G.H.I

609 47 1
                                    


"kita mau kemana bang, kok jalanya masuk hutan gini sih, malah sepi lagi" kata muti takut setelah tadi pagi selepas sarapan mereka langsung berangkat mengikuti nilam

" kayaknya ini daerah lembang deh, ngapain kita ke sini"

" abang kerja di sekitaran sini," jawab nilam

" kerja apa, "

" liat aja nanti" jawab nilam masih dengan misterius

lalu perlahan mobil yang mereka naiki semakin dalam masuk ke hutan dan lalu berhenti tepat di sebuah rumah tua,

" chi... sebenernya abang loe ngajak kita kemana sih, gue takut ni, rumah sapa lagi ini," kata muti sambil menarik ujung baju muti erat

" gue juga gak tau, tapi gue sedikit heran, di sekitaran sini gue gak ada liat satupun hantu, biasanya kalau sekitaran hutan gini banyak hantunya"

" hah... serius loe, tapi kok serem gini, loe bohong ya,"

" engak, serius gue" jawab archi meyakinkan muti

" bang ini rumah sapa" tanya archi

" ini tempat kerja abang"

" APA... " seru muti archi kompak

" iya... yuk masuk kita udah telat sejam ni, pasti udah banyak yang dateng"

lalu mereka bertiga memasuki rumah tua tersebut, sesampainya di sana mereka di sambut oleh seorang wanita yang memakai baju berjubah hitam

" selamat datang nilam ayo ikut aku, mr. daniel sudah menugu kalian " sambut wanita itu ramah lalu dia mengiring mereka semakin masuk ke dalam rumah tua tersebut yang sudah banyak lapuk termakan usia, serta lembab

" oh iya, apakah ini adikmu nilam," tanya wanita itu sambil melihat archi penuh minat

" ya ini adiku, namanya archi dan ini temanya muti," kata nilam memperkenalkan mereka

" hay archi, muti namaku ana, aku asisten kepercayaan mr. daniel, senang berjumpa kalian semua, kamu tau kakak kalian ini sangat terkenal dalam organisasi G.H.I

" G.H.I... apa itu?"

" astaga nilam, kamu belum memberitahukan soal pekerjaan mu pada archi"

" belum... tapi jika kamu mau memberitahukanya, boleh saja lagipula aku kasian melihat muka penuh penasaran mereka"

" aku tidak berhak nilam, sebaiknya mr. daniel saja yang memberutahukannya"

lalu mereka berhenti, tepat di sebuah pintu bewarna merah pucat

" ayo masuk, semua sudah menungu kalian" kata ana riang sambil membuka pintu

sesudah mereka masuk, mereka di sunguhin oleh sebuah lorong bertanga panjang mengarah ke bawah tanah

" archi...gue gak mau, gue takut tau, serem banget. gue pulang aja ya"

" udah...loe ikut aja"

" tapi ini serem banget archi, gelap lagi"

lalu tak lama setelah itu mereka berjalan masuk ke dalam sebuah pintu rahasia yang menempel di dinding, jika tak jeli melihatnya pintu itu sama saja dengan dinding lainya, sedangkan jalan yang terus menerus ke depan adalah jalan buntu, gunanya untuk mengecohkan orang yang tak berkepentingan

" selamat datang di G.H.I " seru ana

teryata di balik pintu rahasia tersebut ternyata terdapat banyak orang, yang sama pakaianya dengan yang di pakai ana serta ruangan yang menyerupai kantor di bawah tanah, yang jauh dari kata kumuh, tua , serta menyeramkan, malahan ruangan tersebut terlihat elegan serta mewah

"INDIGO"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang