Il Woo beserta bebarapa petugas yang lainnya berlari ke seluruh ruangan untuk mencari apakah ada jejak yang tertinggal oleh kelompok Demon. Terlebih setelah mendengar perkataan Chae Won tentang virus palsu itu, ia memiliki keyakinan kalau mereka masih berada di dalam gedung yang sama dengan mereka.
Ujung ekor mata Il Woo menangkap sebuah bayangan yang secepat kilat menghilang dibalik pintu. Dengan perlahan dan sangat berhati-hati, ia mengeluarkan pistolnya.
STAFF ONLY
Il Woo mendorong pintu dan menatap ke dalam ruangan yang dibisa dikatakan ‘otak’nya Seoul Girls’ High School. Itu adalah ruangan dimana komputer-komputer dengan server besar yang menjaga sekolahan ini digerakkan.
Klik. Suara pintu dibelakang Il Woo berbunyi begitu ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Ia kembali melihat sebuah bayangan yang berlari di balik mesin-mesin server besar. Dengan sigap Il Woo berlari memotong arah agar bisa menangkap pria itu.
“Kau!” mata Il Woo membulat terkejut. Kali ini ia benar-benar melihat sosok pria yang tadi tergeletak berlumuran darah keluar dari semua lubang pada tubuhnya, berdiri tegak dan tersenyum licik kearahnya.
“Kau pasti terkejut.” Kata pria itu congkak. Ini memang telah direncanakan. Ia masuk ke sekolahan ini menyamar menjadi guru fisika tiga hari yang lalu. Berbaur melakukan sosial engeneering sehingga tak ada seorang pun yang curiga terhadapnya dan beberapa rekannya yang berhasil ia selundupkan masuk ke sekolahan yang terjaga dengan ketat.
“Sedikit!” Il Woo melangkahkan kakinya perlahan semakin mendekat, sambil mengacungkan pistol di tangannya kearah pria itu dengan sikap siap siaga. “Angkat tangan mu! menyerah saja sehingga aku tak perlu menembak mu.” kata Il Woo menghentikan pergerakan tangan pria itu yang mengarah ke balik jas nya.
“Owh! Aku takut!” pria itu tersenyum mengejek tanpa rasa takut sedikit pun. Ia tetap merogoh kebalik jas nya dan mengeluarkan sesuatu. Il Woo membuka matanya semakin lebar, tak ingin kecolongan. “Apa kau mau?” tanya pria itu menyelipkan batang rokok ke sela-sela bibirnya.
“Letakkan tangan mu di kepala!” teriak Il Woo kali ini tak ingin berkompromi. Ia sudah terlalu banyak berbasa-basi. Pria itu mengikuti perintah Il Woo. Dengan cepat Il Woo mendekati pria itu dan memeriksa apakah ada senjata pada tubuh pria itu.
Il Woo baru saja hendak memeriksa lengan pria itu saat tiba-tiba saja tubuhnya terpuntir dan nyaris terbanting ke lantai. Pistol ditangannya terlepas dan jatuh meluncur ke dalam kaki sebuah lemari besi tak jauh dari mereka.
Pria itu dengan cepat dan gesit menyerang tubuh Il Woo. Untung saja, Il Woo sudah siap dengan serangan itu. Akhirnya mereka terlibat baku hantam dalam perkelahian yang sangat sengit dan imbang. Il Woo tak mengira kalau pria lawannya itu yang bertubuh lebih kecil darinya bisa sebegitu kuat. Entah berapa kali ia dijatuhkan ke lantai atau ia menghantam tubuh pria itu dengan tinjunya, tapi mereka berdua masih sanggup berdiri dan melanjutkan perkelahian meski darah sudah mengalir keluar dari ujung bibir masing-masing.
“Kau kuat juga!” desis Il Woo yang disambut oleh seringai pria itu. Pria itu mengambil ancang-ancang, bersiap menyerang Il Woo kembali dengan tinju dan tendangannya. “Aku hanya bilang kau kuat, tapi aku tak bilang kalau aku lebih kuat dari mu!” Il Woo mendaratkan sebuah pukulan telak di rahang pria itu hingga menimbulkan bunyi ‘krekk’ seperti sesuatu yang patah. Dan setelah serangan-serangan melumpuhkan itu, pria itu kali ini benar-benar terlegetak tak berdaya.
Il Woo langsung memasangkan borgol pada kedua lengan pria itu dan memaksanya untuk berdiri. “Katakan dimana kau meletakkan virus itu!” desis Il Woo tepat di telinga pria itu. Pria itu tak menjawabnya. Ia malah tertawa dan meludah, mengeluarkan cairan berwarna merah yang sekarang adalah asli darah miliknya. “Baiklah jika kau tak ingin mengatakannya. Ku pastikan sendiri untuk menemukannya.” Kata Il Woo sambil mendorong tubuh pria yang berjalan terseok dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(not) Accidentally in Love - Cyber Crush
FanficSearch result: Search request: “Moon Chae Won” Location: #heck Status: Currently online Joong Ki menautkan jari jemarinya dan terdengar bunyi bergemeletuk. Ia mematahkan ke kanan dan ke kiri kepalanya, melonggarkan urat lehernya. Ia mulai mengetik d...