Terkadang, kita juga perlu waspada terhadap orang-orang disekitar kita. Yang terlihat Kalem bukan berarti dia Adem, dan yang terlihat Beringas belum tentu dia Panas.
thewayoflove
♪♪♪"Bang, bisa cepetan dikit nggak?, Keira udah telat ini" Keira berteriak nyaring tepat disamping telinga sang pengendara motor yang tertutup oleh helm fullface, hal itu karena suara bising kendaraan yang ditumpanginya dan juga kendaraan-kendaraan lain yang juga berlalu lalang membelah jalanan padat itu.
"Berisik deh, kamu pegangan. Abang ngebut sekarang" mendengar hal itu, refleks Keira mencengkeram pinggang sang pengemudi --kakaknya-- dengan erat karena hal berikutnya yang Keira rasakan adalah tubuhnya yang hampir seperti melayang. Keira hampir protes jika dirinya tidak segera mengingat bahwa ia lah yang meminta untuk menambah laju kendaraan.
Kali ini Keira berangkat bersama Nova. Hal itu karena tadi Keira bangun kesiangan -lagi- alhasil papanya yang buru-buru berangkat kerja pun meninggalkannya, jadi beginilah akhirnya, Keira harus merengek-rengek kepada Nova agar cowok itu mau mengantarkannya ke sekolah.
Cewek itu menghela nafas lega saat motor sport berwarna hitam itu berhenti tepat didepan gerbang sekolahnya. Keira lantas segera turun, lalu membenarkan kembali footstep yang sedari tadi dipijaknya.
"Ya udah, Keira masuk dulu. Bang Nova pulang aja. Bye" Keira berlari kecil memasuki gerbang yang akan segera ditutup, membuat Nova menatapnya jengkel sembari mendengus sebal, lantas segera meninggalkan kawasan tempat sekolah adiknya itu.
Acara lari-larian Keira dari depan gerbang hingga kelas terjadi dengan mulus tanpa ada kendala berarti. Cewek itu sampai dikelasnya dengan aman, namun disertai peluh yang bercucuran. Membuat teman disebelahnya mengernyitkan dahi, heran.
"Abis maraton, neng?"
"Iya, demi memberikan kesan baik di hari pertama pelajaran matematika, gue rela lari dari ujung gerbang sampai ujung kelas" Keira menengadahkan kepalanya menatap air conditioner yang kebetulan berada diatas Audy, lalu bergumam pelan "AC nya mati apa gimana sih, panas banget"
Audy yang mendengarnya pun terkekeh pelan "Aelah non, sedingin ini lo masih kepanasan? Buka baju aja sono."
Keira menjitak pelan kepala Audy karena cewek itu asal berbicara, ya kali Keira harus buka baju disini, dikatain gila yang ada. Audy meringis pelan, alih-alih cemberut karena habis di jitak, cewek itu terbahak keras. Membuat beberapa pasang mata dikelas itu menengok kearahnya. Namun bukan Audy namanya jika tidak menjawab tatapan tatapan itu dengan guyonan jayus nan garing "Eh, sori. Abisnya ini si Keira cerita kalau dia abis dikejar mimi peri"
Asli kan, garing abis. Bahkan dari sekian siswa-siswi yang menatapnya, tidak ada satupun yang tertawa, atau bahkan terkekeh. Semuanya menatap Audy dengan kernyitan di dahi. Membuat cewek itu mendengus pasrah, lalu bertanya kepada Keira "Segaring apa sih guyonan gue? Bisa jadi kerupuk buat temen makan nggak?
Sedangkan Keira membalasnya dengan kekehan pelan yang disertai dengan tatapan iba. Namun yang Audy tangkap dari indera penglihatannya, Keira justru terlihat seperti sedang menertawainya, membuat bibir Audy mengerucut "Ih, sabodo teuing"
"Iih, neng Ody ngambek. Kalau ngambekan gini mana ada cowok yang mau deketin"
Audy kembali mendengus, kali ini dengan kesal "Ucapan lo nusuk banget, sumpah" cewek itu kini justru menelusup kan kepalanya diatas lipatan tangannya yang berada diatas meja. Keira menatap heran kearah Audy.
"Kenapa sih, Dy?"
"Lo tau nggak? Gue abis ditikung!! Sakitt hati cewek polos ini, Kei. Sakiitt" Nah kan, ini juga salah satu sifat ajaib Audy yang lain, selain garing dan jayus, yaitu lebay. Namun mau bagaimanapun Audy, Keira tetap sayang kok, Iya.. Sayang kalau nggak dijitak.
![](https://img.wattpad.com/cover/75541084-288-k971100.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way Of Love
Подростковая литератураTerjebak dalam sebuah 'Batas Pertemanan' atau bahasa kerennya 'Friendzone'. Tapi kalau sukanya sama Teman Pacar sendiri, bisa dibilang 'Friendzone' nggak?. Rasanya kalau bisa, Keira lebih memilih nggak usah Kenal dan Pacaran sama Rian. Gara-gara Kei...