Niall's Lov
Aku bingung dengan sikap Zayn, entah kenapa dia juga jadi membuatku penasaran tentang perempuan yang dimaksud Zayn itu. Atau Zayn hanya berhalusinasi?
Untuk apa juga dia melewati rumah itu lagi, yang sangat jorok itu, membuatku merasa jijik.
Setelah kutanya untuk apa ia malah menjawab bahwa ia mau melihat perempuan itu lagi tepat dijendela pertama kali ia melihatnya. Dasar bocah dungu.
Aku menamparnya, jalan pikiran Zayn sepertinya mulai meleset mungkin gara-gara makanan di restoran tadi ya? Ah dianya saja yang terlalu berlebihan.
Akhirnya aku mengajaknya pulang, untunglah dia mau. Kalau tidak akan ku cincang wajahnya, sadis?
*
Author's Pov
Zayn dan Niall sudah sampai di rumah dan mereka melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, bisa dilihat di sana sudah ada Harry, Louis dan Liam tengah bersantai-santai di ruang tengah.
Harry melotot tajam ke arah Zayn, ia tampak kesal karena Zayn sedari tadi tidak mengangkat teleponnya.
"Kau... Aku dari tadi meneleponmu." Ucap Harry geram dan tajam, Zayn hanya mengidikkan bahunya. Ia malas berdebat dengan sikeriting itu. Kalau kata Zayn, buang-buang waktu.
"Aku lupa, handphoneku aku taruh di atas." Kata Zayn cuek. Tampaknya Harry makin kesal tapi sebisa mungkin ia menahannya.
London 17.30 p.m
Angel dan Caroline masih tertidur dengan pulasnya dikursi goyang, matahari telah bertukar posisi menjadi bulan, cahaya yang masuk melalui sela-sela jendela membuat Angel membuka mata perlahan-lahan.
Ia tersenyum melihat bulan, ia tau bahwa Ibu dan Ayahnya sedang melihatnya juga Angel kadang merasa sedih, kedua orang tuanya dapat melihatnya sedangkan ia hanya dapat melihat bulan dan ia yakin bulan adalah kedua orang tuanya.
"Meow.." Erang Caroline yang terbangun karena tangan Angel yang mengusap-usap bulunya.
"Kau sudah bangun? Apakah kau lapar?" Tanya Angel.
"Ya, aku lapar. Sepertinya,aku harus mencuri ke rumah tadi." Angel pun mengangguk dan tersenyum, Caroline melompat dan berlari ke arah pintu.
Angel kadang merasa tidak enak pada kucingnya, ia selalu mencari makanan seiap hari tapi Angel hanya diam tanpa membantu Caroline.
Caroline's Pov
Kali ini aku harus mencuri makanan lagi, target utamaku ada rumah yang tadi pagi aku curi, di sana banyak makanan. Dengan leluasa aku mengambil tanpa harus ada orang yang melihatku. Ide bagus, Caroline.
Itu dia rumahnya. Sepertinya ada orang di dalam, lampunya menyala semua. Otomatis aku harus lewat pintu belakang seperti tadi? Baiklah, tapi sebelumnya aku harus... Hap. Pendaratan yang mulus ternyata pagar ini sangat gampang diloncati untuk kucing hebat sepertiku ini.
Aku berjalan melewati pekarangan rumah ini, setelah sampai di depan pintu belakang, aku melihat seorang pria berambut putih tengah membuat sesuatu. Apa itu?
Baguslah dia pergi, ini saatnya.
aku memasuki ruang dapur mencari makanan, banyak sekali makanan di sini namun bodohnya aku tidak membawa kantung plastik. Aku lupa, bagaimana ini?
"Zayn, tolong ambilkan teh manisku di dapur!" Teriak yang sepertinya salah satu penghuni rumah ini, gawat sepertinya orang itu akan menemuiku, aku harus bersembunyi di mana?
Bug
Suara apa itu? Kali ini aku benar-benar buntu berfikir untuk bersembunyi di mana. Sehingga aku menemukan lemari kecil di atas sana, tanpa perlu berfikir lagi aku langsung meloncat dan masuk ke dalam lemari itu, semoga saja tidak ada yang melihatku.
Suara hentakan kaki itu mulai terdengar ditelingaku, aku rasa aku akan ketahuan. Setidaknya aku langsung meloncati nya saja nanti kalau perlu aku cakar, yeah.
Author's Pov
Dengan langkah santai Zayn menuju dapur untuk mengambilkan teh yang dibuat Niall tadi.
Karena berniat iseng Zayn mencoba mengambil garam dan menuangkan sebanyak mungkin ke dalam teh Niall, setelah itu ia menaruhnya di lemari atas sana. Namun, ketika Zayn hendak membuka lemari tersebut, sialnya Caroline langsung meloncat dan mencakar wajah Zayn,h ingga Zayn tak begitu lihat kucing apa itu.
Caroline lari sekencang mungkin ia tak menghiraukan lagi makanannya,ia jerah mencuri di rumah itu lagi.
Sementara Zayn berteriak dan merintih kesakitan sambil, Louis yang mendengarnya berlari dan menghampiri Zayn.
"Hei, kenapa wajah kau seperti dicakar begitu?" Tanya Louis panik.
"Siapa sih yang menaruh kucing di lemari ini, aku jadi kena cakarannnya. Tapi aku tak begitu jelas melihat kucing itu!" Celoteh panjang Zayn terhadap Louis.
Dengan hati-hati Louis merangkul Zayn dan membawanya ke kamarnya, Niall yang melihatnya kebingungan setengah mati, ia sudah berteriak ke arah Louis tapi Louis tidak meghiraukannya.
Niall hanya mengindikkan bahunya dan berjalan ke arah dapur.
"Disuruh mengambil teh malah pergi.." Gerutu Niall.
Niall mengambil teh yang ada di atas meja lalu dengan santainya ia meminum teh itu.
Dan seketika itu juga ia terbatuk-batuk sembari bergidik ngeri merasakan teh buatan Zayn.
Kau tau apa yang dilakukan Niall? Ia berteriak lalu menangis histeris dan berlari menuju kamar Liam.
Oh Tuhan, sebegitu jahatkah Zayn terhadap Niall, hingga ia menangis seperti itu?
Lalu Caroline? Bagaimana nasibnya karena tidak membawa makanan sama sekali, apakah dia akan mencuri di tempat lain?
~~~~~
A/N : Kampreeeet niall gatega deh karakter mu seperti itu niall:( huhuuhuhu. Keep Vomments guys! Ilysm.
P.S : Banyak tugas.
KAMU SEDANG MEMBACA
because of you ❄ z.m
Fiksi Penggemar{Book 3} Angel Fedrelia, gadis yang sehari-harinya hanya berdiam diri di dalam rumahnya yang besar dan mewah cenderung tidak terurus. Hanya ada satu kucing yang menemaninya sedari dulu, tidak ada yang tahu apa yang Angel pendam selama ini yang membu...