Zayn Jawaad Malik

1.7K 135 3
                                    

Menjadi bintang terkenal dan populer memang banyak diminati masyarakat, terlebih lagi jika orang populer tersebut tampan, sudah pasti para wanita bahkan berjuta-juta mengidamkan sosok pria tersebut.

Inilah yang terjadi pada Zayn Jawaad Malik, atau biasa kita kenal Zayn Malik. Mempunyai sebuah boyband bernama One Direction (TheBoys) yang digawangi oleh Zayn, Niall, Harry, Louis dan Liam. Kelima pria tampan ini berhasil merebut berjuta-juta hati wanita. Siapapun yang berhasil mendapatkan foto atau sekedar tanda tangan pasti akan berteriak histeris.

Namun Zayn tipe orang yang rendah hati dan tidak sombong, selain wajahnya yang tampan itu, Zayn juga termasuk orang yang humoris. Andai kata kalian dapat memiliki Zayn? Apa reaksi kalian?

Zayn tinggal bersama keempat teman grupnya. Dari keempat temannya, Zayn paling dekat dengan Niall James Horan, sebut saja Niall.

Oke lupakan semua itu. Saat ini Zayn tengah berada di ruang tamu bersama Niall, mereka tengah berbincang-bincang mengenai masalah tur mereka.

Zayn's Pov

Aku rasa hidup ini tidak adil, baru saja aku merasakan liburan yang bisa dihitung, hanya seminggu,aku kembali menyanyi menyanyi dan menyanyi lagi. Kali ini aku dan yang lainnya akan tur 2014. Yeah, lasti aku akan merasakan lelsh yang sangat dahsyat, tetapi untuk seorang fans apapun aku lakukan. Ya seperti itulah.

"Mungkin akhir-akhir ini kita tidak ada waktu untuk berkumpul bersama keluarga kita, kita harus latihan terus, Zayn." Ucap Niall, ya itu memang benar. Aku harus latihan lebih tepatnya lagi, setiap hari.

"Kau benar, Ni. Biarlah, demi directioner kan?" Balasku dengan senyuman, senyuma memaksa mungkin? Tidak. Ini hanya bercanda.

"Benar sekali. Oh iya, kau lapar tidak?" Tanya Niall.

Aku megangguk cepat sambil memegang perutku, Niall memang sangat peka. Bukan hanya peka, namun ia memang pecinta makanan. Bisa kalian bayangkan, lemari pakaiannya penuh dengan snack-snack.

"Sebentar aku ke dapur mengambil sebuah makanan." Niall pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke dapur. Aku menghela nafas.

Tiba-tiba aku mendengar sebuah benda atau apapun itu jatuh tepat di atas atap rumahku, aku buru-buru memanggil Niall, aku kira ini perbuatannya.

"Niall, come here."

Belum beberapa lama Niall menghampiriku dengan tergesa-gesa sembari menatapku kesal. "Kenapa, Zayn? Kau tidak tau aku sedang memasak pasta di dalam?"

"Kau tidak mendengar sesuatu tadi?" Tanyaku, Niall hanya menggeleng. Nampaknya telinga Niall ini banyak kotorannya sehingga dia jadi tuli seperti ini.

"Ah kau,aku kira kau dengar. Tadi ada suara seperti.. aku kurang tau,  jatuh tepat di atas atap rumah ini. Apa yang kau perbuat, Ni?" Tanyaku lagi. Niall tampak menghela nafas. Mungkin dia kesal karena aku masih saja bertanya.

"Aku tidak tau, kau hanya berhalusinasi saja. Sudah, aku mau ke dapur lagi." Balas Niall lalu pergi meninggalkanku. Kali ini Niall tidak percaya denganku, baiklah tak apa. Mungkin keberuntungan memang sedang tidak berpihak padaku.

Aku kembali duduk tetapi belum beberapa menit Niall pergi, ia kembali dengan wajah tampak panik, kenapa dia?

"Vas happenin, Ni?" Tanyaku sambil memegang bahunya.

"Pa.. Pasta yang tadi ku buat hilang. Aduh, bagaimana Zayn?" Ucap Niall dengan nada panik. Bagaimana mungkin pasta-nya hilang, padahal di rumah ini hanya ada aku dan Niall, yang lainnya pergi ke rumah Paul. Bodyguard kami.

"Kok bisa?" Aku kembali bertanya, namun dengan langkah sigap Niall menarikku ke arah dapur. Aku hanya menurut, sebenarnya ini hanya masalah sepele namun kalau sudah berurusan dengan makanan, Niall tidak bisa dilawan.

"Kau lihat,tidak ada kan? Bahkan jus yang baru ku buat tumpah jadi seperti ini,aku heran. Zayn." kata Niall sembari bersedekap.

"Ah sudahlah, mungkin ada kucing masuk atau apalah. Lebih baik kita pergi cari makan di luar saja." Ajakku pada Niall, walau raut wajah Niall masih terlihat bingung, aku tak ambil pusing. Toh di luar sana masih banyak makanan.

Niall mengangguk kecil sambil menggaruk-garuk kepalanya, hum.

"Baiklah ayo!" Pekiknya semangat.

Aku dan Niall pun pergi meninggalkan dapur menuju halaman rumah untuk mengambil mobil. Entah kemana kami akan mencari makanan, Niall sudah sangat bosan ke Nandos, kalian tau? Sudah dua tahun terakhir ini kami selalu makan di Nandos, kalau bukan karena Niall, aku sudah tidak mau. Bosan.

Author's Pov

Caroline berhasil mengambil makanan dari rumah Zayn. Yeah, tadi dia yang jatuh di atap, untung saja tidak ketahuan. Memang hebat kucing yang satu ini.

Sementara itu Niall masih kebingungan dengan hilangnya makanannya, membuat Zayn memutuskan untuk makan di luar saja, Niall pun menurut.

Caroline merasa bangga telah mendapatkan sebuah makanan dengan gampangnya tanpa harus diliat orang, Caroline memang kucing yang cerdas.

Caroline's Pov

Ternyata mencuri makanan hari ini tidak seburuk yang ku bayangkan, kali ini aku mengambil tanpa perlu harus berlari karena takut ketahuan,  besok-besok aku harus mencuri di rumah itu lagi, rumah bertingkat berwarna coklat serta pagarnya yang tinggi itu.

Aku berlari dengan cepatnya,sambil sebuah kantung plastik menggantung dileherku, isinya adalah makanan. Tenang saja, lain bom.

Makanan ini akan aku makan bersama Angel, aku harus cepat-cepat pasti Angel sudah sangat lapar, tunggu aku, Ngel.

Sesampaiku di depan rumah yang berwarna putih tak terurus itu aku langsung meloncati pagarnya, aku memang peloncat handal.

Aku langsung memasuki pintu rumah, di situ sudah disediakan memang lubang yang tak terlalu besar menempel di pintu, jadi dengan begitu aku gampang masuk.

"Angel? Meow ... Meow?" Panggilku.

Merasa tidak ada jawaban sama sekali aku langsung berlari ke arah kamar Angel, dan terlihatlah ia tertidur dengan pulasnya, aku lansung meloncat ke arahnya tak perduli ia akan bangun atau tidak aku pun mengelitiki wajahnya dengan ekorku, dan belum beberapa detik ia langsung tertawa karena kegelian mungkin. Caroline hebat kan?

"Kau.. Hahaha, sudah... ini sangat geli.." Katanya, aku pun menghentikan aksi ekorku.

"Aku sudah dapat makanan,kali ini sangat gampang. Meow.."

Angel langsung duduk dan melepaskan kantung plastik itu dari leherku. "Ini pasti enak, oh ya maksudnya gampang itu apa? Tidak ketahuan ya?" Tanya Angel.

"Benar sekali, meow. Besok aku akan mencuri di sana lagi, sekarang mari kita makan, meow." ucapku, Angel lalu tersenyum.

Kami pun segera menghabiskan makanan tersebut dengan sigapnya. Aku merasa senang ketika sudah melihat Angel kekenyangan, rasanya tugasku sudah selesai.

~~~~~

A/N : Sumpah ngakak sendiri baca part ini hahahaha :D vomments plis?

P.S : Pic Lily Collins as Angel Fedrelia on multimedia.

because of you ❄ z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang