(Chapter 8) Sorry

3.7K 310 27
                                    

Eunseok kebingungan setengah mati. Sedari tadi ia berada di dalam kamarnya yang di penuhi oleh tisu yang berceceran di lantai kamarnya ditemani isakkan tangis dari nuna-nya, Eunbi.

Berkali-kali ia bertanya ada apa tetapi nuna-nya ini tidak menjawab. Malahan semakin ditanya isakkan tangis gadis ini semakin besar. Untung saja kamar Eunseok kedap suara karna biasa dipakai untuk latihan band-nya. Kamarnya sudah seperti studio musik!

"Nuna kau boleh memukul-mukul drum-ku sesuka hatimu tapi bisakah kau berhenti menghamburkan tisu dan melemparkannya sembarangan?" Tanya Eunseok yang sudah kewalahan memunguti tisu yang berceceran di kamarnya.

"EUNSEOK-AH...." Bodohnya ia bertanya. Tangis Eunbi kembali kencang begitupula dengan pukulannya terhadap drum Eunseok yang tidak berdosa.

Eunseok sudah tidak tahan lagi. Tampaknya ia harus menghubungi seseorang untuk menenangkan kegilaan nuna-nya ini.

Eunseok keluar kamar dan menghubungi Jungkook.

"Yeobseyo?" Tanya Jungkook disebrang sana.

"Ah, Hyung bisakah kau kerumah? Sepertinya Nuna mulai tidak waras sedari tadi ia menangis keras sekali di kamarku sembari memukul-mukul drum. Ia juga menghabiskan dua kotak tisu-ku! Kamarku seperti kapal pecah karna ulahnya!" Eunsok mengadu tanpa jeda.

"Apa kau salah sambung? Kurasa aku tidak pernah mengenalmu sebelumnya." Setelah Jungkook menjawab sambungannya diputus. Eunseok terdiam sejenak berusaha mencerna apa yang ia dengar barusan.

Apa Eunbi sedang ada masalah dengan Jungkook?

Tidak mau berpikir panjang ia langsung menghubungi Yerin.

"Yeobseyo?"

"Yerin nuna!" Seru Eunseok. "Nuna kumohon cepatlah kerumah, Eunbi nuna berulah seperti orang gila di kamarku! Ppali!" 

"M-mwo? Wae? Tunggu aku kesana dalam waktu 10 menit!" Untuk kedua kalinya sambungan telepon Eunseok diputus secara sepihak.

Yah semoga saja Yerin cepat sampai kerumah.

***

Tidak sampai 10 menit Yerin sudah tiba di kediaman keluarga Hwang. Entah berapa kecepatan yang dipacu gadis itu dari kampus sampai ke rumah Eunbi.

Yerin menaiki tangga dan bertemu dengan Eunseok yang mondar-mandir depan pintu kamar. 

"Hwang Eunseok!" Panggil Yerin. Eunseok dengan riangnya segera menghampiri Yerin dan menariknya ke kamar Eunseok.

Begitu pintu dibuka, Yerin membulatkan matanya melihat tisu yang bertebaran dimana mana juga betapa kacaunya Eunbi sekarang.

"Yya! Hwang Eunbi sadarlah!" Yerin berlari menghambur ke arah Eunbi. Tangis Eunbi kembali pecah.

"Unnie!!!" Eunbi memeluk Yerin.

"Menangislah dan tenangkan dirimu. Aku tau kau sedang ada masalah dengan Jungkook kau bisa bercerita setelah tenang." Ucap Yerin menenangkan Eunbi seraya mengelus-elus puncak kepalanya. 

Eunseok duduk diatas kasur berusaha menjadi pendengar setia. 

Setelah 15 menit, Eunbi mulai tenang. Pasalnya gadis itu sudah menangis selama kurang lebih 2 jam lamanya. Matanya membengkak dan begitu sembab. 

"Apa yang harus kulakukan?" Eunbi membuka mulut. 

"Ada apa? Kau bisa menceritakannya pelan-pelan." Balas Yerin. 

"Jungkook terkena retrograde amnesia. Dia lupa beberapa hal dari masa lalunya. Tadi aku dari dokter bersamanya dan dia bilang akan membatalkan pernikahan..." Jelas Eunbi. "Eottokhae?"

Married The International Playboy [NC]Where stories live. Discover now