Chapter 9

539 73 41
                                    

Ahhh kita diabaikan lagi, Hyunwoo-ya. Lebih baik kita pergi dari sini. Daripada kita terlihat seperti penguntit sepasang kekasih. Aku jadi tidak enak.” Goda Baekhyun.

“Kau benar, sejujurnya aku tidak mau jika Myungsoo menjadi adik iparku. Tapi melihat tatapan penuh cinta diantara keduanya membuatku harus merelakan adik kecilku bukan? Aku tidak mau menjadi orang jahat yang memisahkan jalinan cinta sepasang kekasih.” Hyunwoo menambahi.

Perkataan Baekhyun dan Hyunwoo membuat keduanya sadar. Jieun melepaskan kontak fisik yang terjadi. Gadis itu menatap ke arah lain. Myungsoo hanya mendelik kesal menatap kedua temannya.

“Dasar pengganggu.” Ucap Myungsoo




Chapter 9



Jieun berjalan mengekor pada ketiga pemuda di depannya. Bibir merah muda Jieun sesekali mengerucut kesal mengingat dengan bodohnya Jieun mau mengikuti keinginan dari Myungsoo untuk ikut dalam rombongan pembolos ini. Jieun menatap lalu lalang orang yang lewat disekitarnya sambil terus berjalan, hingga dirinya tidak menyadari bahwa ketiga orang di depannya tengah menghentikan langkahnya  membuat tubuh mungil Jieun terantuk tubuh  menjulang milik Myungsoo. Pemuda itu jelas kaget. Myungsoo hampir mengeluarkan umpatannya namun ia urungkan saat mendengar gadis yang sudah menubruknya itu tengah mengaduh sakit.


“Aduh... Punya badan jangan tinggi-tinggi bisa tidak sih. Aku seperti habis menabrak dinding penjara.” Kesal Jieun.

Mendengar gumaman Jieun membuat Myungsoo yang semula mengurungkan niatnya untuk mengumpat Jieun menjadi ikut kesal.


“Kau saja yang terlalu pendek, malah menyalahkan orang lain. Dasar pendek.” Ledek Myungsoo.


“Apa gunanya tinggi kalau melawan anak sekolah lain yang jumlahnya lima orang saja berakhir babak belur.” Sindir Jieun.




Myungsoo kalah telak, mengingat perkelahian mereka dengan Hyunseung cs, walaupun mereka menang namun itu semua tidak luput dari bantuan Jieun. Fakta itu membuat Myungsoo terdiam tak mampu membalas kata-kata Jieun.


“Bisa tidak sih kalian itu berhenti berdebat. Dikutuk saling jatuh cinta baru tahu rasa kalian.” Kata Hyunwoo yang sudah tidak tahan lagi mendengar perdebatan Jieun dan Myungsoo yang tidak ada habisnya. Ada ada saja hal yang menjadi pemicu berdebatan mereka berdua.


“Jatuh cinta? Dengan siapa? Dengan dia?” Jieun berteriak tidak terima.

“Tidak akan.” Keduanya bahkan menjawab serempak membuat Hyunwoo dan Baekhyun terkejut.

“Kompak sekali, mungkin jodoh.” Goda Baekhyun.

“Kita mau kemana?” Myungsoo mengeluarkan suaranya untuk mengalihkan pembicaraan yang nantinya akan berujung memojokkan dirinya. Apalagi jika Hyunwoo dan Baekhyun sudah berkolaborasi untuk membuatnya terpojok.

“Berusaha mengalihkan pembicaraan? Usaha yang bagus.” Ledek Hyunwoo

“Kita ke sungai Han? Atau ke Gangnam? Atau ke game center?” usul Baekhyun.

“Setiap akhir pekan pun aku ke sungai Han, tidak perlu bersama kalian kalau hanya ingin ke sungai Han.” Kata Jieun sebal.


“Kita sudah terlalu sering ke tempat yang kau sebutkan Baek. Ku pikir orang-orang di sana pasti juga sudah sampai hafal dengan kita.” Hyunwoo menimpali.

“Lalu kita mau kemana memangnya?”

“Pulang dan tidur saja.” Usul Jieun yang memang sedari tadi ingin pulang.

Beloved EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang