18 # A Story (1)

1.7K 77 6
                                    

Chae Won langsung membuka matanya saat merasakan air sedingin es menampar wajahnya. Beberapa kali ia mengerjapkan bola matanya dan menemukan sebuah seringai tepat dihadapannya.

“Aku senang kau masih hidup.”

Chae Won memfokuskan pandangannya ke wajah di depannya. Jika ia tak salah perhitungan maka ini hari kedua dirinya disekap di sebuah rumah atau mungkin lebih tepatnya di sebuah gudang besar. Pemuda dihadapannya itu kini sudah memperlihatkan wajah aslinya. Wajah yang sama persis dengan di foto yang dikirimkan oleh Joong Ki waktu itu. Demon sudah tak lagi mengenakan topeng lateks nya, sangat berbeda pada saat ia menyergap Chae Won, membius dan lalu membawanya ke tempat ini.

“Makan lah.” Demon menyodorkan roti kering yang tampak sangat keras kearah mulut Chae Won. “Kau masih bersikeras rupanya.” Demon menyeringai dan melemparkan roti di tangannya itu ke lantai. Masih tak melepaskan tatapan matanya, ia meraih botol air mineral dan menegaknya dengan rakus dihadapan Chae Won membuat Chae Won tak bias menahan dirinya untuk tak menegak air liurnya sendiri. Demon kembali menyeringai melihat itu semua. “Apa kau mau?” Tanya Demon. Chae Won tak memberikan reaksi apa pun. “Kau sungguh keras kepala. Aku ingin lihat seberapa lama kau sanggup bertahan, Noona!” Demon bangkit dari jongkoknya saat melihat seorang pria tampak berdiri di pintu menatapnya intens.

Chae Won mengamati pria yang satunya. Dari perangainya, bisa ditebak kalau pria itu adalah anak buah Demon. Meski terlihat sama muda nya dan memiliki tubuh atletis, tapi tatap matanya kepada Joo Won terpancar sebuah kekaguman, pemujaan dan pengabdian.

Demon langsung menghampiri pemuda yang memiliki tato naga sepanjang lengannya dan pemuda itu langsung mengikuti langkah kaki Demon dari belakang. Chae Won mendesah pelan, sedikit merasa lega. Tetap dalam posisi duduk di lantai, ia bergerak maju dan meraih pecahan kaca yang ia sembunyikan dibalik bokongnya. Kemarin ia hampir berhasil memutus tali yang mengikat lengannya di belakang punggung, tapi terpaksa ia hentikan karena Demon tiba-tiba masuk memeriksanya sejenak dan kemudian menghilang dibalik sebuah ruangan. Mungkin sebuah ruangan tempatnya bekerja merakit bom atau menyiapkan virus atau ruangan penuh computer tempatnya menyusup ke seluruh system di dunia ini atau apa pun yang bisa memuluskan semua aksi kejahatannya.

Chae Won menggigit bibir bawahnya saat merasakan tali yang mengikat tangannya akan segera putus. Sambil mengamati situasi, Chae Won meletakkan kembali pecahan kaca dan mengamati pergelangan tangannya yang memar dan membiru akibat ikatan tali. Dengan penuh waspada ia bangkit berdiri, menatap pada potongan roti di lantai dan botol air minum yang isinya telah tumpah ke lantai. “Sial!” desis Chae Won meraba perutnya. Sejak kemarin ia menolak makanan dan minuman yang diberikan oleh Demon. Bagaimana pun ia tak ingin mengambil resiko dan sepertinya Demon tak ingin membunuhnya secepat itu. Chae Won berjalan perlahan ke ruangan tempat Demon biasa menghabiskan waktu berlama-lama di dalamnya. Ia sudah tak merasakan lagi semua rasa sakit dan luka pada tubuhnya.

“Apa yang dikerjakan Joong Ki oppa! Mengapa sampai sekarang tak ada satu pun yang menyelamatkan ku! Heizz…” Chae Won berjalan mengendap-endap semakin mendekati ruangan itu. Ia merasa Demon takkan muncul dalam waktu dekat ini. Seingatnya tadi wajah Demon langsung berubah pias saat pria bertato naga itu membisikkan sesuatu ke telinganya. “Seperti biasa…” Chae Won menyeringai halus, “sepertinya aku harus menangani ini seorang diri!” Chae Won memalingkan kepalanya dan tak menangkap bayangan Demon dimana pun.

Chae Won berdiri di depan ruangan yang ternyata tampak sedikit aneh. Ruangan itu tak bersekat menyatu dengan dinding atau bagian dari tembok mana pun. Ruangan itu benar-benar berdiri sendiri di tengah-tengah ruangan. Bentuknya pun tak persegi tapi berbentuk bulat. Dindingnya bukan terbuat dari tembok semen tapi kaca. Kaca super tebal tak tembus pandang, dan mungkin juga tak tembus peluru karena terlalu tebalnya. Chae Won mendorong pintu berharap Demon tak melindunginya dengan kunci atau mungkin password.

(not) Accidentally in Love - Cyber CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang