9. Masalah Lain

503 29 2
                                    

"Jadi dalam waktu beberapa bulan lagi, kalian sudah harus menentukan mau lanjut atau tidak. Demian, nanti kamu akan Papa kuliahin di Jerman dan setelah selesai kamu harus balik lagi ke sini"

"Tapi, Pa. Kan Demian gak mau ke Jerman. Bosan banget disana. Mending Papa sama Mama ke Jepang aja. Meditasi di sana"

"Ih! Demian anak mama tercintaa.... kok kamu ngomongnya gitu? Mama sama Papa kan udah pindah lagi"

"Loh? Kok pindah sih? Trus mama tinggal dimana?"

"Mama sama Papa sekarang mau coba tinggal di sini--"

"Hah? Mama pasti becanda kan?!"

"Enggak kok. Tapi Mama tinggalnya bukan sama kalian lah. Papa udah beliin rumah. Tapi tenang aja, Mama bakalan sering mampir ke sini. Okay?"

Gila. Gila.

Gue sekarang lagi duduk di samping Demian. Gimana nih? Walaupun emang udah tunangan tapi kalau harus dijengukin calon mertua tiap hari sih risih juga.

"Oh iya, Lucy, kamu gak keberatan kan kalau Mama sering main ke sini?"tanya Mama Demian.

"Iya. Gak papa kok Tante"

Raut wajah Mama Demian tiba-tiba cemberut mendengar perkataan gue. Heh? Emang kenapa?

"Jangan panggil Tante ah. Panggil Mama okay?"

"Iya,..... Ma" ucap gue kikuk. Sedangkan Mama-nya Demian tersenyum sumrigah setelah mendengarkan gue memanggilnya Mama.

Sebegitu dahsyat-nya kah? Gue gak nyangka. Tapi, soal Demian yang mau kuliah di Jerman seketika buat gue galau. Mungkin gue sebaiknya bilang aja sama Stevan kalau gue udah hampir sepenuhnya move on dari dia. Tapi sebelum itu, gue harus tau perasaannya Demian ke gue.

"Lucy, kamu nanti kuliah dimana sayang?"tanya mama Demian

"Ehm, kata papa di Cambridge aja, atau di Oxford, atau di Harvard. Eh, Lucy masih belum tau, Ma" jawab gue

Sebenarnya gue gak mau jadi businesswoman, capek tau gak. Tiap hari mikirnya investasi mulu. Cita-cita gue sih sebenarnya jadi dokter.

"Hm, yaudah kalau gitu, Mama sama Papa pulang dulu ya" pamit Mama dan Papa Demi.

"Demian!!! Sumpah demi apa lo bakal kuliah di Jerman?!"pekik gue

"Iya-iya. Emang kenapa Princess? Lo gak tahan jauh-jauh dari gue ya?"

Oke. That cheesy words berhasil buat gue blushing.

"Duh, kok lo seneng banget blushing sih? Ciee hahaha"

Itukan karena elo bego.

"Eh, btw lo darimana aja sih kemarin? Kencan ya sama Keysha?"tanya gue

"Iya. Gue kencan"

Fix, dengan wajah santai nya dia bilang gitu. Sakitnya tuh disini . Gue diam. Mungkin karena gak ada balasan dari gue, dia berbalik ke arah gue dan seketika raut wajahnya mengerling jahil. Sial.

"Ciee yang jealous." Ucap Demian jahil yang membuat gue semakin cemberut.

Kalau gini terus sih, berasa di php-in. Gak seru banget.

"Siapa juga yang jealous hah?! Urusin aja tuh Keysha lo. Gak ngaruh lagi deh."

Gue berlari ke kamar sambil nutupin wajah gue. Aduh mama, kok blushing sih? Harusnya kan mewek kayak di drama. Ih kok ngeselin ya?

Tok.... Tok.... Tok....

"Woy Princess, kok ngambek sih?"

Tok.... Tok.... Tok....

I Love You [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang