The End-1

1.1K 70 13
                                    


"KEANNN, KELUAR KAMU HEH!!! " teriak Nova di depan kamar nya Kean.

"NGGA AH BUN, KEAN MALES NEMUIN SI TANTE TANTE ITU" teriak Kean tak mau kalah.

"KELUAR ATAU SEMUA FASILITAS BUNDA SITA! " ancam Nova agar Kean keluar dari kamarnya

"KEAN GA TAKUT BUN" teriak Kean dari dalam kamar.

"UANG JAJAN KAMU BUNDA POTONG, MOBIL KAMU BUNDA SITA MOTOR KAMU JUGA" ancaman yang satu ini berhasil membuat seorang Keanno Farza keluar dari tempat persembunyiannya.

"DAMN IT BUN! " Kean keluar dengan wajah yang di tekuk. "Bun, Kean males nemuin siapa sih itu namanya? Tante Rani ya? Ntar yang ada wajah tampan Kean di unyel unyel lah, di cubit lah, di cium lagi iyuhhh uda ga perawan nih pipi Kean" Kean bergidik seram membayangkan kejadian beberapa hari lalu saat Rani datang ke rumahnya dan mencium gemas pipi Kean.

"Astaghfirullah, Keano Farza anak Bunda yang ganteng nya ga ada tandingan sekali ini aja" pujuk Nova.

"Weyy ga terima ga terima" Nova dan Keano menoleh ke arah suara tersebut dan menemukan sosok Kavin adik kembar dari Keanno dengan nama lengkap 'Kavino Faradel. Kepala menyembul keluar pintu sambil memakan snack di tangannya.

Kalian tidak perlu bingung, biar saya jelaskan disini. Keanno itu mempunyai kembaran yaitu Kavino. Keanno sebagai abangan dan Kavino sebagai adik-an. Hanya beda 5 menit saja.

"Kamu ngapain Kav? Ya rabbi" Nova mengelus dada melihat kelakuan putra nya tersebut.

"Bunda sih bilang Kean lebih ganteng Dari pada Kavin" kata Kavin dengan wajah merengut dan bibir yang di kerucutkan. Kesempatan ini di lakukan Kean untuk kabur ke kamarnya.

Brakkkkk

"KEANNN!!!!!" teriak Nova sangat kencang. Sedangkan yang di teriaki hanya terkikik geli nembayangkan wajah kesal Bundanya tersebut.

"Kavin sayang..." panggil Nova lembut.

"Iya bunda" jawab Kavin dengan senyumannya.

"Temuin tante Rani yuk" ajak Nova.

"OGAH BUN OGAH"

Brakkkkkkkk

Kavin menutup pintu kamarnya dengan kencang, sehingga membuat Nova mengelus dada kesekian kalinya melihat kelakuan ke dua putranya, belum di tambah yang satu lagi, anak perempuan bukannya anggun malah kek anak lelaki, Nova membayangkan ngidam apa dia bisa punya anak seperti itu.

"Eh, si Rani kan masih di bawah, mampus aku" Nova menepuk jidatnya pelas saat mengingat temannya masih di rumahnya menonton Tv di lantai bawah, bisa bisa rumahnya berubah menjadi kapal pecah kalau Rani di tinggalkan lama-lama.

Keano bingung dia harus apa sekarang, di dalam kamar bosen, kerjaannya buka hp, liat instagram tutup, liat line tutup, liat path tutup, begitu seterusnya. Tiba-tiba ide cemerlang terlintas di pikirannya. Keano mengganti bajunya dengan kaos lengan pendek berwarna navy, dan celana pendeknya, lalu ia mengambil handphone, dompet dan power bank,serta kuci mobil miliknya lalu mendial nomor seseorang.

"Hallo bi, Kean bisa minta tolong nggak? " Ternyata yang Kean telephon adalah Bi Cici, asisten di rumahnya, lebih tepat rumah 'Ayahnya.

"Bisa den, emang aden minta tolong apaan? " tanya Bi Cici.

"Ambilin sneakers Kean yang warna Hitam di tempat sepatu ya Bi" Kean langsung mematikan panggilannya sepihak. Tak lama kemudian.

Tokkk...tokkk...tokkkk...

"Adenn, ini Bibi bawain sepatunya" panggil Bi Cici

Kean membukakan pintu dan langsung mengambil Sepatunya tersebut.

THE END( On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang