Zayn and Angel

1K 112 0
                                    

Zayn's Pov

Aku berlari meninggalkan Liam, Niall, Louis, Harry dan Zulfah juga Marcy dan menghampiri gadis malang yang sepertinya pernah ku lihat sebelumnya itu.

Aku memanggilnya, namun ia hanya menoleh hingga akhirnya aku memegang pergelangan tangannya.

"Hei.." Ucapku lalu meminta maaf atas perlakuan kasar Zulfah tadi, tapi ia hanya merespon dengan cueknya.

Dan lagi-lagi aku memegang tangannya, tampaknya ia marah padaku. Oops! bagaimana ini?

Dengan perasaan aneh aku pun melepaskan peganganku tadi dan bertanya kepadanya.

"Aku hanya mau minta maaf."

"Sudah kubilang tidak apa. Aku harus pergi."

Ia pun membalikkan badannya, tapi aku berteriak ke arahnya. "Tu.. Tunggu. Apa kita pernah bertemu?" Tanyaku lalu menghampirinya lagi, kenapa gadis ini berusaha menjauhi ku terus?

"Aku tidak tau, tapi sepertinya iya." balasnya sembari menerawang sekitarnya seperti takut dengan keadaan sekitar.

Kira-kira siapa gadis ini? Aku pun mencoba mengingat ulang tentang memori ku terhadap gadis ini dan.... Yal! Dia yang kemarin aku lihat bergaun hitam itu.

"Oh ya, kau yang berdiri sambil memakai gaun hitam itu 'bukan? Yang aku di dalam mobil waktu itu? Apa kau lupa?"

Ia menaikkan alisnya, ternyata dari dekat perempuan ini sangat cantik bahkan lebih dari cantik? Apa aku berlebihan? Lupakan.

"Oh yeah kau sepertinya benar,baiklah kalau begitu aku harus pergi"balasnya lagi, oh Tuhan beri aku kesempatan berbicara lama dengan perempuan ini.

"Kau tinggal di mana? Biar aku antar!" teriakku dari kejauhan, perempuan ini jalannya sangat cepat dan lagi-lagi aku menghampirinya untuk kesekian ka-li-nya.

"Kau kenapa selalu bertanya dan bertanya kepadaku? Aku ini harus pulang. Kau tidak usah mengangguku terus." Balas nya dan pergi meninggalkanku lagi. Okai, aku merasa bersalah sekarang.

"Aku akan membantumu mendapatkan kucingmu dari Zulfah."

Bisa kulihat ia berhenti dari jalannya dan aku pun lagi lagi dan lagi menghampirinya.

"Kau mau?" tanyaku.

"Kau serius?"

"Yeah."

"Oke, apa yang harus aku lakukan?"

"Ajak aku ke rumah mu."

"Bailah,tapi kau jangan kaget."

Kaget? Apa yang kaget? Aku? Apa yang akan terjadi? Oh maaf aku banyak tanya. Aku pun mengangguk, dan kami mulai berjalan aku berusaha menyampinginya dan bertanya-tanya padanya, mataku tak henti-hentinya untuk melirik perempuan ini.

"Namamu siapa?" Tanyaku sambil tersenyum.

"Angel."

Aku mengangguk dan mulai memperkenalkan diriku juga.

"Oh kalau aku..." Ucapan ku terpotong.

"Zayn? Aku sudah tau. Kau tak perlu memberi taunya lagi."

Ohya? Tadi aku sudah meperkenalkan diriku ya? Ah betapa malunya aku. Tapi aku tidak perduli, aku juga masih penasaran sama perempuan ini. Kenapa semuanya harus berwarna hitam? Untung saja kulitnya putih tapi agak kusam. Huft.

"Apa kita masih lama?" Tanyaku padanya, ia hanya menoleh lalu memalingkan lagi wajahnya. Aneh sekali Angel ini.

"Kalau kau tidak banyak tanya kita akan sampai." Ucapnya mistis, oke aku mulai takut.

Aku hanya mengangguk, perlahan tapi pasti aku melirik lagi ke arahnya. Ah shit! Aku ketahuan.

"Berhenti melihatku secara diam-diam?!" Ketus Angel, oh seumur hidupku aku tidak pernah diperlakukan kasar oleh perempuan seperti ini, karena yang kutau aku ini setia.

Setelah sekitar 10 menit kami berjalan akhirnya aku sampai, apa ku bilang? Firasatku sudah mengatakan kalau Angel ini pernah kulihat, dan tepat dijendela itu. Kalian tidak bisa melihatnya, sabar ya.

"Ini rumahku, ayo masuk. Sekali lagi jangan kaget." Ucap Angel. Aku hanya menggaruk-garuk kepalaku, bingung dan khawatir, ya itulah yang sekarang membanjiri pikiran ku saat ini, detik ini.

Halaman rumahnya nampak kotor seperti tidak pernah ada yang mengurusinya.

Angel pun mulai memegang knop pintu dan membukanya, bahkan pintu nya tidak dikunci, apa ia tidak takut meninggalkan rumahnya seperti ini? Oh Tuhan.

Aku memasuki rumah Angel, betapa joroknya isi rumah ini, benar-benar kotor dan bau! Angel ini kenapa?

Aku hanya terdiam termagu mengikuti arah kaki Angel yang membawa ku entah kemana. Sekarang semoga saja ia tidak berbuat macam-macam padaku.

*

Sesampainya kami dibalkon atas dekat kamar Angel, ia mengambil posisi dan duduk dikursi goyangnya, sementara aku hanya berdiri kaku menyaksikan rumah yang sangat besar ini tidak terurus.

"Bagaimana? Apa kau kaget?" Tanyanya.

"Lumayan, bisa kah kau memberiku tempat duduk?"

"Kau berdiri saja."

Sungguh ini adegan yang paling tidak kusuka, di mana aku sangat diremehkan seperti ini tapi tak apalah. Tapi, aku benci diremehkan. Oke, sabar Zayn.

"Maaf sebelumnya aku lancang, kalau boleh tau kenapa rumahmu tidak kau urs?"

"Bukan urusanmu, dan sekarang bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan Caroline lagi?"

Aku mulai berfikir secepat mungkin. Mencari alasan agar aku tetap bersama Angel, masalahnya aku masih penasaran dengannya.

Dan, I have a good idea.

"Kau tinggal bersamaku." Ucapku santai, seketika itu juga ia langsung menatap ku penuh dengan kebingungan.

"Kau gila? Kau menyuruhku tinggal bersamamu? Tidak!" Teriaknya seakan tidak percaya dengan apa yang baru kuucapkan.

"Baiklah, Caroline akan tetap bersama Zulfah."

"Apasih maksud dari semua ini? Kenapa kau membuat ku kesal terus dari tadi?" Tanya Angel, ternyata hati Angel gampang terluka buktinya aku baru berbicara seperti ini matanya mulai berkaca-kaca.

"Karena aku ingin mengenalmu lebih dekat lagi,dan aku harap kau mau. Hanya beberapa hari saja."

"Berjanji padaku."

Aku menaikkan alisku.

"Apa?"

"Kau tidak berbuat macam-macam padaku?" Wajahnya berubah menjadi kekhawatiran, dan sepertinya Angel terlalu berlebihan. Memangnya, aku akan berbuat macam-macam apa?

Oh ayolah dia membuatku tertawa sekarang.

"Tidak, ayo lebih baik sekarang kita ke rumahku tapi sebelum itu hapus air matamu." Ajakku lalu mengulurkan tanganku ke arahnya, ia lalu mendongak dan menggapai tanganku tapi setelah itu ia melepaskannya lagi.

~~~~~~

A/N : Haiiiii.... Curhat ya, kadang risih sih sama cerita ini gatau aneh aja gitu ya mungkin dari banyaknya ceritaku, cerita ini yg paling bikin aku ga pd. huhu bye

because of you ❄ z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang