"raizel, kau tau aku selalu menginginkan kau berada dikastil ini. tapi kau selalu menolaknya. kau pasti kaget kenapa aku meninggalkan ragnarok di rumahmu," jelas sang lord.
"ya aku kaget setengah mati, hingga rasanya jantungku mau copot," frankenstein membatin.
"aku meninggalkan itu karena aku sungguh ingin kau menjadi lord yang berikutnya. Haha " sambungnya lagi.
"tapi aku tau kau bukan orang yang akan menerimanya begitu saja. Ingat aku pernah bilang jika aku punya rencana lain. Dan inilah rencana yang aku sebutkan tadi. hahaha"
"alasan aku memillihmu cukup sederhana. Aku tidak ingin membebani putriku. Kau tau, saat menjadi seorang lord kau hanya akan dikenal sebagai lord, dan aku fikir mejadi lord berikutnya setelah aku wafat akan berat untuk dilaluinya" helaan nafas panjang membuat ruangan itu terasa sesak, terutama untuk gadis itu.
"dunia akan terus berubah, begitu juga kita para bangsawan. Aku fikir posisi sebagai lord akan meringankanmu ketimbang menjadi seorang noblesse." Katanya lagi. Pria yang terus dikatakan oleh roh itu hanya termangu. Begiu pula dengan semua orang yang ada dalam kastil itu.
"aku hanya ingin kau memikirkan ulang, mengenai masa itu. dimana aku memegang teguh janjimu. Permintaanku tidak seharusnya kau abaikan raizel. Ini juga demi masa depan kaum bangsawan. Mungkin kita berumur panjang dan bisa menikmati hidup lebih lama dan bermakna, tidak seperti manusia yang hidupnya singkat dan serba terburu-buru,"
"kau akan mengerti jika kau memiliki seseorang yang ingin kau perjuangkan, dan rela melakukan apapun untuknya. Yah meski aku tau kau bukan orang tipe seperti itu, yang mementingkan egomu seorang. Kau tau aku hanya ingin kau mejalani kehidupan yang inginkan, nikmatilah hidupmu dan jangan terlalu cepat untuk bergabung denganku, dan raizel sekali lagi aku merepotkanmu, tolong jaga putriku juga para kaum bangsawan" roh itu seperti tiada habisnya mengatakan keluh kesahnya, hingga sebuah cahaya terang menyelimuti roh itu yang kemudian menghilang.
"jadi dari awal ayah tidak mengakui ku, tapi itu tak apa aku akan memulai nya lagi, " lirihnya dengan penuh rasa sesak.
"raizel aku akan memulainya lagi. Gechutel, seira, berdirilah. aku akan menyerahkan tahta ini padamu. Karena itu yang diinginkan oleh lord terdahulu, " ada rasa sesal dan menyesakkan saat mengucapkan itu. Ada kesedihan yang terbendung karena janji pada masa lalu.
" tidak, aku menolaknya. Kaulah lordnya dan aku adalah sang noblesse, karena disanalah tempatku, " timpalnya sambil melenggang pergi keluar dari kastil megah itu.
Sepeninggal raizel dengan sang pendamping mereka semua tertunduk dengan semua kejadian ini yang tak pernah mereka duga sebelumnya. Keadaan istana itu cukup kacau, di tambah ruang milik lord bersemayam ada sedikit kerusakan sehingga menimbulkan melemahnya pelindung atau barrier yang membuat lukedonia tampak dari luar.
"aku tidak bisa menyimpan ini. Pedang ini untuknya, aku akan mendapatkannya jika aku telah pantas menerimanya, " uajrnya sambil melemparkan pedang itu pada peti persemayaman lord terdahulu.
Seberkas cahaya muncul saat energi pedang tersebut bertubrukan dengan energi yang tertinggal pada peti itu."haii, aku muncul lagi. Itu artinya putriku telah mengambil keputusan yang serius. " mula roh itu. Yang muncul tiba-tiba dari energi yang tertinggal itu. Semua orang dibuat takjub dan terperangah.
"lascrea aku tau, kau sangat sedih dengan semua yang terjadi pada kita kaum bangsawan. Dan aku pergi saat semuanya semakin parah. "
"maafkan aku tidak bisa disampingmu lagi seperti dulu. Tidak bisa melindungimu lagi seperti dulu, "
"ku tau, ada banyak hal yang aku khawatirkan saat aku berpulang, selain para bangsawan. kau tau putriku, jangan percaya pada sembarangan pria. karena mereka tidak bisa dipercaya. jangan terbuai dengan rayuan manis, karena sebenarnya ada kenyataan pahit yang akan nmenimpamu,"
"jangan memakai pakaian yang terlalu terbuka. pria memang senang melihatnya tapi, benci saat pasangannya begitu. bersikaplah seperti wanita terhormat. ahh jangan makan kudapan saat tengah malam," runtutan nasihat dari sang mendiang ayah dari gadis yang kini menduduki tahta itu didengar oleh semua kepala keluarga yang bangsawan. mereka terdiam mendengarkan dengan seksama penuturan itu, layaknya anak-anak yang sedang diberi petuah.
"kau tau itu beberapa dari kekhawatiranku, ada hal yang lebih penting dari itu semua. kau tahu ada benda milik kaum pria yang harus diwaspadai kaum wanita. seperti yang ku bilang tadi pria hanya akan membawa masalah. intinya kau harus lebih waspada pada setiap lelaki. tidak semua brengsek, kau tau kan yang kumaksud. aku ingin meminta maaf darimu, karena ucapanku waktu itu kau sempat terpuruk karena insiden itu yang menimpanya. jika kau mau, kau hanya perlu meyakinkan hatinya lagi."
"huuhfhh.. aku sudah terlalu banyak bicara. dan tidak akan pernah habis jika membahas soal anak gadis. lascrea jika kau yakin padanya, dan ini permintaan terakhriku. generasi para bangsawan harus tetap berlanjut begitu pula dengan semua para kepala keluarga muda lainnya. karena kalian juga adalah bagian dari dunia ini. meskipun dunia kini dikuasai oleh manusia, namun kita ada untuk keseimbangan dunia," kini roh itu perlahan mulai pergi menjauh juga setitik cahaya terang masuk dari pilar membayang dan melingkupi kembali roh itu.
"ahh... lascrea pesan terakhirku. aku ingin kau menjalani tanggung jawabmu sebagai lord. jangan gunakan pedangmu sembarangan. kini kaulah lordnya. dan ingat lagi jangan percaya pada pria, terima kasih."
maaf baru update.. aku juga masih bingung ini.. updatenya bagaimana, karena aku juga sekarang menjalani terapi kesehatan. jadi harus istirahat cukup. tapi aku minta doanya dari readers setiaku, untuk menemaniku selama sembilan bulan kedepan dalam masa pengobatanku.. dengan reads terus cerita ini. mungkin nanti aku mau bikin beberapa kejutan.. hehe maaf ya baru update...
KAMU SEDANG MEMBACA
Noblesse
Fanfictionbagaimana jadinya jika seorang pria dan wanita yang memilki harga diri tinggi saling jatuh cinta. Kisah cinta dari ratusan tahun lalu, dipenuhi dengan perubahan dunia membuat jarak yang jauh diantara mereka. Membuat keduanya terpaku dalam cinta yang...