Prolog

107 12 10
                                    

Prok prok prokk

Suara tepuk tangan terdengar kala suara dentingan tuts piano mengalun merdu disusul suara lembut seorang gadis yang berdiri di samping piano dengan mengenakan dress simpel selutut berwarna greenfresh menyuarakan bait-bait puisi.

"Menapaki jalan bernama kenangan dengan kaki telanjang

Ingin aku berlari, namun kaki ini seakan menahanku untuk lambat melangkah
Sapuan angin membawa patahan hati yang hilang

Sepi.. Hening... Sunyi..
Kemana semua rama-rama didalam dada?
Kemana suara detak jantung yang bising?

Seakan melewati persimpangan jalan
Antara dua musim yang berdampingan
Namun tak sehaluan
Arah mana yang harus ku pilih?

Siluet pangeran berkuda putih
Seakan menghipnotis naluri hati
Untuk memilih jalan yang tak seharusnya

Seakan hati mengkhianati logika
Seakan kaki mengkhianati mata
Seakan rindu mengkhianati rasa

Namun aku tau, hati dan takdir adalah ikatan simpul mati
Begitupula takdir dan kebahagiaan
Yang seakan beriringan menemani langkahku
Menemukan dirimu..."

Ada jeda beberapa saat, namun suara piano tetap mengalun indah. Kemudian suara lembut nan merdu itu berganti menyenandungkan bait-bait lagu.

"Pertama kali aku tergugah dalam setiap kata yang kau ucap
Bila malam telah datang terkadang ingin ku tulis semua
Perasaan..

Kata orang rindu itu indah, namun bagiku ini menyiksa
Sejenak ku pikirkan untuk ku benci saja dirimu
Namun, sulit ku membenci.

Pejamkan mata bila, ku ingin bernafas lega
Dalam anganku, aku berada di satu persimpangan jalan yang sulit ku pilih

Ku peluk semua indah hidupku
Hikmah yang kurasa sangat tulus
Ada dan tiada cinta bagiku tak mengapa
Namun ada yang hilang separuh diriku..

Pejamkan mata bila ku ingin bernafas lega
Dalam anganku aku berada di satu persimpangan jalan yang sulit ku pilih"

Gadis itu tersenyum malu-malu setelah mengakhiri nyanyiannya.

Seusai mengucapkan terimakasih kepada laki-laki yang mengiringinya dengan piano, gadis itu beranjak menghampiri seseorang yang tadi datang bersamanya ke tempat tersebut.

Sebuah galeri seni yang sedang mengadakan event. Yang merupakan milik sepupu dari gadis tersebut.

Seorang laki-laki yang bersama gadis itu pun tersenyum tulus. Membuat jantung sang gadis berdetak hebat. Dengan seulas senyum, gadis bergaun hijau tersebut berucap

"It's you.. My finest man."

thewayoflove
♪♪♪


Ini ceritanya nggak berat² kok, ringan suer deh. Terinspirasi dari kisah anak remaja jaman sekarang gitu.

See you. Muuuaaaaacchhh 💋💋

Regards..
Recehan Kata

The Way Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang