Happy reading guysss
➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡Hanin yang masih di kantin dengan santai menghabiskan mie ayam milik Zirca. "Masa bodoh deh, belum dia sentuh juga" batin dia senang sambil terus memakan mie ayam tanpa memikirkan nasib sahabat karibnya itu.
Dilain tempat, Keanno membawa Zirca ke arah ruang musik yang biasa ditempati Kean saat dia sedang bosan.
"Duduk lo" pinta Keanno.
"Dihhh, ogah bener gue duduk " Zirca sebenarnya sudah sangat capek dari tadi mulai dari, berlari seperti seorang atlet dan digeret kesana-sini oleh Keanno, tapi apa daya gengsi nya lebih tinggi dari segalanya.
"Sok jual mahal lo" kata Keanmo sambil duduk di salah satu bangku panjang di tempat itu.
"Bodo amat. Lagian lo ngapain sih bawa gue kesini Jono?!" kata Zirca geram.
"Nama gue KEANNO bukan JONNO" Keanno gemas sendiri melihat tingkah laku Zirca, bisa-bisanya Zirca salah menyebutkan namanya.
"Buruan,waktu gue ga banyak" kata Zirca sambil melihat jam dipergelangan tangannya.
"Dasar sok sibuk . Oh iya, gue mau minta bantuan lo. Lo tau kan gue suka sama Hanin jadi---" belum sempat Keanno menyelesaikan ucapannya, Zirca sudah menyambar deluan.
"Gue ga tau dan ga pernah mau tau"
"Lo harus ganti rugi dong, gegara lo kepala gue sakit nih,kalo geger otak gimana? Terus kalo gue amnesia gimana? tanggung jawab ya lo" Keanno memberikan segala macam ucapan agar Zirca luluh dan mau membantunya.
"Yauda buruan"
"Gue mau minta bantuan lo supaya gue sama Hanin bisa dekat terus jadian deh!" ujar Keanno dengan senyuman lebar nya sambil menjentikkan jarinya tepat di depan muka Zirca.
"Cuman itu?"
"Hooh"
"Yauda gue cabut" Zirca betulan pergi dari tempat itu dan menyisakan Keanno yang memasang wajah tablo melihat Zirca pergi begitu saja.
"Itu cewe beneran apa jadi-jadian sih? " gumam Keanno.
Zirca pergi ke kantin untuk melanjutkan makan nya tadi yang sempat tertunda. Pada saat sampai di Kantin Zirca hanya menemukan Hanin yang sedang bermain hp dengan dua mangkuk mie ayam yang sudah kosong serta 2 gelas teh manis dingin yang hanya menyisakan batu es nya.
"Lo-- abisin semuanya? " tanya Zirca.
"Iy-- eeggkhhhhh" belum sempat Hanin menyelsaikan ucapannya, dia sudah bersendawa terlebih dahulu.
"Jorok lo ish" cibir Zirca jijik.
"Kekenyangan gue hehehe. Eh lo tadi diapain sama si Keanno? " pertanyaan itu akhirnya keluar dari mulut Hanin.
"Auk tuh, tadi dia bawa gue ke ruang musik, nyuruh gue duduk abis itu yauda deh gue cabut" bohong Zirca ke Hanin.
"Cuman gitu? " tanya Hanin dengan nada tidak percaya.
"Heeh" jawab Zirca dengan cengiran 5 jari. "Eh, lo kok ga balik ke kelas? " tanya Zirca.
"Nungguin situ lah" balas Hanin dengan memutarkan bola mata jengah.
"Baik banget sih, uluhuluhuluh. Yuk ah ke kelas" ajak Zirca.
"Kesannya lu macem bayi kolot deh" ucap Hanin sambil bangkit dari tempat duduk dan merangkul pundak Zirca.
Mereka berjalan beriringan sambil bersenandung kecil. Sebenarnya sewaktu Keanno menggeret Zirca keruang music, bel masuk pelajaran sudah berbunyi, tapi apa daya, Keanno adalah orang yang keras kepala.
Hanin dan Zirca sampai di depan pintu kelas mereka dan mendapati bu Afrida sedang menerangkan di papan tulis sambil berbicara dengan bahasa inggris. Maklumlah dia guru B.Inggris yang terkenal sangat Killer.
"Shuttt jah" panggil Zirca dengan berbisik ke temannya yang duduk di dekat pintu.
"Apaan dah? " Balas temannya itu dengan nama Nur Hajijah bisanya di panggil Ijah.
"Itu bu Afrida dari ta-"
"Ekhm" deheman terdengar dari Bu Afrida. Seluruh murid dengan serentak menoleh ke arah pintu dan menemukan Zirca dengan cengiran tanpa dosa dan Hanin menggaruk tengkuk yang tidak gatal sama sekali.
"Eh, ibu. Apa kabar bu?" sapa Zirca tanpa rasa salah sedikit pun.
"Ngapain kalian disitu? " tanya Bu Afrida dengan datar.
"Mau masuk bu, boleh ya" melas Hanin dengan wajah yang dibuat seimut mungkin.
"Enak saja kalian. Dasar kids jaman now" kata Bu Afrida.
"CIEEEEE,,, IBU GAUL " koar seluruh siswa kelas 12 IPA-5.
"Iya dong" ucap Bu Afrida sambil tersenyum bangga. "Heh, kalian generasi micin, berdiri di depan pintu kelas sambil angkat 1 kaki dengan tangan memegang telinga. CEPAT!!! " perintah Bu Afrida.
Hanin dan Zirca langsung beridiri di depan pintu kelas seperti yang disuruh bu Afrida.
Keanno yang sedang berjalan ke arah kelas nya melihat Zirca dan Hanin yang sedang dihukum di depan kelas.
Keanno menghampiri mereka sambil membawa sebotol air mineral yang tadi sempat dia beli di kantin.
"Jiahahahaha, kena hukum lo? " ledek Keanno.
"Apa lo hem?! " balas Zirca sambil melotot ke arah Keanno.
"Gatakut gue sama plototan lo . Eh pujaan hati Keanno kok kena hukum sih? " tanya Keanno ke Hanin.
"Telat masuk ke kelas hehehe" jawab Hanin masih tetap berdiri dengan satu kaki.
"Pasti gegara si cewe bar-bar kan? Emang ya lo itu bikin ribet mulu" tuduh Keanno ke Zirca.
"Enak aja lo nuduh gue. Heh tadi kan elo yang ngajak gue ke ruang musik terus nyuruh gue buat nyombla-"
Keanno langsung membekap mulut Zirca dengan telapak tangannya dan membawanya pergi menjauh dari Hanin.
"Anjirrrr" pekik Keanno saat Zirca menjilat telapak tangannya.
"Lo jorok banget sih? " tanya Keanno.
"Bodo amat"
"Bisa rabies gue kena air liur lu"
"Heh lo kira gue anjing apa? Najisin banget"
"Gue gabilang lu aniing ya"
"BODO AMAT!!!! " ucap Zirca tepat di depan muka Keanno sambil pergi meninggalkan Keanno.
"Ternyata bener, dia itu bukan cewe beneran, tapi cewe jadi-jadian" gumam Keanno sambil menggelengkan kepalanya.
*ini part tersingkat yang ku buat:v
Maaf:(
Pantengin terus yahhh:)))))))
Wassallam
Dopcyshun

KAMU SEDANG MEMBACA
THE END( On Going)
Teen FictionKetika Zirca jatuh cinta, dia sebenarnya sudah salah. Dia terlalu menaruh hati kepadanya.Sakit? Ya. Zirca merasa tersakiti. Dengan cara mencintai dalam diam mungkin caranya untuk bersikap biasa saja, memendam perasaan yang dia bangun dengan seiring...