Aku harap part ini bisa membuat readers sedikit terkesan dengan alur nya. I'm waiting for feed back, and comment.
Gechutel berjalan ditengah gelapnya koridor kastil, menuyusuri lorong dengan tiang-tiang menjulang tinggi khas istana pada abad pertengahan. Sebenarnya kastil itu telah ada, jauh sebelum abad pertengahan. Dia tampak serius, sama dengan sikap yang selalu dia tunjukkan. Terlihat ruangan besar dengan pintu yang sedikit terbuka dengan cahaya lilin yang membayang di pelupuk matanya. Meninggalkan segaris cahaya yang mengusik dari balik kaca mata satu miliknya. Dia berjalan perlahan mendekati seseorang yang sedang duduk dengan wajah bosan, seolah sedang menantikan kabar bahagia. Sesekali tangannya bermain manja diikuti sorot mata ruby yang terlihat bosan itu.
Ketika pintu terbuka dengan lebar, dan mempelihatkan sosok yang selalu melayaninya, dia beranjak dan sebaris harapan bahagia terlukis dari wajahnya yang cukup rupawan.
"ahh.. kau sudah kembali! Kuharap kau membawa kabar mengenai putriku juga raizel," serunya dengan semagat.
"ahhh Lord, tentu... tapi!!!" kebingungan mulai melanda gechutel. Dia sangat ragu untuk mengatakan yang menurutnya sangat mengganggunya.
"ayo,, katakanlah! Jangan membebani dirimu. Apa yang mereka lakukan," sergahnya membuat gechutel mematung sesaat.
"Lord,, dari kabar yang kudengar dari para ksatria, tuan raizel dan juga nona lascrea telah berhasil menyelesaikan misi itu. Tapi...."
"kenapa kau tidak melanjutkannya. Hey,, tunggu dulu apa kau akan mengatakan kalau putriku tewas terbunuh," pekiknya dengan lantang.
"bukan lord. Saya yakin nona selamat karena dia bersama dengan raizel," sanggahnya dengan tetesan keringat yang mulai membasahi pelipisnya.
"ahhh.. kau benar! Benar sekali gechutel, lagi pula lascrea putriku dia tidak selemah itu. Dan seperti yang kau bilang dia aman dengan raizel." Tandasnya dengan seringai.
"raizel takkan melakukan hal nakal pada putriku juga," senyumnya melebar sesaat dengan imajinasi liar yang mulai meracuni fikirannya. Dia membayangkan bagaimana jadinya jika kedua orang yang memiliki karakter dingin dan juga kaku seperti mereka berdua, saling jatuh cinta dan hidup bahagia selamanya dalam ikatan pernikahan, mungkinkah keduanya akan berubah untuk menjadi terbuka satu sama lain. Wajahnya yang berseri-seri membuat gechutel kahwatir dan juga takut.
"Lord, apa yang anda fikirkan! Jangan buat saya khawatir!" terangnya membuat pria yang tengah duduk termangu diatas tahtanya menggernyit heran.
"ya ampun gechutel, apa kau benar-benar berfikir kalau aku sudah gila," tukasnya serius melemparkan tatapan seolah akan menikam secara langsung apa yang ada dihadapannya.
"ma.. maa... maafkan hamba Lord. Bukan itu maksud saya, sungguh!!" seperti mendapat ancaman secara langsung membuatnya malu karena bicara dengan tergagap dihadapan makhluk adikuasa itu.
"tidak usah meminta maaf," raut wajahnya yang terlihat tampan dan muda itu mengeras. Hal itu membuat pelayan setia yang menemaninya hinggah merasa sedikit takut.
'sepertinya lord akan marah besar' fikirnya dengan pasrah menutup matanya untuk terpejam sesaat.
"aku benar-benar sudah gila! Raizel dan putriku belum kembali!" pekiknya membuat gechutel terperanjat tak percaya dengan tingkah lord.
"gechutel cepat katakan. Kapan mereka kembali, bukankah tadi kau bilang bahwa mereka telah selesai menjalankan misinya,"
"ya tuan, tapi sepertinya tuan raizel serta nona lascrea sedang dalam perjalanan!" timpalnya membuat pria tampan itu sedikit mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noblesse
Fanficbagaimana jadinya jika seorang pria dan wanita yang memilki harga diri tinggi saling jatuh cinta. Kisah cinta dari ratusan tahun lalu, dipenuhi dengan perubahan dunia membuat jarak yang jauh diantara mereka. Membuat keduanya terpaku dalam cinta yang...