siapapun yang mengikatnya adalah orang terbodoh dalam tali-menali. Hanya dengan satu tarikan, ikatan itu terlepas. Tapi yang Jane tidak habis pikir kenapa dia tidak melepasnya saat dia baru bangun tadi.

Setelah terlepas dari jeratan dan melepas infus, Jane langsung menuju ke pintu. Sayangnya pintu terkunci.

Tak ada pintu, jendelapun jadi.

Tapi didalam ruangan itu tidak ada jendela juga.

Naas.

Kini yang bisa dia lakukan adalah mengobrak-abrik seluruh ruangan itu.

Di ruangan lain, Jaewon melihat semua tingkah Jane. Cctv yang sengaja diletakan disetiap sudut ruangan memudahkannya mengintai setiap pergerakan Jane.

Jaewon sangat menikmati suguhan didepannya daripada sinetron plagiat meski sama-sama tertampang di benda kotak berlayar besar.

Tingkah Jane yang mengobrak-abrik seisi ruangan seperti orang gila justru terlihat menggemaskan dimata Jaewon. Tidak sedikit dia terkekeh. Petugas keamanan yang turut nimbrung disana – karena memang sudah kewajibannya – hanya bisa diam sambil mengumpat di dalam hati.