[4]

4.9K 423 36
                                    

"Hah?"

Ada apa dengan semua ini? Apa otak wanita ini sedikit miring karena dia hampir mati beberapa saat yang lalu?!

Wanita itu masih menatapku dan mengencangkan pegangannya, aku memegang tangannya sambil berkata "Hey, tunggulah sebentar,"

Aku tersenyum lalu melepaskan pegangannya. Aku memegang gagang pedangku lalu berbalik menghadap ke arah naga tersebut.

Bruak!

Lagi-lagi tubuhku terpental karena serangan ekor naga tersebut, ujung bibir sedikit mengeluarkan darah. Kuusap ujung bibirku tersebut, mataku menatap naga tersebut penuh kebencian.

Aku menarik pedangku lalu berjalan pelan, mendekati naga tersebut. Aku membuka menu skill dan menekan skill analyze.

Demonic Dragon
Level : 156

Saat jarak kami sekitar dua meter, cakarnya berusaha melukaiku, aku menghindarinya dengan gerakan minimal, tak hanya sampai disitu, serangannya terus berlanjut hingga membuatku harus menghindar terus menerus.

Dalam jeda waktu yang amat singkat, aku melesat kearah naga itu lalu melesatkan seranganku pada naga tersebut, namun kulitnya amatlah keras sehingga seranganku tidak melukainya sama sekali, aku mengambil langkah mundur, memberikan jarak antara aku dan naga itu. Aku kembali menghunuskan pedangku pada naga itu lalu melompat ke arah lehernya.

"Terimalah ini!"

Aku menebas leher naga tersebut dan menyebabkan luka kecil padanya.

"Apa? Kau bercanda?"

Saat aku masih terkejut dengan seranganku yang hanya menjadi goresan kecil itu, kaki depan naga menyapu tubuhku hingga terpental cukup jauh.

Sakit, rasanya benar-benar nyata, aku berusaha berdiri, kakiku terlihat bergetar saat kupaksakan untuk berdiri.

"Sialan, kadal itu sangat aneh! Padahal dari level, aku sangatlah berbeda dengan kadal itu. Apa cuma sampai sini?!" gumamku pelan.

Aku mengutuki kehebatan naga dan juga kelemahanku.

"Tidak, aku tidak boleh menyerah! Masih ada yang harus kulakukan!"

Aku melesat ke arah naga tersebut sambil menghindari serangan naga itu. Naga itu meraung dan mengeluarkan bola api yang diarahkan padaku.

"Dragon ball?"

Aku melompat ke udara dengan sangat tinggi untuk menghindari serangan naga tersebut namun disaat yang sama itu juga adalah kesalahan yang fatal. Aku tidak akan bisa menghindari serangan naga itu jika mengapung di udara seperti ini.

Aku segera membuka menu skill, mencari suatu skill yang mungkin saja bisa membantuku keluar dari keadaan gawat ini.

"Tuan, apa yang kau lakukan!" prajurit wanita itu berteriak.

"A-aku ingin menggunakan skill."

"Apa?! Menggunakan skill berbeda dengan menggunakan rune! Apa kau itu bodoh?! Menggunakan skill cukup berpikir dan membayangkannya, itu karena kau pengguna skill tersebut."

"Hah?!"

Hanya orang bodoh yang berdebat disaat bertarung dengan monster apa lagi monster tersebut adalah naga dan yang lebih parahnya lagi orang bodoh itu tidak lain adalah aku.

"Tuan, awas!"

Aku kembali menengok ke arah naga tersebut, sebuah serangan seperti laser tengah menerjang ke arahku.

Ragalos Online [End - Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang