#15

1.4K 103 31
                                    

setelah ratusan tahun, pada akhirnya mereka kembali dimana mereka sempat tinggal dalam kurun waktu yang tidak sebentar pula. seperti yang kita tahu, bahwa tempat itu dianggap tak pernah ada, dan tidak diketahui khalayak luas, hanya menjadi sebuah misteri yang tidak terpecahkan. namun dibalik semua itulah faktanya, tempat itu tersembunyi dari pengetahuan dunia luar. sebuah tempat yang mereka huni, negeri para bangsawan tinggal, Lukedonia.

"rasanya baru kemarin aku pergi dari sini," ujar pria bermanik ruby itu mengenang masa silam yang masih hangat dalam ingatannya. 

"... :)" frankenstein tersenyum simpul dengan ucapan raizel. dia merasa tuannya itu sudah banyak berubah, tidak seperti dulu lagi yang selalu diam seribu bahasa. satu yang tak pernah berubah dari pria misterius itu, kebaikan hatinya. dia sangat tak tega saat ada manusia yang terintimidasi, dan akan menjaga, melindungi walaupun harus menukar nyawanya demi menyelamatkan manusia. ada hal ganjil yang dirasa frankenstein, jika dimasa lalu penyebab besar dan mengaharuskan dia pergi tidur,, dalam waktu yang begitu lama.

"frankenstein, apa selama ini yang kau lakukan hanya menungguku!" pria itu melirik sejenak melihat seseorang yang telah setia padanya selama ratusan tahun.

"tentu, segala upaya telah aku lakukan. tapi aku tidak dapat menemukan tuan. dan aku tidak tau pula jika selama ini tuan tertidur," balasnya dengan penuh penghormatan.

"selama aku tertidur apa kau pernah menikah dengan seorang wanita?" entah ada pemikiran dari mana raizel mengatakan hal demikian, membuat frankenstein terbelalak tak percaya, dia tak tau harus menjawab apa. karena selama hidupnya dia tak pernah berfikir untuk hidup bersama dengan seseorang. 

"i-itu... mm.." gugpnya tak tau harus menjawab apa.

"jika kau tak mau mengatakannya tak apa frankenstein" pria dengan rambut pirang itu dapat bernafas lega setelah beberapa menit terasa seperti di cekik, dengan pertanyaan seperti itu. namun masih terngiang jelas dalam indra pendengarannya yang membuat hatinya sedikit menyimpan luka. benar, yang dilakukannya hanya menunggu tuannya kembali. 

"Tuan, selama ini tekadku hanya satu, yaitu menemukan tuan. dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, tentang di hari tuan menghilang tanpa jejak." sahut frankenstein dengan intonasi yang terdengar putus asa. pria itu berbalik menatap frankenstein yang diam mematung. 

"haaaa.." hela nafasnya membuat pria berambut pirang itu mendongak sedikit, menatap pria beriris ruby itu. ada satu kesedihan yang terlukis pada manik merah yang tajam itu. tatapannya berpendar menyendu, sehingga pupil matanya melebar menambah kesan keindahan seperti batu ruby yang berhasil melewati beberapa kali tahap untuk mendapatkan hasil terbaik. 

"maafkan aku frankenstein, membuatmu menunggu selama itu," lanjutnya yang terasa semakin menyesakkan. waktu mereka disini tak banyak, dan frankenstein tak ingin membuang waktu lebih banyak lagi, dia langsung mengalihkan pembicaraan yang mulai terasa menggelikan untuknya. 

"tidak tuan, jangan seperti itu. aku senang sekarang tuan sudah kembali," timpalnya dengan gugup. 

"tuan sebaiknya kita bergegas," tambahnya lagi dengan tergesa-gesa. Raizel bertanya-tanya sendiri tentang keberadaan regis yang luput dari penglihatannya, dia memutuskan untuk bertanya lebih lanjut pada pria dengan rambut emas itu. 

"dimana regis?" tanyanya.

"ahh.. dia sedang membereskan hal kecil, diluar tuan." jawabnya dengan seringai yang misterius. 

tao, takio, dan M-21 yang tersadar dari pingsannya karena terjun dari ketinggian sekitar 10 kaki dari udara, mulai gusar karena takut terbongkar akan identitas mereka yang sifatnya sangat rahasia. mengingat mereka bukan lagi seorang manusia biasa. di tambah mereka terbangun di tempat yang tak dikenali.

NoblesseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang