Rea mendengus kesal,setelah membaca pesan dari kakaknya,ia berulang kali menghentakkan kakinya ke lantai dengan perasaan yang amat kesal.
Bagaimana bisa,Zaenal baru memberitahu Rea setelah hampir 1 jam ia menunggu,benar-benar sial.
"sialan,mana mau hujan lagi" ujar Rea,matanya menatap ke langit yang mulai mendung,sekarang,mau tidak mau ia harus menunggu bus untuk pulang,ia jadi menyesal karena menolak tawaran Manuel untuk pulang bersama,karena ia pikir,Zaenal akan menjemputnya.
"terkutuklah Zaenal" ucap gadis itu lagi,ia rasanya sangat ingin menjerit sekarang,entah apa yang akan terjadi padanya,apakah ia akan menginap di halte bus? Atau berjalan kaki untuk pulang ke rumah,
"gila,kalau jalan kaki ntar nyampai-nya pas Justin Bieber kawinan anjir,jauh" ucap gadis itu sekali lagi,kini ia mulai takut,Halte Bus dan jalanan mulai sepi karena hari sudah sore
Tanpa berfikir lama,ia mengelurakan ponsel dari sakunya,dan berniat menghubungi Manuel untuk menjemputnya
Rea menghentakkan kakinya ke lantai ketika pesannya belum dibalas juga oleh Manuel,wajahnya kini terlihat pucat,seharusnya dari dulu ia tak usah menolak tawaran Mama-nya untuk membawa mobil sendiri ketimbang disuruh barengan dengan kakak-nya yang super overprotective itu.
Sial,memang sial hari ini
***
KAMU SEDANG MEMBACA
yo(U)
Teen Fiction"You told me to find the good in the world,so I've spent my days searching,but still somehow you're all i find."