TERULANG KEMBALI

586 57 6
                                    

AUTHOR POV

saat ini archi sedang dalam jam olahraga,

olahraga adalah pelajaran yang sangat di benci oleh archi, bukan karna pelajaranya dia membencinya, tapi karna saat jam inilah siswa dan siswi lainya dapat bebas 'membuly' archi karna selesai mereka untuk senam aerobik pak 'boris'(pangilan mereka untuk guru olahaga yang botak, sebenarnya nama guru tersebut riswanto atau riswan tapi mereka memangil pak riswan dengan boris singkatan dari riswan botak, tentu saja para murid tidak berani memangil 'boris' di depan orangnya, bisa mati mereka di hukum push up 100 kali,)

untuk bebas bermain alat olahraga lainya,

" anak-anak segera berkumpul di lapangan, lalu kalian lari keliling lapangan ingat 3 kali putaran ya, " kata pak boris alias riswanto

setelah itu barulah mereka memulai senam mereka

------------

"archi yuk kita main voli, kayaknya seru tu" ajak muti

"engak ah, loe aja gue duduk di pingir lapangan aja, " tolak archi

" ayuk ah.. loe harus ikut sekali-sekali tau, selama ini gue lihat loe gak pernah main bola, mau bola voli atau bola kasti, yuk ah" ajak muti lagi

" engak gue liat loe aja, lagian gue juga ngak bisa mainya"

" ya udah deh loe tungu di sini aja" kata muti sambil berlari menghampiri teman-temanya

memang muti dan archi itu sangat berbeda,

muti lebih percaya diri,
sedang archi tidak

bukanya ia seorang pemalu, tapi sejak kemampuan anehnya ini, semua orang seakan menjauhi mereka, kejadian itu bermula pada waktu smp,

FLASHBACK.......

pada saat itu archi sedang membawa buku paket matematika oleh wali kelasnya, tak sengaja ia melihat sosok mengerikan mencegatnya dari dinding , sosok itu sangat mengerikan, wajahnya setengah hancur dan di dadanya masih terdapat besi yang sudah berlumur darah, tanganya  memegang kakinya sontak saja ia menjerit ketakutan pada saat itu orang ramai yang melihatnya karna pada saat itu memang sedang istirahat

" archi loe kenapa " tanya teman sekelasnya sambil memegang bahunya

" tolong gue, singkirkan dia dari gue, dia mau bunuh gue" teriak archi lagi sambil tetap berusaha menarik kakinya yang tak mau di lepas oleh sosok itu

"mana sih.. gue gak lihat apa-apa" tanya temanya lagi

"hiks..hiks...hiks, tolong gue, gue takut" kata archi mulai menagis

lalu datang lagi teman sekelasnya yang mengejeknya

" loe gila ya, di kaki loe tuh gak ada apa-apa, sakau loe" ejeknya

" eh jangan tolongin dia, dia emang gila, mending loe jauhin dia ntar loe ketularan lagi kegilaanya, kebanyakan 'make' tu orang" ejeknya lagi

setelah mendegarnya berbicara begitu, orang-orang mulai mengunjingnya dan menghinanya, bahkan temanya yang tadi berniat menolongnya pun juga ikut-ikutan mengejeknya

" hooo... dasar ' pemake' "
" mati aja loe sono"
" loe ngak pantes hidup"
" manusia laknat loe"

"engak..gue gaj sakau gue bukan 'pemake' hiks..hiks..hiks tolong jangan ejek gue lagi " tangis archi pilu

"hahahaha..  pemake rupanya bisa nagis juga, gak usah bohong loe"

" iya.. baru aja masuk smp loe udah kayak gini, besar mau jadi apa loe, pengedar narkoba"

"INDIGO"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang