Suatu saat aku akan menyusulmu hyung, Eomma....Dalam hening fajar yang akan terbit, Yoongi menatap arah terpaan sinar datang. Ia tersenyum miris, dulu hal ini sering ia lakukan bersama sang eomma, berjalan-jalan pagi dan berahir duduk di bangku taman dekat rumah.
Terpaan sinar semakin menyengat berganti dengan langit pagi yang cerah. Yoongi terisak pelan, kedua jemarinya menutup wajahnya yang kini sembab.
Mark baru saja mencuci muka menguap lebar memandang keluar jendela.
"Kau ini dasar malas, Yoongi saja sudah bangun dari tadi". Cicit sang eomma.
"Tumben raja tidur itu bangun duluan".
"Cepat kau cari, ajak sarapan". Mark hanya mengangguk dan berlari keluar. Sesekali ia berhenti untuk meregangkan otot.
Cit.......cit....
Tin..tin
.Mark menoleh mendapati mobil hitam mewah yang berhenti tepat di depannya. Seorang wanita paruh baya, mungkin lebih muda dari sang eomma tengah berjalan mendekat ke arahnya. Matanya sembab mungkin ia tengah berduka pikir Mark.
"Annyeong, apa kau tau di mana rumah Min Yoongi?". Mark membola mendengar nama sahabatnya.
"Yoongi". Ulang Mark, wanita tadi mengangguk membenarkan.
"Ah aku ini sedang mencarinya". Nampak wajah khawatir terlihat di wajah wanita paruh baya itu.
"Perkenalkan saya eomma Yoongi, apa putraku baik-baik saja". Merasa belum memperkenalkan diri ia membungkuk pelan.
"Mark imnida, ahh dia hanya berjalan-jalan mungkin sekarang di taman". Mark tersenyum dan mengajaknya untuk bersama menemui Yoongi.
Setelah menyetujui ajakan Mark, beberapa namja asing yang tak dikenali Mark keluar dari dalam mobil. Dari segi pandang Mark mereka namja kota, yah melihat dari style mereka. Mungkin juga ia teman hyung Yoongi.
Setelahnya Mark berjalan beriringan dengan eomma Yoongi, lebih tepatnya ibu tiri Yoongi. Diikuti 4 orang namja yang berjalan dibelakang.
Langkah Mark terhenti melihat punggung kecil yang kini menekuk. Ia segera berlari tanpa menghiraukan tamu yang ia bawa. Dengan wajah cemas Mark merengkuh tubuh kecil yang kini terisak.
"Ssttt... tenanglah, semuanya akan baik-baik saja". Yoongi mencengkram punggung Mark menyalurkan segala kegundahannya. Ia akui hanya Mark sahabat yang paling mengerti dirinya.
Dalam jarak pandang jauh kelima orang dibelakang memandang cemas dua orang yang tengah berpelukan.
Sang eomma memandang sendu menahan buliran tangis yang akan pecah, Namjoon dan Hoseok memandang dengan wajah cemas, sedang Jimin dan Taehyung nampak kecewa melihat adegan yang menurut mereka membuat hatinya panas.
Belum pernah Jimin melihat tangis keluar dari wajah itu baik dari Suga sekalipun. Namja itu terlalu rapi menutupi semuanya dalam bingkai senyum. Ia sadar akan satu hal bahwa Min Yoongi lebih rapuh dari Min Suga.
Taehyung mengepal tangannya hingga memutih. Ia merasa seperti pecundang yang membiarkan orang yang ia kasihi menangis bersama orang lain.
Paham akan situasi yang rumit, Mark beralih menggendong Yoongi mengajaknya untuk pulang ke rumah. Dengan anggukan Yoongi tak menolak apapun yang dilakukan Mark. Ia pun terlalu malas untuk melihat kedatangan ke lima orang yang tengah menjemputnya mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twin Bother (Minyoon)
Fanfictionperasaan berat sebelah.. aku menyukaimu.. yah! memang kau menyukaiku, tapi menyukai diriku yang lain.. myg - pjm - kth bl loves ( yaoi )