[10]

3.4K 308 11
                                    

Aku terus melompat dari atap ke atap. Namun pada akhirnya aku harus mempercepat lariku karena bangunan di sebrang cukup jauh dan tidak akan terjangkau dengan lompatanku yang biasa.

Saat aku melayang di udara sebari menggendong Rakctus, aku melihat seorang knight kota yang kebetulan melintas.

"Hey, knight yang di sana," Knight tersebut menoreh ke arahku, akhirnya seseorang akan menggantikanku. "Tangkap dia," aku melemparkan Racktus pada knight tersebut, aku bisa mendengarkan teriakan ketakutannya, knight tersebut berhasil menangkap Racktus walau hampir terjatuh karenanya.

"Hey, dia beratkan?" tanyaku pada Knight itu sebari melambaikan tangan

"Tuan Arima, aku membencimuuuu!"

"Ya, terima kasih," balasku singkat. Setelah itu aku segera menjauh dari mereka, ketiga naga tersebut masih mengikutiku namun tempo serangan mereka tidaklah sesering beberapa menit sebelumnya, tampaknya mereka tahu bahwa serangan tersebut sia-sia dan hanya membuang tenaga mereka.

Aku mengambil beberapa magic stone dari inventory dan disaat aku melompat, aku membalikan tubuhku lalu melempar salah satu magic stone ke water dragon. Saat magic stone mengenai tubuh naga itu, aliran listrik langsung mengenai tubuhnya dan membuatnya terjatuh.

Setelah berhasil menumbangkan satu naga, aku mencoba peruntunganku kembali, namun dua naga tersebut dapat menghindari magic stoneku.

Oke, kali ini aku benar-benar kehabisan ide, aku hanya terus berlari hingga akhirnya berhenti di lapangan luas.

Salah satu naga tersebut terbang dengan cepat dan behenti beberapa meter di hadapanku, sekarang aku benar-benar terjebak dari dua sisi.

Aku segera menarik black sunku, naga dihadapanku meraung lalu mengeluarkan laser breath.

"Ayo kita lihat, siapa yang lebih kuat, [Wind Cutter]," aku menebas udara dan mengeluarkan skillku.

Skillku membelah laser breath, aku menggunakan wind cutter sekali lagi dan berhasil melukai mata naga tersebut, tanpa menunggu lama, aku melesat dan melompat ke kepala naga itu, kutancapkan pedangku padanya.

Naga tersebut meraung kesakitan, tubuhnya menggeliat lalu terbang dengan tidak seimbang, aku hampir terjatuh bila saja aku tidak berpegangan pada pedangku.

Saat naga itu masih mencoba menjatuhkanku, naga yang lainnya bersiap

Booaam!

Sebuah serangan tepat mengenai naga yang sedang kunaiki. Kepala naga itu terluka cukup parah, aku mencabut pedangku lalu melompat tanpa berpikir panjang. Saat aku sedang terjun bebas, punggungku merasakan sebuah serangan namun bukan serangan dari naga, aku terpental hingga menghancurkan sebuah gedung.

"Menyebalkan!" aku melemparkan puing-puing yang menimpaku, mataku mencari-cari sosok yang menyerangku tadi.

Mataku menemukan seorang wanita berambut merah muda yang mengenakan dress yang berwarna sama dengan rambutnya tengah melayang di udara, wanita tersebut mulai turun secara pelahan, kini aku bisa melihat wajahnya dengan jelas, wajahnya cukup cantik, dia juga memiliki mata yang mirip dengan ular, indah namun sedikit mengerikan.

"Siapa kau?"

"Senang bertemu denganmu, wahai high human. Namaku adalah D-ana."

"Apa kau musuhku?" tanyaku sebari mengacungkan pedangku padanya

"Tergantung jawabanmu, aku akan mewakili kelompok kami, sekali lagi akan bertanya padamu, apa kau mau bergabung dengan kami?"

"Cih! Jadi kau temannya pria itu, aku akan tetap mengatakan Tidak."

Ragalos Online [End - Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang