2. Letupan

1.3K 30 0
                                    

            Terkadang ruang kuliah adalah spot terenak walaupun bukan yang ternyaman untuk melakukan tidur siang. Beberapa tipe mahasiswa yang hadir hanya karena Ingin mengisi absen dan tidak berniat mendengarkan kuliah sedikitpun melakukan hal itu. Seperti yang Kalana lakukan saat ini saat dosen yang berumur 40 tahunan tengah mengajar didepan kelas menjelaskan slide per slide dari power point nya Kalana malah tertidur pulas dengan kepala yang berada dimeja.

Janga tanyakan Kalana tentang kuliah yang baru disampaikan hari ini karena menanyai Kalana sama saja menanyai orang tersesat dijalan, pergi kosong pulang juga kosong. Ajaibanya otak Kalana yang dapat dengan cepat meresap segala materi yang akan diujiankan satu malam sebelumnya, tipe mahasiswi pencinta sistem kebut semalam karena selain mengerjakan tugas atau untuk belajar ujian keesokan harinya Kalana tidak pernah menyentuh modul.

Tere yang merupakan teman dekat Kalana sejak hari pertama perkuliahan dimulai hanya geleng-geleng pasrah, sudah dari tadi Tere mencoba membangunkan Kalana yang tertidur sangat pulas namun nihil yang terdengah hanya suara nafas beraturan dan bahu yang bergerak naik turun secara samar, ekstremitas lainnya tidak bergerak sama sekali. Terkadang Tere iri dengan kebiasaan tidur Kalana yang bisa lansung nyenyak dimana saja tidak perduli situasi, berbeda dengan dirinya yang sangat sulit untuk tidur sehingga terdapat lingkaran hitam dibawah matanya.

Tepat jam dua lewat lima puluh menit pak Galih dosen yang sedari tadi menerangkan materi tentang hukum pidana dengan power point yang berjumlah 60 slides mengakhiri kuliahnya dan tepat saat itu juga Kalana membuka matanya membuat bulu mata lebat dan lentiknya berpisah membuka gua menampakkan iris birunya yang sangat kentara menjelaskan bahwa Kalana bukanlah titisan murni dari bumi Pertiwi. Hampir setiap kelakuan Kalana membuat Tere lagi-lagi takjub dengan kelakuan temannya itu yang seolah punya jam weker tersendiri didalam otaknya.

Setelah bangun dari tidur siangnya Kalana hanya cengar cengir melihat Tere lalu memasukkan buku modulnya tentang hukum pidana yang lumayan tebal dan tadi dia jadikan sebagai bantal ke dalam tasnya. Tas Kalana memang berisi modul tapi hanya satu modul yang selalu dia bawa yaitu buku hukum pidana yang menurut Kalana buku paling enak untuk dijadikan pengganti bantal walaupun tetap saja tidur dengan bantal diatas ranjang merupakan nikmat luar biasa yang sangat patut disyukuri selain makan dan bernafas.

"Lansung pulang Na?" tanya Tere melepas kaca matanya membuat lingkarang hitam bak mata panda itu semakin kentara.

"Kayaknya si iya, lo kalau mau pulang bareng gue aja!"

"Lo duluan aja, gue masih ada kumpul sama anggota himpunan padus" Tere dengan pesona mata pandanya memang salah satu anggota paduan suara yang biasanya tampil digereja wajar saja suaranya bagus.

"Kalau gitu gue duluan ya, bye " Kalana lansung keluar ruangan kelas meninggalkan Tere.

Ada beberapa tipe mahasiswa dan Kalana adalah tipe mahasiswa yang KUPU-KUPU alias kuliah-pulang-kuliah-pulang. Namanya sih bagus kupu-kupu kaya anggun anggun gitu tapi tipe kupu-kupu kaya Kalana ini paling gak bisa yang namanya ditanya tentang even apa yang sedang berlansung dikampus.

Jangankan di tanyain tentang even, tahu salah satu nama organisasi yang ada dikampus aja itu udah Alhamdulillah. Pernah sekali Tere mengajak Kalana untuk ikut ke organisasi kampus yang kerjaannya dibagian mading tapi lansung Kalana tolak dengan alasan "Gue mau ikut organisasi kalau kerjaannya makan-makan dan tukeran drama korea" .

Langkah Kalana terhenti saat merasakan ponsel disaku celananya bergetar, ternyata Meika mengirim pesan di grup mereka.

Bidadari Kayangan (3)

Desperately In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang