Suasana diruang osis sangat ramai karena mereka sedang berkumpul antar anggota.
Mengenai penggeledahan yang dilakukan hari ini tidak banyak yang mereka dapatkan." rata rata rokok anak jaman sekarang nggak sayang ama badan apa ?" Alvin menceletuk setelah lelah menggeledah seluruh kelas disekolah ini.
" yah harusnya kita da penyuluhan mengenai bahayanya rokok." Timpal Kenzo yang baru saja masuk kedalam ruang osis diikuti Alka dibelakangnya.
" iya tuh. Menurut lo gimana Ka ?" Dava si ketua osis malah bertanya pada Alka.
" lah kok gue? Lo kan ketua osis." Alka memutar bola matanya kesal.
" iya tapi kan elu ketua MPK juga." Balas Dava pada Alka.
" ya emang perlu sih. Tapi kan butuh dana. Emang osis bersedia repot repot nyari dana ?" Jawab Alka lagi tak mau kalah.
" eh tadi ada yang cewe kan bawa rokoknya ?" Ini suara vita salah satu anggota osis.
" iya nih tasnya." Tunjuk Alvin pada tas punggung warna coklat yang kini tergeletak di atas meja.
Alvin lalu menggeledah tas itu dan mengeluarkan sebungkus rokok dan korek gasnya.
" gila tuh cewe berani banget." Kini veno yang baru saja masuk membuat kerocuhan.
" pasti tipe tipe cewe nakal." Wajah kenzo kini menampilkan kemesumannya.
" idih geli gue liat muka lo ken." Vita memperlihatkan muka jijiknya.
" jangan gitu ntar lo suka sama gue." Kenzo malah menggoda Vita.
" enggak kayaknya bukan tipe cewek nakal tapi malah tipe cewek kutu buku." Alvin kembali bersuara.
" masa sih vin?" Dava menatap Alvin tak percaya.
" entar deh kalo lo pada nggak percaya lia aja sendiri anaknya. Bentar lagi bel kok."
Mereka serempak melihat jam dinding yang menunjukan pukul 10 kurang 10 menit.
(*****)
Setelah ditunggu tunggu akhirnya bel istirahat berbunyi.
" gue ikut ya Lian." Rengek Kiara pada Lian yang kini sudah berdiri dari kursinya.
" nggak usah mending lo makan aja ntar maag lo kumat." Tolak Lian
Langsung beranjak pergi dari kelasnya tanpa peduli teriakan Kiara padanya.
Kini satu tujuan ku adalah ruang osis.
Langkahku sengaja ku percepat agar cepat sampai diruang osis.Akhirnya sampailah ia didepan ruang osis yang pintunya tertutup.
Aku mengetuk pintu ruang osis. Tapi tak ada jawaban.
Jadi kembali ku ketuk dengan agak kencang.
Tak lama pintu pun terbuka menampilkan seorang gadis yang menatapku dengan penuh tanya.
" aku mau ambil tas." Ucapku langsung tanpa basa basi.
" oh kamu yang-" dia memilih tidak melanjutkan kata katanya dan malah mempersilahkan aku masuk.
Aku langsung mengikutinya masuk. Dan saat masuk semua pasang mata menuju ke arahku.
Tak terkecuali mereka. Ya mereka yang mengusirku saat di kantin dan memarahiku saat dijalan raya kemarin.
" kamu?" Ucap salah satu dari mereka.
" pemilik tas itu." Tunjukku pada tas yang tergeletak di atas meja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret ( About Me )
Hayran Kurgu" semua manusia punya Rahasia. Biarin aja ini semua tetap jadi rahasia gue." Berlian Natasya