[Edited-070816]
Lucy's POV
"Lucy"
"........."
"Lucy"
"Hmm"
"LUCY BANGUN WOI!! UDAH TELAT KITAA" teriakan Demian membuat gue terbangun dari tidur gue yang nyenyak.
Sialan.
"Iya iya gue bangun. Emang udah jam berapa sih?" Tanya gue yang masih seperempat hidup.
"Jam 5.30."jawab Demi dengan ekspresi sok polosnya yang pengen gue tabok.
"What?!! Elo kaya ayam aja sih berkokok di kamar gue jam segini. Udah sana keluar. Hush! hush!" Usir gue kejam.
"Gak! Lo mandi dulu gih. Bau tuh. Ga malu ya?" kata Demi sambil menutup mulut eh hidungnya jijik.
"Malu apaan emangnya?Hah?!!"ucap gue makin emosi melihat dia yang pura-pura jijik. Najis!
"Lo belum mandi dan belum pakai seragam sekolah. Ngeri gue"
"Ya belum lah toil. Lo pikir gue kaya lo? Bel sekolah bunyi satu setengah jam lagi, lo udah rapi. Mau upacara 17-an ya?" Sembur gue sewot.
"Ya enggak lah bego. Udah tau sekarang hari Sabtu lo masih aja nanya. Udah ya, gue tunggu di bawah. Capek gue ngomong ama orang yang otaknya dibawah standar!"
"Sialan!"
Setelah mandi dan sarapan, gue berangkat sekolah bareng Demi. Sebenarnya sih gue ga mau, tapi kalo dia maksa. Kan lumayan nih uang jajan bisa nambah. Hahaha
"Udah nyampe."
"Hm.. Bye!" Ucap gue tanpa melihat sekeliling gue.
Tunggu,
Dia turunin gue di depan sekolah? What the--?!!
"Demiii, kok lo nyebelin sih?" Jerit gue tertahan.
"Ya emang tujuan lo di sini kan? Udah sana turun." ucapnya tak acuh.
"Entar kalo ada apa-apa lo tanggungjawab" ucap gue sambil mengepalkan tangan.
"Udah ya. Pergi sana! hush"
Sialaaaan.
Dengan langkah gontai, gue jalan ke kelas. Yaelah, woles aja kali tatapan lo. Gue ga nyantet Demi kok.
"LUCY ROSALINE!!" pekik Grace setelah gue duduk di bangku gue.
"Apa?" jawab gue malas
"Lo berangkat bareng Demi? Ke sekolah?! Demi apaaaaaa?!!!"ucapnya lebay
"Gak kok. Lo salah lihat kali." dan dia cengo.
"Lo bohong"
Gue? Bohong? Iyaa gue bohonglah.
"Emang kelihatan gitu ya?"
Si Grace mengangguk kaya hiasan anjing di mobil kakek gue.
"Gak kok. Itu tadi sepupu gue. Lagi pula, masa sih Demi mau nganterin gue? Kan ga level" jelas gue dengan nada jijik di kata 'ga level'.
"Ya iyalah, lo sama Demi kan bedaa."ucapnya sambil nyengir ga bersalah.
"Whatever"
-oOo-
Author's POV
"HOI YANG NAMANYA LUCY ROSALINE MANA?!!!" Suara nyaring nan cempreng itu menggema di kelas Lucy.
Lucy yang saat itu sedang asyiknya bermalas ria karena mikirin gimana cara dia menghindar dari amukan fans Demi seketika sadar dari kegiatan bermalas-malasannya.
Awas lo Demi, batin Lucy
"Gue. Ada apa?" Tanya Lucy berusaha setenang dan sedingin mungkin.
"Cih, gue pikir lo lebih cantik dari gue, ternyata lo lebih jelek dari kambing." ujarnya sinis.
Kurang ajar!! Kok gue lebih jelek dari kambing sih? Lo kali. Udah make up tebal, tetep aja ga cantik, batin Lucy
"Maaf, kalau emang kesini untuk marahin saya, saya salah apa?" ucap Lucy
"Astagaa, sok banget sih lo. Ih pengen gue jambak deh!" dan setelah cewek itu bilang kaya gitu, terjadilah aksi jambak-jambakan.
Banyak siswa yang tidak menyia-nyiakan momen ini dan mengabadikannya.
Mendengar keributan, si Demi selaku ketua OSIS berusaha untuk melerai Lucy dan Sisca yang notabene adalah teman sekelasnya.
"Eh, berhenti lo berdua" ucap Demi lantang.
"Sekarang, lo ikut gue ke BK"
Setelah masalah itu, Lucy kesal setengah mati. Kenapa dirinya juga kena? Setelah bunyi bel, Lucy langsung pulang dan tidak mengindahkan Demi yang biasanya siap mengantarnya pulang.
"Sial sial sial. Demi sialaaan" racaunya saat di taksi.
Lucy kesal karena Demi tidak membelanya. Kenyataannya sewaktu di ruang BK Demian langsung meninggalkannya dan membiarkan Mrs. Bowl mengomelinya.
"Non, udah sampe" kata supir taksi
"Ya udah. Makasih ya pak. Kembaliannya diambil aja"
Lucy's POV
"Kyaa!!! Demi sialan lo. Kok gue juga kena sih? Gue kan ga salah apa-apa." Teriak gue.
'Daripada stress gini, lebih baik gue mandi aja deh' batin gue
Setelah mandi, gue turun ke lantai bawah buat nonton. Tak lupa dengan cemilan juga. Haha
Hmm. Telpon papa aja deh.
"Halo Pa" rengek gue
"Iya sweetheart?" ujar papa di seberang sana.
"Pa, kemarin papa ngapain ke rumah? Bawa om Fernon lagi" tanya gue
"Haha. emang ga boleh ya papa pulang??"
"Bukan gitu pa, Lucy jadi penasaran aja. Tumben banget"
"Tanya aja sama Demi ya, sweetheart. Papa lagi ada meeting." ujar papa
Demi? Gak! Ogah!
Gue masih marah
"Hm. yaudah deh pa. Bye"
"Bye"
Tanya...
Gak.....
Tanya....
Gak.....
Jangan. Biarin dia dulu yang minta maaf setelah itu baru gue tanya. Hahaha.
Saat lagi asyik-asyiknya gue nonton, gue lihat siluet Demi di pintu masuk.
"Hahaha,.. Eh mampir ya. Enggak kok. Iya kamu tunggu aja di ruang tamu" samar-samar terdengar percakapan antara dua manusia.
Demi gak sendiri?
..
Itu dia kan? Astaga dia cewek itu. Cewek yang fotonya ada di dompet Demi? Kenapa dia bisa ada disini? Kenapa dia kembali? Dan yang paling penting
Kenapa dada gue sesak?
TBC....
-------------------------------
Maaf ya kali ini ceritanya pendek banget. Sebenarnya aku mau publish yang lebih panjang, tapi entah kenapa wattpad nya error dan alhasil yang terpublish cuma sepertiga aja. Makanya ini lanjutan dari cerita yang sempat terpotong dan cuma ini yang diingat.
Sekali lagi, maaf.:D
Makasih udah mampir. Mohon tinggalkan komentarnya yah demi kelangsungan cerita(?) ini.
Xoxo,
Fvictoriea

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You [SLOW UPDATE]
RomanceLucy dan Demian, dua anak manusia yang dipaksa tinggal satu rumah karena 'ketengilan' orang tua mereka. --- Demian Fernon, cowok labil kelewat narsis yang masih belum bisa move on dari cinta pertamanya. Setelah tinggal dua tahun dengan cewek yang ka...