[9]

3.8K 316 40
                                    

"Tidak mungkin. Ini lebih parah dari pada yang aku bayangkan," ucapku tak percaya

"Walau kita ingin mengatakan bahwa semua ini bohong tapi mata kita melihatnya dengan jelas."

"Ya, kau benar. Kota ini jadi seperti forgotten city. Sebenarnya makhluk seperti apa yang bisa menghancurkan seisi kota hingga rata dengan tanah."

"Jika kita semua tahu maka tidak akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Sudah lebih baik kita berpencar, berteriaklah jika salah satu dari kita menghadapi ancaman."

"Oh, kita juga bertemu lagi di sini," lanjutnya

"Yah... terserah kau saja deh."

Kamipun berpencar, aku dengan seksama mencari petunjuk sekecil apapun, namun setelah lama mencari aku tidak dapat menemukan apapun.

"Memang tanpa petunjuk ya? Siapapun itu terlihat luar biasa bila tanpa petunjuk sama sekali.'' gumamku

Aku bermaksud untuk kembali namun sesuatu yang menyilaukan tertangkap oleh mataku, akupun berjalan ke arah benda tersebut dan menemukan sebuah koin logam perak dengan motif tengkorak yang disilang.

"Apa ini? Mungkinkah sebuah petunjuk?"

Aku segera memasukannya kedalam cicin tata ruang agar tidak hilang, saat aku kembali berjalan, aku merasakan aura mencengkam, keinginan untuk membunuh yang sangat kuat. Aku memutar tubuhku sebari bersiap menarik pedangku.

"Hoho, cepatnya. Jadi mungkinkah itu kau?"

Seorang pria bertopeng tengkorak yang terbuat dari logam dengan jubah hitam sebagai pakaiannya tengah berdiri di hadapanku.

"Siapa kau?"

"Aku? Aku hanyalah salah satu dari mereka."

"Mereka?"

"Dari pada itu, aku punya pertanyaan untukmu. Apa kau si 'high human' yang terakhir itu?"

Keringat mengalir deras dari wajahku, aku bersiap menarik pedangku bila diharuskan.

"Apa diam bisa kuanggap 'ya'? Tapi dari ekspresimu juga mengatakan bahwa kaulah orangnya."

"Aku menawarimu sebuah kesempatan, apa kau mau bergabung bersama kami? Jadilah prajurit terkuat kami, tidak. Jadilah salah satu dari kami, salah satu orang yang memimpin pasukan itu. Kau sangat layak mendapatkannya, tak masalah dengan tindakanmu di masa lalu," sambungnya

Aku tidak mengerti apa yang dia katakan, dia berbicara seolah mengenalku dengan sangat baik.

"Baiklah, kutunggu jawabanmu, aku akan menemuimu dalam beberapa hari kedepan, jangan buat kami kecewa."

Setelah itu si pria bertopeng diselimuti oleh kabut lalu menghilang, aku menurunkan kewaspadaanku lalu kembali ke titik awal.

"Lama!"

"Maaf, aku terlalu berkonsentrasi mencari petunjuk."

"Jadi apa kau menemukan petunjuk?"

"Aku tidak yakin ini sebuah petunjuk. Mungkin kau lebih tahu dari padaku,"

Aku mengeluarkan koin itu dan melemparkannya pada Racktus.

"Ini? Sepertinya aku mengenalnya tapi aku sedikit lupa."

"Ya sudah, jika kau tidak bisa mengingatnya, kembalikan koin itu."

"Eh? Kenapa?"

"Tentu saja agar aku bisa melaporkannya ke guild."

"Tidak bisakah aku saja yang menyimpannya?"

"Tidak, lagi pula aku yakin bahwa nanti ada pertemuan antara petinggi guildku dengan atasanmu."

Ragalos Online [End - Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang