3

4.9K 111 1
                                    

Selama beberapa detik kami saling menatap,mata coklat terangku bertemu dengan mata biru nya.Dua warna yang berbeda namun memancarkan warna ketertarikan yang sama.

"Ehem.."sengaja aku berdehem untuk menyadarkan Christhoper,yang masih menatapku entah apa yang di lihat nya dari wajahku apakah ada kotoran dimukaku,apakah ada belek di mataku?

"Ah maaf..maaf tadi aku melamun."kata Christhoper gugup.

"Tapi kau melamun sambil menatapku,apakah ada belek atau kotoran yang menempel pada wajahku?"tanyaku sambil meraba raba wajahku.

"Bangunlah dulu."ucap Christhoper sambil membantuku duduk di pinggiran ranjang."Eumm ada sedikit kotoran diujung bibirmu."

"Benarkah?ah iya tadi dijalan aku mampir ke mini market dan membeli makanan ringan,karena sangat lapar aku memakanya dijalan dan aku tak tau jika ada kotoran yang menempel habis aku tak bawa ka..."ucapanku terhenti karna bibir lembut Christhoper sudah membungkam bibirku,aku menegang menerima perlakuan tak terduga darinya.

Ciumanya sangat lembut,tanpa sadar aku meremas kerah kemeja nya.Karena aku tak membalas pagutanya,Christhoper memisahkan bibirnya dari bibirku namun kening kami masih menempel satu sama lain.

"Kotoranya sudah hilang."aku memukul bahunya pelan, dan menjauhkan keningku dari keningnya.

"Dasar mesum,main cium cium sembarangan!"ucapku sambil memalingkan wajahku, bukan karena aku marah tapi aku sangat malu.

"Aku cuma ingin membantumu itu saja."

"Tetap saja kau tak boleh mencium orang sembarangan."

"Oh aku tau kau tak bisa berciuman kan?"aku langsung menatap nya tajam.

"Memang tidak bisa,kau orang pertama yang menciumku. Dan kau berarti sudah mengambil first kiss ku,padahal ciuman pertamaku akan aku berikan kepada calon suami ku nantinya,tapi kau merusak segalanya."dia hanya mengangkat bahu.

"Apa kau mau aku menikahimu?"aku membelalak tak percaya.

"Tidak!"

"Ah yang benar,masa kau tak mau dengan orang tampan sepertiku."ucapnya sambil menaik naikan sebelah alisnya, yang membuat dia semakin tampan.

"Iya aku tak mau menikah dengan pria mesum sepertimu!!"ucapku sambil turun dari ranjang,dan berjalan tergesa kearah pintu keluar.Ruanganya terasa sangat panas setelah kejadian mengerikan tadi, karena tak tahan jadi aku keluar saja.

Baru saja aku hendak menarik kenop pintu,Christhoper menepuk pundakku.Aku membalikkan badanku dan menaikkan satu alisku,meminta penjelasan padanya.

"Apa kau lupa,kita kan sudah bertemu sebanyak dua kali,tapi aku tak tau siapa namamu.Dan sekarang aku ingin bertanya siapa namamu?"tanya Christhoper dengan wajah memohon yang sangat lucu.

"Namaku Firella Alexander Graham,tapi biasa dipanggil fire."

"Fire nama yang cukup aneh,seperti orangnya pantas saja kau selalu meledak ledak marah.Eh ternyata namamu fire yang dalam bahasa Inggris berarti api,sekarang aku tau penyebabnya."dia membekap mulutnya menahan tawa.

"Ah terserah,aku pulang dulu ya aku ingin istirahat."namun lagi lagi Christhoper menahanku, dia menggenggam pergelangan tanganku.Aku menatap nya agak kesal."Ada apa lagi Christhoper!!"

"Jangan marah dulu fire,aku cuma ingin memberikan ini."Christhoper menyodorkan secarik kertas yang bertuliskan resep obat yang harus aku tebus di apotek.

"Maaf aku sampai lupa meminta resep obat padamu."kataku sambil menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal.

"Tak apa,cepat kau ke apotek dan kau tebus obatnya.Setelah sampai rumah makan dulu lalu minum obat nya dan beristirahat lah."kedua ujung bibirku tertarik keatas,mengulas sebuah senyum manja.

FIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang