Chapter 1

916 98 29
                                    

Lee Jieun, gadis yang baru saja memasuki bangku Senior High School dua hari yang lalu itu mengerang kesal. Bagaimana tidak hanya karena dia kedapatan mengantuk saat masa orientasi hari ketiga, Jieun mendapatkan hukuman. Jieun lebih suka dihukum untuk menyanyi ataupun menyapu halaman sekolah daripada harus mengungkapkan cinta ke seniornya. Jieun berkali-kali mengutuk pada panitia sekaligus seniornya yang telah memberikan hukuman gila ini, Byun Baekhyun. Jieun bersumpah setelah ini dia akan memasukkan nama seniornya itu kedalam daftar hitam miliknya. Jieun berfikir akan lebih baik jika dia memiliki buku semacam death note, sehingga dia bisa menulis nama Byun Baekhyun ke dalamnya. Teman Jieun, Jung Eunji hanya mampu menatap Jieun dengan raut khawatir. Jieun melotot tidak terima saat dia digiring ke tengah lapangan sekolah yang berada tepat di depan gedung kelas.

"Nah Lee Jieun, kau lihat laki-laki yang sedang mendribble bola itu. Namanya Kim Myungsoo, hukumanmu kali ini adalah menyatakan cinta kepadanya. Kau mengerti?" perintah Baekhyun

Jieun mengikuti arah pandang Baekhyun, di sana tepat di lapangan basket terdapat sosok yang tengah mendribble bola diikuti sorakan beberapa murid laki-laki yang duduk di garis lapangan. Jieun menghembuskan nafasnya kesal. Dilihat sekali saja Jieun sudah bisa menyimpulkan jika laki-laki yang harus dia hadapi adalah sosok populer di sekolahnya. Dia tampan. Dan sedikit dingin, pikir Jieun.

'Rasanya aku ingin mati saja. Dilihat dari manapun, Kim Myungsoo atau siapa pun namanya itu pasti mempunyai segudang fangirls yang pastinya siap memutilasiku. Haruskah aku memutilasi senior kurang ajar bernama Baekhyun ini terlebih dahulu sebelum aku dimutilasi', batin Jieun sambil melirik Baekhyun yang berada tepat di sampingnya.

Baekhyun balas menatap balik Jieun dengan seringai kecil dibibirnya membuat Jieun terang-terangan mendengus kesal.

"Baiklah nona Jieun, sebaiknya cepat selesaikan hukumanmu. Dan berikan kami hiburan yang menarik."

Demi apapun ingin sekali Jieun merobek mulut Baekhyun agar pria itu berhenti mengoceh ataupun menyeringai tak jelas. Dengan enggan Jieun melangkah mendekati sekumpulan murid laki-laki yang masih betah berlama-lama di lapangan basket. Jieun dapat merasakan tatapan menusuk dari beberapa senior perempuan yang melihatnya berjalan menghampiri pemuda yang masih setia dengan bola basketnya. Di belakang sana beberapa panitia termasuk Baekhyun dan peserta orientasi lain tengah menatap Jieun seolah Jieun adalah tontonan yang menghibur. Jieun cukup tahu, karena dia memang sedang dijadikan bahan tontonan saat ini. Saat kaki kecil Jieun sudah benar-benar memasuki area lapangan basket, dirinya merasakan atmosfer yang benar-benar tidak mengenakkan. Jieun ingin lenyap ke dalam bumi saja kalau bisa.

"Wooaa, Myungsoo sepertinya kau kedapatan tamu kali ini." , seseorang berteriak diikuti beberapa siulan dari teman-teman Myungsoo yang masih duduk di pinggir lapangan.
Myungsoo melirik sekilas ke arah Jieun, dan kembali bermain-main dengan bola basketnya lagi. Jieun berdehem pelan.

"Maaf, bisakah kita bicara sebentar?"

Jieun dapat merasakan suaranya sedikit bergetar.

"Ya Kim Myungsoo berhentilah sebentar. Kau tidak kasihan pada gadis manis ini eoh?" teman Myungsoo yang lain mulai tertawa.

"Ada apa? Aku tidak ada waktu untuk gadis sepertimu." Myungsoo berkata dingin

"Setidaknya beri aku waktu sebentar saja, kumohon sunbaenim.", rasanya Jieun malas sekali memohon jika tidak terdesak seperti ini.

Myungsoo menghentikan permainannya, dengan gusar pemuda itu melonggarkan dasi miliknya.

"Jadi?"

Jieun menatap Myungsoo yang lebih tinggi darinya. Gadis itu menggigit bibir bawahnya sebelum mengucapkan kalimat yang menurutnya sangat berat.

"Aku menyukai sunbae."

Beloved EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang