KISAH KEDUA: AWAL KISAHKU

382 35 69
                                    

Sebelumnya, aku ingin meminta maaf karena cerita ini update-nya lama. Sebenarnya, aku sekarang sedang sibuk PKl, jadi jatah waktu membuat cerita terpotong dan ditambah harus membuat laporan maka semakin besar dipotongnya. Maka dari itu, cerita ini dan ceritaku yang lain (yang belum tamat) akan update tidak menentu dan mungkin lama sekali.

Sekali lagi, aku minta maaf. Selamat membaca.

#####################################################################


Kiki POV

Aku membuka kelopak mata dengan perlahan, sebuah langit ruangan yang baru-baru ini aku lihat tampak jelas. Aku pun membangunkan tubuh dengan perlahan dan mengumpulkan kesadaran. Sampai akhirnya aku bisa melihat beberapa perabotan yang bisa dipastikan ini adalah ruang tidur, tepatnya kamar baruku. Mulai sekarang aku resmi menjadi pengurus asrama khusus perempuan bernama ATNIL. Kemarin malam, kakakku sudah pergi, memberikan tanggung jawabnya sebagai pengurus asrama kepadaku.

"Hari pertama kisahku! Rute apa yang akan aku lalui... Ah, apa mungkin rute Avira-san? Atau mungkin Ruka?" gumamku semangat. "Baiklah, langsung saja pergi!"

Sekarang jam menujukkan pukul setengah lima pagi. Oh iya, sebelumnya aku diberitahu tentang peraturan di asrama ini dan apa saja yang harus aku lakukan sebagai pengurus asrama oleh kakakku. Salah satunya, di jam lima pagi penghuni asrama yang mendapatkan tugas memasak harus segera masak. Tugas memasak dilakukan secara rolling, jadi semua penghuni kebagian, termasuk dengan pengurus asrama. Kebetulan hari ini aku sebagai pengurus asrama dan beberapa penghuni asrama bertugas memasak.

Aku turun ke bawah, mencuci wajah di kamar mandi dan menggosok gigi, lalu berjalan menuju pintu keluar dari rumah khusus pengurus asrama ini. Saat membuka pintu, gadis cantik yang tak lama ini aku kenal berada di depanku. Dia adalah Avira-san yang memakai seragam sekolahnya. Sepertinya tadi dia ingin mengetuk pintu, terlihat dari tangan kanannya yang ditekuk memperlihatkan punggung tangan yang dikepalkan.

"Ah, Rifki-kun, kau sudah bangun. Selamat pagi," ucap Avira-san dengan ekpresi sedikit terkejut. "Padahal tadi aku ingin membangunkanmu."

"Pagi," balasku. "Yah... di negaraku, sekolahnya jam tujuh pagi, jadi aku sudah biasa bangun pagi sekali untuk siap-siap."

"Kalau begitu, ayo kita pergi ke dapur, Rifki-kun."

Kami berdua pun berjalan menuju asrama, tepatnya ke dapur. Sesampainya di dalam asrama seorang gadis iris mata berwarna biru laut, rambut pirang panjang, one piece belang-belang merah putih, celana biru pendek, stocking hijau panjang berada di hadapan kami.

"Selamat pagi, Avira-san~!" sapa gadis itu ceria dan penuh semangat.

"Selamat pagi, Shaga-chan," balas Avira-san.

"Se-Selamat pagi, Ca-Candy-san," sapaku sedikit gugup.

"Avira-san," ucap Candy-san mengabaikanku dan berjalan mendekati Avira-san. "Ayo kita segera memasak~"

"Sebelum itu, Rifki-kun tadi menyapamu, kau harus membalasnya."

Dengan wajah yang datar, gadis bernama Candy Shaga melihat ke arahku. Padahal sebelumnya dia kelihatan senang dan bersemangat. Tentu saja itu membuatku semakin gugup, mungkin tepatnya sedikit takut.

"Selamat pagi, Rifki Kiki-san," balas sapa Candy-san dengan nada datar dan terdengar malas. "Kalau begitu, ayo kita pergi, Avira-san~!" ucapnya kembali semangat dan senang sekaligus membawa Avira-san pergi.

ATNIL (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang