“Sudah kubilang kan, kau akan menyesal jika tidak melepaskan ku.” Kata Jieun sambil memungut snapback miliknya yang terjatuh dan memakainya kembali. Setelah itu Jieun kembali melanjutkan langkahnya, meninggalkan Myungsoo yang menggeliat kesakitan seperti gurita dalam sajian makanan sannakji dimana gurita yang masih hidup dipotong kecil-kecil lalu dibubuhi wijen, dan daun bawang serta ditambah dengan saus. Sehingga tentakel-tentakel gurita tersebut masih bergerak menggeliat saat disajikan. Jieun tidak peduli.
Chapter 5
Jieun memberhentikan langkahnya saat kedua kakinya sudah melangkah beberapa meter dari Myungsoo. Jieun menolehkan kepalanya menatap Myungsoo yang masih betah terkapar di jalanan membuat pemuda itu diberikan tatapan heran oleh orang yang melintas. Jieun menghela nafasnya sebelum berbalik kembali menuju Myungsoo berada. Gadis itu tidak tega juga melihat Myungsoo yang tidak sanggup berdiri, meskipun sebenarnya Jieun tertawa kemenangan melihat keadaan Myungsoo yang menyedihkan. Namun hati nurani Jieun ikut andil membuat gadis itu memilih untuk menghampiri Myungsoo yang tumbang akibat ulahnya.
“Gzzzz, kau terlihat menyedihkan Kim Myungsoo. Jangan salah paham ya, aku hanya ingin bertanggung jawab. Melihatmu menggeliat di jalanan membuatku kasihan juga.” Jieun berucap sambil membantu Myungsoo berdiri. Memapah tubuh pemuda itu dengan tubuh mungilnya.
“Kkkau..meng...erikan...” Myungsoo berkata dengan ringisan di bibirnya.
“ Ya ya ya aku anggap itu ucapan terima kasihmu. Ngomong-ngomong aku tidak menyangka kau selemah ini.”
Jieun memapah tubuh tinggi Myungsoo ke arah bangku yang tidak jauh dari tempat mereka Jieun merogoh saku kemeja Myungsoo membuat pemuda itu menahan nafasnya.
“A..a apa yang kau lakukan.. hei hei.. hentikan kau melakukan pelecehan padaku.”
“Singkirkan pikiran mesummu itu bodoh. Ini aku hanya ingin mengambil ponselmu.” Ujar Jieun sambil menunjukan ponsel milik Myungsoo yang Jieun ambil dari saku kemejanya.
“Mau kau apakan ponselku?”
“Diam kau Kim Myungsoo. Kau ingin tulangmu benar-benar patah.”
Ancam Jieun yang membuat Myungsoo mengkerut takut, dirinya masih merasakan seluruh tulangnya nyeri sampai-sampai ia tidak sanggup berdiri lagi jika Jieun (orang yang menyebabkan dirinya terlihat menyedihkan) tidak berbalik menolongnya.
Jieun mengotak-atik ponsel Myungsoo yang kebetulan sekali tidak diberi kode keamanan. Setelah menemukan apa yang ia cari Jieun menempatkan ponsel Myungsoo di telinganya. Sepertinya Jieun sedang menghubungi seseorang dengan ponsel Myungsoo. Myungsoo menatap heran Jieun, dan gadis itu membalas tatapan Myungsoo dengan tatapan sadis.
“Halo Myungsoo. Ada apa?”
“Aku bukan Myungsoo.” Jieun menjawab cepat
“Hah, Jieun? Ba.bagaimana bisa kau membawa ponsel milik Myungsoo. Kau mencurinya?”
“Mencuri ponsel milik Myungsoo? Kau pikir aku kurang kerjaan, Baekkie.”
“Jangan memanggilku Baekkie.”
Baekhyun berteriak marah membuat Jieun menjauhkan ponsel Myungsoo dari telinganya.
“Dengar ya, cepat datang ke Han river. Jemput seme mu ini. Dia tidak sanggup berdiri lagi, tidak kusangka seme mu ini begitu lemah. Cepat datang, atau kau akan menemukan Myungsoo mengambang di sungai Han.”
Jieun tidak mempedulikan tatapan membunuh Myungsoo, tanpa menunggu jawaban Baekhyun gadis itu memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Mengembalikan ponsel itu ke pemiliknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/97533060-288-k938136.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Enemy
FanfictionCast : IU (Lee Ji Eun) L (Kim Myungsoo) Byun Baekhyun Lee Hyunwoo Ren (Choi Minki) Jung Eunji Bang Minah etc. Author : Juncookie04 Genre : Romance...