Angel's Pov
Aku melihat dari arah pintu, Caroline datang dengan larinya yang sangat cepat, aku tidak menghiraukan panggilannya, lalu ia dengan sigapnya meloncat ke arahku dan menggelitiku. Siapapun akan bangun kalau digelitiki oleh ekor Caroline.
Aku tertawa dan langsung bangun, ternyata ia membawa sebuah kantung plastik. Aku langsung membuka kantung plastik itu, isinya adalah makanan. Dengan cepatnya aku dan Caroline menghabiskan makanan itu.
Caroline bilang, ia mencuri dengan sangat gampang tanpa ketahuan sama sekali. Dan ia akan mencobanya besok lagi. Caroline memang hebat.
Setelah selesai makan aku beranjak dari tidurku dan berjalan ke arah ruang tengah, di sana banyak sekali sarang laba-laba, lantainya juga kotor. Maklum, aku tidak pernah membersihkan rumah ini semenjak pamanku didekap di penjara 2 bulan lalu.
Aku duduk di sofa, sofa itu pun juga sudah bolong-bolong akibat digigit tikus tiap malamnya. Sama saja, aku tetap tidak perduli. Bajuku juga tidak pernah kuganti, dari Pamanku pergi sampai sekarang, aku selalu memakai gaun hitam ini, pemberian Ibuku dua tahun lalu sebelum ia meninggal.
Tampak Caroline berlari ke arahku, aku langsung mendekapnya dalam pelukanku.
"Angel, sampai kapan kau mau mengurung dirimu di dalam rumah ini? Meow.." ucap Caroline, aku menghela nafas. Aku rasa aku tidak akan pernah mau keluar apalagi sampai berjalan-jalan, itu mustahil.
"Sampai ada yang menjemputku." kataku sambil tersenyum, aku tau sampai kapanpun tidak ada orang yang berani masuk ke dalam rumah ini. Tampak seram dan tidak terurus, tapi itu memang nyata.
"Meow... Meow... Percayalah pasti akan ada yang menjemputmu" Balas Caroline lagi, kali ini aku hanya tertawa sambil mengusap-usap kepala Caroline.
"Kau bercanda. Tidak mungkin, tidak ada yang berani masuk ke sini, melihat rumah ini saja mereka sudah takut, apa lagi sampai masuk kan?" Ucapku sembari menerawang bebas ke arah langit-langit rumah ku. Oh, betapa hinanya rumah ini.
"Hm, Meow... Meow aku rasa aku mengantuk.." Caroline berguling-guling tepat dipahaku, aku hanya memainkan bulu-bulunya yang bisa dibilang lebat dan berwarna hitam ini.
"Tidurlah.."
Tak beberapa lama kemudian Caroline tertidur, karena aku bingung ingin melakukan apa, aku akhirnya memutuskan untuk tidur juga.
Namun ternyata ini hanya akal-akalan Caroline saja, dia menjilati ku ketika aku berusaha menutup kedua mataku lalu ia berlari. Aku rasa ini saatnya untuk bermain, aku pun mengejar Caroline. Tapi entah kenapa seperti ada yang melihatku dibalik jendela itu dari kejauhan, siapa dia?
Zayn's Pov
Ayolah, sampai kapan Niall akan menyuruhku memutar-mutari jalanan ini hanya untuk mencari sebuah restoran. Kalau begini saja lebih baik ke Nandos, tapi Niall menolak, dia bilang dia sudah bosan.
"Ni, aku sudah sangat letih untuk menyetir." Rengekku ke Niall, dia tidak memperhatikan ucapanku, malahan dia melihat ke luar jendela kaca berusaha mencari restoran-restoran terdekat. Tapi sama saja hasilnya nihil, perutku pun benar-benar sudah dilanda gempa bumi.
Hingga akhirnya aku melihat sebuah bangunan besar yang tak pernah kulihat sebelumnya, rumah itu bertingkat dan berwarna cat putih yang sepertinya sudah sangat kusam. Lihat saja pekarangan rumahnya sangat jorok. Kemana orang rumah itu?
Aku mengurangi kecepatan gas mobilku, dan melihat secara lebih dekat lagi ke arah rumah itu. Tak sengaja aku melihat seorang gadis dengan gaun hitam berlari-lari dan.. sialnya. Dia menatapku, seketika bulu kudukku berdiri, aku pun memutuskan untuk langsung menancap gas selaju mungkin, membuat Niall terhantup di kaca jendela mobil.
"Oh, shit!" Pekik Niall. "Bisakah kau pelan-pelan? Aku sedang berusaha mencari restoran dan kau malah berusaha menyakitiku." Ucap Niall,oh ayolah. Aku tidak ada niat untuk menyakitmu. Hanya saja tadi aku refleks. Gadis itu menyeramkan sekali.
Aku kembali mengurangi gasku dan berusaha mengatur nafas ketika sudah kupastikan aku jauh dari rumah itu.
"Kau tau, di rumah itu..." Sambil menunjuk ke arah kaca spionku.
"Aku melihat gadis dengan gaun hitam, aku rasa itu hantu." kataku disertai nada yang bisa dibilang ho-rror.
Seketika itu juga Niall melompat dan memeluk leherku, Niall memang penakut. Badannya saja besar tapi otaknya kecil, sekecil debu, bahkan tak terlihat.
"Hei, lepas. Kita bisa tabrakan kalau seperti ini." Pekikku hebat sambil menghentikan mobil.
"Ma... Maaf, kau membuatku takut tau." Balasnya sambil memukul bahuku. Apa salahku?
"Serius, aku tidak bohong. Kalau mau kita putar balik dan kau lihat perempuan itu."
Niall membeku, mulutnya mengaga, matanya melotot. Tampaknya ia depresi ketika aku berkata seperti itu tadi. Aduh, Niall.
"Kau kenapa?"
Kenapa bocah ini? kenapa ia terdiam? coba saja kalian bisa melihat wajah Niall sekarang, ku pastikan kalian akan tertawa. Sangat konyol.
"Niall, what's wrong with you?"
"Kau tau kan aku takut hantu,kenapa kau mengajakku melihatnya. Tidak kusangka kau seperti ini Zayn, kau jahat. Tak punya hati!" ucap Niall sambil tersandar dan memegang dadanya, layaknya seseorang yang sedang jantungan. Niall sungguh dramatis, ingin ku ketuk kepalanya memakai palu rasanya.
"Huh, kau terlalu dramatis, Ni. Aku hanya bercanda."
"Aku kira, oh ya! Lebih baik sekarang kita jalan lagi, kita cari restoran lagi, Zayn. Perutku sudah sangat lapar.."
"Baiklah, tapi kali ini kau yang menyetir, biar aku yang melihat-lihatnya nanti." Kataku, aku dan Niall pun bertukar posisi.
"Mari kita jalan, Zayn. Hitungan mundur ketiga. 3..2..1!" Sorak Niall, dan hampir saja dia membuatku berteriak, ia menggas full dan setelah itu ia tertawa terbahak-bahak. Ayolah, Niall tampangmu sangat jelek.
"Kau membuatku hampir mati "
"Memang itu yang kumau!"
Seketika aku menghela nafas panjang sangat panjang sehingga Niall hanya menyegir ke arahku, aku pun menggeleng-gelengkan kepalaku dan melihat ke luar jendela kaca mobil, semoga saja kali ini aku menemukan restoran. Ya semoga saja.
Gadis itu? Siapa gadis itu? Kenapa dia tinggal di sana sendirian? Aku rasa.. Ada yang tidak benar, ia terlihat kesepian.
Hei, sadar Zayn. Kau bahkan melihatnya dari kejauhan bagaimana bisa aku mengetahui kalau dia kesepian? Sudahlah aku tidak perduli, sekarang aku fokus saja mencari..
Restoran, yeah.
~~~~~~~
A/N : Lanjut atau gimana? Percuma nggak ada yang baca juga huhuhu. Tapi bagi kalian yang baca, vomments plisssss :'(
![](https://img.wattpad.com/cover/11858962-288-k982028.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
because of you ❄ z.m
Fanfiction{Book 3} Angel Fedrelia, gadis yang sehari-harinya hanya berdiam diri di dalam rumahnya yang besar dan mewah cenderung tidak terurus. Hanya ada satu kucing yang menemaninya sedari dulu, tidak ada yang tahu apa yang Angel pendam selama ini yang membu...