Alarm

1.7K 246 7
                                    


Berbagai bunyi alarm di ruang khusus milik Donghyuk terus berbunyi. Alarm-alarm penanda panggilan dari konsumen itu tidak ada yang menanggapi.

Lisa dengan sengaja menyembunyikan semua peralatan pekerjaan milik Donghyuk. Gadis itu sangat benci jika waktunya bersama Donghyuk harus diganggu.

Liburan tetap liburan, tapi pekerjaan mereka tak kenal masa libur. Mereka sendiri yang menentukan kapan dan sampai kapan mereka beristirahat. Jadi, beginilah Lisa memaksakan hari libur mereka.

Piknik di taman dekat sungai Han.

Dengan matahari yang masih hangat, angin sepoi-sepoi, serta makanan yang dibawa setelah bernegosiasi dengan bibi Song. Mereka duduk beralaskan karpet hijau – rumput – bercanda tawa meledeki para pasangan disekitar mereka. Sangat kekanankan, tapi itu bagian yang sangat mereka sukai.

Donghyuk merebahkan tubuhnya, menjadikan paha kurus Lisa menjadi bantalan.

"Baby~" Lisa bersenandung.

Donghyuk juga mengikutinya. Menjadikan harmoni yang penuh cinta.

Tangan lembutnya memainkan helaian rambut Donghyuk yang sejam lalu dipangkas. Sudut bibirnya ikut melengkung seiring matanya terus mengamati setiap gurat wajah pria di hadapannya itu.

"Jangan memandangiku terus, nanti diabetes lho"

Dengan alami tangan Lisa mendorong tubuh Donghyuk dari pangkuannya sambil berdecak.

Sedang yang didorong meringis kesakitan namun tetap mengeluarkan kekehan melihat gadisnya tergoda.

"Mau eskrim?"

Lisa yang terlihat ngambek menganggukkan kepalanya.

"Aigoo, Monalisaku ingin eskrim apa?"

Donghyuk mencubit dagu Lisa dengan cepat sebelum tangan lisa menarik sabuk yang akan dipakainya untuk mencambuk.

Donghyuk sudah mendapatkan eskrimnya, dia yang akan melangkah kembali menghampiri Lisa harus terhenti setelah melihat sepasang manusia melewatinya.

Bukan ingin meledek mereka yang memakan burger setelah berolahraga, melainkan gurat wajah yang tidak asing baginya.

Tubuhnya refleks mengikuti arah mereka pergi, bahkan seakan magnet yang menarik kakinya untuk mengikuti mereka.

Tak peduli dengan eskrim yang mulai meleleh ditangannya, Donghyuk tetap mengikuti sepasang manusia itu pergi. Bahkan dia juga sudah lupa kalau Lisa masih menunggunya di taman.

Akhirnya langkahnya terhenti di depan sebuah gedung yang sangat dia kenali. Rasa penasaran akan identitas kedua manusia yang dia ikuti harus ditambah lagi dengan hubungan mereka dengan pemilik gedung itu.

K-Beauty.

Perusahaan kecantikan yang beberapa minggu lalu menjadi klien mereka.

Tangannya yang lengket karena lelehan eskrim menyulitkannya menekan layar ponselnya.

Informasi yang dia simpan tentang perusahaan itu hanya bisa menjawab satu rasa penasarannya.

Artikel resmi ataupun gosip-gosip tidak begitu membantu.

"Nak," sebuah tangan menyadarkan kefokusannya menggali informasi.

"Jangan terlalu penasaran dengan gadis itu"

Donghyuk yang sudah bingung menjadi tambah bingung dengan kalimat petugas keamanan K-Beauty yang memergokinya.

"Gadis itu memang cantik seperti bidadari. Tapi kamu sudah lihat pria disebelahnya kan? Mereka sudah bertunangan. Jadi buang jauh-jauh semua ekspektasimu"

Begin (Scary iKON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang