[1]

11.1K 602 153
                                    

Aku duduk sambil meminum sebuah kopi kaleng yang aku beli tadi dari minimarket, mataku menatap bosan ke arah jalan yang padat oleh kendaraan yang berlalu-lalang.

Aku kembali meneguk kopi milikku yang sudah tinggal sedikit hingga habis lalu berdiri menghadap tempat sampah yang tak jauh dari tempat dudukku.

Setelah membuang kaleng kopi yang kosong tersebut, aku mulai melangkah pergi dari tempat tersebut. Aku berjalan di trotoar dengan sedikit malas, bukan karena aku tidak ingin berjalan kaki, tetapi karena melihat trotoar yang cukup padat oleh orang-orang yang melintas.

"Apa ini? Padahal sudah pukul delapan lebih, tapi masih seramai ini?" keluhku.

Dengan berat hati aku lanjut berjalan sambil berusaha untuk tidak menyenggol siapapun, tapi kenyataan lain, baru saja aku yakinkan diri agar tidak menyenggol siapapun dan tanpa sengaja aku menyenggol seorang remaja dan membuat langkah kami terhenti.

"Maafkan aku," ucapku sambil sedikit menunduk.

"Tak apa. Tadi itu salahku, karena sedikit berlari."

"Hey, Kido, cepat ... ini sudah hampir pukul setengah sembilan, kita harus cepat pulang karena sebentar lagi 'Arima' pasti akan online. Pasti Misi terakhir ini akan selesai."

Dari kejauhan terlihat seorang remaja lainnya yang berteriak pada temannya yang tak sengaja bertabrakan denganku.

"Ah, ya!"

Remaja tadi berbalik dan meninggalkanku, aku tersenyum sejenak mendengar obrolan mereka lalu aku juga kembali berjalan, kali ini aku berjalan dengan cepat ke arah rumahku.

Sesampainya di rumah, aku langsung berjalan ke kamarku, lalu menyalakan komputer. Setelah menunggu sesaat, aku menekan icon sebuah game yang akan aku mainkan. Sambil menunggu loading game, aku keluar kamarku lalu mengambil sebuah kopi kaleng dari lemari es, kemudian aku kembali ke kamarku.

Aku kembali duduk di depan komputer lalu mengambil gaming headset dan mengenakannya. Setelah loading game berhenti, aku segera memasukan ID dan Password lalu menekan tombol log in.

"Permainan dimulai," ucapku sambil tersenyum.

Aku menggerakkan karakterku menuju sebuah gedung Guild, di sana sudah berkumpul dua puluh sembilan karakter yang terbagi dalam lima party. Aku mengendalikan karakterku ke arah party yang berisikan lima orang.

"Maaf membuat kalian menunggu," ucapku melalui headset.

"Tak apa, kami mengerti. Lagi pula misi ini tidak akan berjalan tanpa dirimu," ucap seseorang yang menggerakkan Player bernama Louch.

"Baiklah, karena aku sudah datang apa kita akan langsung memulainya?"

"Yah, boleh saja. Party kita sudah berkumpul semua. Mengalahkan 'The King Of Darkness' bersamamu pasti akan menjadi kenyataan.''

"Siapa tau? Aku hanyalah 'Player' biasa seperti kalian, aku bukanlah 'Game Master'."

"Hahaha, jangan merendah. Walau kau hanyalah Player seperti kami tapi ingatlah bahwa kau adalah Player terkuat. Kau menduduki puncak tertinggi di Ragalos Online."

"Baiklah ... baiklah. Hentikan pembicaraan ini. Jujur saja Rank Player tidak akan mempengaruhi apapun, setidaknya untukku."

"Haha, baiklah. Intinya kami mengandalkanmu!"

"Hey, kita harus bekerja sama bukan hanya mengandalkan diriku," keluhku.

Mereka semua tertawa mendengar keluhan diriku, player bernama Gura membuat emoticon tertawa pada karakternya lalu berkata "Jangan Khawatir, Bro. Kami juga pasti akan berjuang," ucapnya terkekeh.

Ragalos Online [End - Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang