12. (Untitled)

433 27 3
                                    

"Sumpah demi apa lo sama Demian bukan sepupu?!!"teriak Grace heboh.

"Gracie, lo diem deh. Telinga gue sakit banget" kata Lucy sebal.

"Lagian kenapa sih lo kaget banget?"lanjut Lucy.

"Eh bego. Lo lupa atau emang gak ingat sih? Lo jelas-jelas bilang ke gue kalau Demi itu sepupu lo"ujar Grace frustasi.

"Btw, lupa dan gak ingat, they are the same"

Grace memutar bola matanya sebal karena omongannya tidak ditanggapi, "Pokoknya lo utang penjelasan ke gue"

"Penjelasan apa? Matematika? Fisika? Atau biologi?" Tanya Lucy

"Hubungan lo sama Demian. Kalau gak, lo bakalan gue cium" Lucy menatap horror ke arah Grace yang keluar sambil tertawa.

Gila. Grace mirip mba kunti kalau ketawa kaya gitu, batin Lucy

-o0o-

Lucy menatap dongkol ke arah Demian yang tengah tersenyum.

"Kenapa senyam senyum? Udah gila ya?" Tanya Lucy sarkastik.

Demian berhenti tersenyum dan menatap Lucy intens. Lucy yang tidak biasa ditatap seperti itu jadi salah tingkah.

"Apa liat-liat?!"

Demian hanya diam dan terus menatap Lucy setelah akhirnya dia kembali tersenyum.

"Demi!!! Lo masih waras kan?" Tanya Lucy

"Kepo" jawab Demian lalu melanjutkan kegiatan tersenyum yang sempat tertunda.

Astaga. Grace sama Demian kenapa sih? Menakutkan. batin Lucy

"Kalau lo nggak mau jawab, gue nggak bakalan ajakin lo ngomong" ujar Lucy antara kesal dan marah.

Demian sendiri masih tetap tersenyum layaknya orang gila eh jatuh cinta. Melihat Demian yang masih seperti itu, Lucy membanting pintu kamarnya.

"Gak jelas banget sih!!"raung Lucy di dalam kamarnya.

-o0o-

Keesokan harinya, Lucy benar-benar tidak mengajak Demian untuk bicara. Kali ini, dia mau Demian minta maaf sama dia. Tapi dia siapa? Oh iya, dia kan tunangan Demian.

Kalau Demian tidak menganggapnya?

Lucy murung sepanjang hari. Di kelas pun, dia hanya melamun dan berkali-kali mendapat teguran dari guru.

"Lucy, lo kenapa?" Tanya Grace setelah bel istirahat bunyi. Dia gak tahan kalau Lucy jadi pendiam. Katanya kalau Lucy diam itu horror banget. Nah, sekarang pun dia dikacangin.

"Ekhem.... Ada apa sih? Ngambek ya sama Demi? Tapi jangan dibawa-bawa ya ngambeknta. Dan lo juga jangan ikutan ngambek sama gue ya plis"

"Kata siapa gue ngambek?" Ujar Lucy sewot.

"Nah itu barusan apa?"Tanya Grace jahil dan dijawab oleh dengusan Lucy.

"Lo utang penjelasan ke gue. Sekarang cerita!" Paksa Grace dan Lucy mulai menceritakan semuanya -dari awal sampai sekarang- dengan ogah-ogahan.

"Lo kenapa Grace?" Tanya Lucy saat melihat Grace mengetuk jari telunjuk di dagunya.

"Jadi...lo sama Demian tinggal serumah? Itu sih wajar aja since dia sepupu lo-eh tapi kan lo bukan sepupunya. Jadi, ini cuma akal-akalan bonyok lo biar lo bisa deket sama Demian gitu?" Tiba-tiba Grace melotot melihat Lucy.

"Woy! Mata lo udah mau keluar tuh. Kenapa lo?"
.
.
.
.
"ASTAGA LUCY!! LO BERUNTUNG BANGET SUMPAH. GUE JUGA MAU!!!!!!!"jerit Grace heboh yang membuat telinga siapa saja yang mendengar jadi sakit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love You [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang